Tuchel Pulang dan Horor Hjulmand

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tuchel Pulang dan Horor Hjulmand

Thomas Tuchel menangani 170 pertandingan FSV Mainz 05 di Bundesliga. Tidak ada pelatih kepala Mainz mana pun, sepanjang sejarah, yang menangani pertandingan Bundesliga lebih banyak darinya. Sabtu (17/10) dini hari WIB ini ia akan kembali ke kandang Mainz, namun kali ini sebagai lawan.

Dapat dimaklumi jika Mainz khawatir Tuchel akan pulang membawa kemenangan dari Coface Arena. Mainz dan Borussia Dortmund – kesebelasan Tuchel saat ini – telah berhadapan sebanyak 18 kali. Selama itu Mainz hanya menang tiga kali sementara Dortmund sembilan kali. Jumlah gol kedua kesebelasan pun mencolok: Mainz hanya berhasil membobol gawang Dortmund sebanyak 17 kali sedangkan Dortmund mencetak 29 gol ke gawang Mainz.

Namun Tuchel harus hati-hati. Pelatih Dortmund sebelum dirinya, Jürgen Klopp (yang, seperti dirinya, juga menangani Mainz sebelum menjadi pelatih kepala Dortmund), kalah o-1 dalam pertandingan pertamanya melawan Mainz sebagai pelatih kepala Dortmund. Pencetak gol tunggal Mainz saat itu adalah salah satu personel Bruchweg Boys, Ádám Szalai.

Szalai sekarang sudah tidak bermain untuk Mainz, namun bukan berarti bahaya tidak mengintai Dortmund. Mainz memiliki penyerang muda pekerja keras yang penuh energi, Yoshinori Muto, dan gelandang tajam Yunus Mall?. Dua belas gol Bundesliga sepanjang tahun 2015 menjadikan Mall? gelandang tersubur tahun ini. Pemain berusia 23 tahun itu memang sangat dapat diandalkan dalam mencetak gol. Pada pekan kelima, ia mencetak semua gol Mainz dalam kemenangan 3-1 atas TSG Hoffenheim. Dan tepat separuh (enam dari 12) gol Mainz musim ini dicetak olehnya. Satu-satunya catatan buruk Mall? adalah: dalam empat pertandingan melawan Dortmund, ia selalu kalah.

Sementara Mainz memiliki Muto dan Mall?, Dortmund memiliki Pierre-Emerick Aubameyang dan Marco Reus. Aubameyang menjadi ancaman bagi Mainz karena ia terlihat belum akan berhenti mencetak gol dalam waktu dekat. Pemain berkebangsaan Gabon ini sudah menjalani delapan pertandingan dalam delapan pekan pertama Bundesliga musim ini dan ia selalu mencetak gol di setiap pertandingan. Belum pernah, sepanjang sejarah, ada pemain yang menorehkan catatan tersebut.

Bahkan jika ditarik mundur hingga musim lalu, Aubameyang sudah mencetak gol dalam sepuluh pertandingan Bundesliga berturut-turut. Mencetak gol melawan Mainz akan menjadikannya pemain pertama yang mencetak gol dalam sebelas pertandingan Bundesliga berturut-turut. Reus, sementara itu, berbahaya karena ia sepertinya sangat menyukai gawang Mainz. Dalam sebelas pertandingan melawan Mainz, Reus mencetak delapan gol. Gol Reus ke gawang Mainz lebih banyak dari gol Reus ke gawang kesebelasan mana pun.

Terlepas dari siapa pun yang ancamannya terbukti nyata, besar kemungkinan pemenang pertandingan sudah dapat ditentukan begitu gol pertama tercipta. Dortmund selalu menang dalam 12 pertandingan terakhir di mana mereka mencetak gol pertama. Mainz pun selalu menang dalam enam pertandingan terakhir di mana mereka mencetak gol pertama. Terakhir kali Dortmund gagal menang walau mencetak gol pertama adalah pada 17 Desember 2014, sedangkan Mainz pada 22 Maret 2015. Lawan kedua kesebelasan dalam dua pertandingan berbeda tersebut, uniknya, sama: VfL Wolfsburg. Dortmund imbang 2-2, sedangkan Mainz imbang 1-1.

Karenanya baik Tuchel dan Martin Schmidt harus sama-sama berpikir keras agar kesebelasan mereka masing-masing berhasil mencetak gol lebih dulu dari lawan. Keduanya sama-sama sangat membutuhkan kemenangan.

Tuchel membutuhkan kemenangan ini karena Dortmund, dalam tiga pertandingan terakhirnya, selalu gagal menang. Dortmund bermain imbang 1-1 melawan Hoffenheim dan 2-2 melawan SV Darmstadt 98. Mengalahkan Mainz penting untuk menyudahi rangkaian pertandingan tanpa kemenangan.

Schmidt sendiri membutuhkan kemenangan karena kesebelasannya sudah menelan dua kekalahan kandang musim ini (dalam delapan pertandingan, Mainz menang 4 kali dan kalah 4 kali). Musim lalu, dalam delapan pertandingan pertama, Mainz tidak sekali pun kalah kandang. Memperbaiki performa keseluruhan bisa dimulai dengan tidak lagi menderita kekalahan kandang. Dan Schmidt tentunya harus ingat: ia diangkat menjadi pelatih kepala setelah Kasper Hjulmand dibebastugaskan karena kalah 2-4 dari Dortmund.

Komentar