Pemutihan Kartu dan Venue Partai Final Piala Presiden 2015

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pemutihan Kartu dan Venue Partai Final Piala Presiden 2015

Persib Bandung lolos ke partai final Piala Presiden setelah unggul agregat 3-2 atas Mitra Kukar. Dalam pertandingan leg kedua di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (10/10) petang, Persib menang 3-1.

Sejak menit pertama Persib tampil menekan. Zulham Zamrun sempat mencetak gol meski dianulir karena posisi Vladimir Vujovic yang memberi umpan, berada dalam posisi offside. Enam menit kemudian, gawang Mitra Kukar yang dikawal Rivki Mokodompit benar-benar bergetar. Bola sundulan bek kukar, Onorionde Kughebe John, masuk ke gawang sendiri.

Hanya berselang semenit, giliran Mitra kukar yang menjebol gawang Persib yang dikawal I Made Wirawan. Umpan Hendra Bayauw, diteruskan dengan tembakan Carlo Raul Sciuacatti, yang membuat skor menjadi imbang 1-1.

Persib terus menekan pertahanan Mitra Kukar. Tembakan keras Konate pada menit ke-21 berhasil ditepis Rivki. Namun, Atep yang tak terkawal berhasil memaksimalkan bola muntah untuk keunggulan Persib 2-1.

Persib masih membutuhkan satu gol karena masih kalah gol tandang. Gol yang dinanti-nanti terjadi pada menit ke-27 saat Makan Konate melepaskan tendangan sudut. Bola yang melambung didepan kotak penalti berhasil dikontrol Ilja Spasojevic yang melepaskan tendangan keras. Persib pun unggul 3-1 yang bertahan hingga pertandingan berakhir.

Pemutihan Kartu

Dalam pertandingan tersebut Persib bermain keras. Setidaknya terdapat lima kartu kuning termasuk kartu merah yang diterima gelandang bertahan Persib, Hariono, yang diusir wasit pada menit ke-72.

Pihak Mahaka Sports and Entertainment sebagai penyelenggara turnamen, sebelumnya menyatakan kalau pemutihan kartu hanya dilakukan pada partai final. Pernyataan ini disuarakan setelah Persib Bandung dan Arema mengalami krisis karena para pemain intinya tak bisa tampil di semifinal leg pertama.

“Untuk semifinal tidak ada pemutihan. Baru ada pemutihan di final,” ujar CEO Mahaka, Hasani Abdul Gani seperti dikutip Detik Sport. Ia pun menegaskan tim bisa melakukan banding, tapi keputusan secara tegas menyatakan kalau pemutihan kartu hanya dilakukan saat partai final. Dengan aturan tersebut, Persib bisa kembali memainkan Hariono yang dikartu merah pada leg kedua partai semifinal.

Lokasi Partai Final

Mahaka awalnya menjadikan Stadion Gelora Bung Karno sebagai venue partai final. Namun, dengan lolosnya Persib, keputusan tersebut kembali dikaji terutama adanya sejarah gesekan antara suporter Persib Bandung dengan Persija Jakarta.

Dikutip dari Kompas, Wakil Presiden Mahaka, Cahyadi Wanda, menyatakan bahwa pihaknya telah memiliki dua pilihan untuk venue partai final. Selain Stadion Gelora Bung Karno, Mahaka pun menyiapkan Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

Saat ini keputusan masih ada di tangan Polda Metro Jaya yang masih melakukan koordinasi dengan pihaknya. Mahaka pun berencana bertemu Presiden Joko Widodo untuk membahas penyelenggaraan laga final. “Jika tidak diizinkan di Jakarta, tidak menjadi masalah karena akan dipindahkan ke Bali,” tutur Cahyadi dikutip Kompas usai pertandingan Persib mengahdapi Mitra Kukar.

Sementara itu, kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, telah mengeluarkan pernyataan yang menolak jika partai final dilangsungkan di Jakarta. Dilansir dari Jak Online, penolakan tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Jakmania, Richard Ahmad.

“Menanggapi kondisi ini, Jakmania angkat suara untuk menolak pagelaran Final Piala Presiden berlangsung di Jakarta. Hal ini karena ada salah satu kontestan, Persib, di mana hubungan antara bobotoh maupun Viking dengan The Jakmania masih belum kondusif,” tulis pernyataan resmi yang dilansir Jak Online.

Menurut Richard dalam beberapa hari terakhir pihak kepolisian telah mengundang perwakilan Jakmania terkait rencana final yang akan berlangsung di Jakarta. Jakmania pun merekomendasikan kepada kepolisian dan Mahaka untuk mempertimbangkan ulang agar final tak berlangsung di Jakarta.

Hasani sendiri mengaku akan memutuskan tempat berlangsungnya partai final pada Senin (12/10) mendatang. Pemilihan Stadion I Wayan Dipta dilakukan karena merupakan tempat netral.

Venue partai final menjadi penting bukan cuma buat kesebelasan yang bertanding tetapi juga buat Mahaka sebagai promotor. Memainkan partai final di GBK, membuat peluang stadion terisi penuh semakin besar. Namun, hal tersebut bisa berakhir bencana yang tak bisa terduga jika terjadi gesekan. Bukan tidak mungkin pula polisi melarang suporter Persib untuk menghadiri partai final jika dipaksakan di GBK yang membuat pemasukan dari tiket tidak akan maksimal.

Pemilihan Bali sebagai venue alternatif dirasa tepat karena masih mungkin dijangkau baik oleh penggemar Persib maupun Sriwijaya FC atau Arema. Terdapat sejumlah pilihan transportasi mulai dari jalur darat dan udara.

Komentar