Membela Héctor Moreno dan Nicola Rizzoli

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Membela Héctor Moreno dan Nicola Rizzoli

Karya M. Rizqicho

Cedera parah yang dialami oleh fullback Manchester United, Luke Shaw, menjadi insiden yang paling disorot pada matchday perdana fase grup Liga Champions musim ini. Cedera tersebut didapatkan Shaw usai mendapatkan tekel keras dari pemain belakang PSV Eindhoven, Héctor Moreno, kala keduanya tengah membela klub masing-masing dalam duel yang berlangsung di Philips Stadion, Eindhoven (15/09).

Akibat insiden yang terjadi saat laga baru berjalan 15 menit tersebut, Shaw mengalami patah tulang fibia dan tibula sekaligus. Jika berkaca pada kasus cedera sejenis yang dialami pemain lain sebelumnya, Shaw diprediksi harus menepi dari lapangan minimal selama enam bulan. Kemungkinan terburuk, Shaw bisa jadi akan melewatkan kesempatan untuk tampil di putaran final Piala Eropa 2016 bersama Inggris akibat cedera fatal ini.

Nasib buruk yang menimpa Shaw ini langsung menuai simpati dari pemerhati sepakbola di seluruh dunia, apalagi video dan foto yang menunjukkan betapa mengerikannya cedera pemain 20 tahun ini tersebar begitu cepat di dunia maya. Tentu saja fans United menjadi pihak yang paling terpukul akibat cedera Shaw tersebut, mengingat musim ini pemain bernomor punggung 23 tersebut merupakan pemain kesayangan publik Old Trafford.

Delapan kali memimpin pasukannya menjalani laga resmi musim ini, sebanyak itu pula Manajer Louis Van Gaal selalu menjadikan Shaw sebagai starter. Semua kepercayaan yang diberikan pelatih asal Belanda tersebut dibayar tuntas dengan penampilan konsisten oleh Shaw, sebelum akhirnya prahara di Eindhoven terjadi.

Karena itulah, bisa dimaklumi bila fans United begitu kesal terhadap cedera yang dialami oleh Shaw. Imbasnya, Moreno menjadi sosok antagonis yang membuat Shaw harus ditandu ke luar lapangan dengan mengenakan masker oksigen menjadi sasaran kebencian. Di dunia maya, fans United beramai-ramai menghujat pemain asal Meksiko tersebut atas tekel yang dilakukannya terhadap Shaw.

Salah satu sasaran mereka adalah akun Twitter @HectorMorenoH milik pemain jebolan akademi UNAM tersebut. Beragam caci maki dan kata-kata kasar ditujukan kepada Moreno yang dianggap sebagai villain yang telah mematahkan kaki dan mengancam kelanjutan karir Shaw secara sengaja.

Simak artikel lain: setelah cedera patah tulang, akan seperti apa nasib Luke Shaw?

Layakkah Moreno dihujat sedemikian rupa dan diperlakukan seolah pemain bengis yang ingin mematahkan kaki Shaw?

Sebagai seorang pesepakbola profesional yang berposisi sebagai pemain bertahan, sudah menjadi kewajiban bagi Moreno untuk menangkal setiap bahaya yang mengancam gawang Boeren yang dikawal Jeroen Zoet. Sesaat sebelum insiden itu terjadi, Shaw menghadirkan ancaman nyata lewat pergerakan ofensifnya membawa bola dengan cepat menembus kotak penalti PSV.

Tentu saja tak ada pilihan lain bagi Moreno, yang sudah kalah langkah, untuk mencoba menghalau bola dengan melakukan sliding. Moreno hanya sedang berusaha keras menuntaskan kewajibannya, namun sayangnya satu-satunya metode yang bisa menghentikan Shaw tanpa berbuah pelanggaran malah berdampak buruk bagi kaki sang lawan. Pada akhirnya Moreno berhasil melakukan tugasnya dengan baik, seperti yang diakui oleh kapten PSV, Luuk De Jong pasca pertandingan.

"Héctor memang perlu menghentikan Luke, dia harus menggagalkan peluang tersebut. Dan Héctor melakukannya dengan sangat baik," ungkap De Jong kepada Voetbal International. "(Cedera Shaw) Mengerikan memang, namun hal tersebut bisa terjadi dalam sepakbola. Kejadiannya berlangsung begitu cepat."

Faktor lain yang menunjukkan bahwa Moreno tidak memiliki itikad buruk saat melakukan tekel tersebut adalah reaksi yang ia tunjukkan sesaat setelah mengetahui seberapa parah cedera Shaw. Pemain berusia 27 tahun tersebut tertangkap kamera begitu shock seolah tak percaya telah mematahkan kaki Shaw. Usai laga, ia pun meminta maaf secara terbuka dan mengungkapkan penyesalan karena telah membuat Shaw harus absen lama dari lapangan hijau.

"Saya merasa bersalah karena terlibat dalam kecelakaan tersebut. Saya benar-benar minta maaf," sesal Moreno, seperti dilansir The Telegraph. "Saya tak tahu seberapa parah cederanya, namun saya pernah mengalami cedera yang sama pada Piala Dunia yang lalu, benar-benar mengerikan."

Banyak cerita horor mengenai pemain yang mengalami cedera patah tulang. Kisahnya bikin ngilu, kadang bikin marah, namun tak sedikit mencuatkan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat dipelajari. Simak ulasan kami:

Tentang Kaki-Kaki yang Patah Itu


Ya, Moreno sendiri pernah merasakan betapa buruknya dampak cedera patah tulang tibia, tepatnya tahun lalu kala membela Meksiko dalam laga 16 besar Piala Dunia 2014 kontra Belanda. Kala itu Moreno yang tengah melakukan tekel menerima tendangan keras winger Oranje, Arjen Robben tepat di tulang kering. Cedera tersebut membuat pemain kelahiran Culiacan ini harus menunggu lima bulan untuk pulih dan siap tampil di laga kompetitif.

Konon, cedera tersebut pula yang membuyarkan rencana Louis Van Gaal, pelatih Timnas Belanda yang saat itu segera menukangi MU, untuk memboyong Moreno ke Old Trafford. Saat itu Moreno santer diberitakan sebagai salah satu pemain yang akan ditarik Van Gaal, mengingat keduanya memang sudah saling memahami satu sama lain karena pernah bahu membahu selama satu setengah musim di bawah panji AZ Alkmaar.

Karena pernah menderita cedera sejenis itulah, Moreno segera meminta maaf dan menggunakan kata 'kecelakaan' untuk menggambarkan proses cedera Shaw. Saat tengah terlibat di dalam sebuah pertandingan sepakbola di level tertinggi, setiap pemain dituntut untuk mengeluarkan kemampuan terbaik demi memenangkan tim. Tampil kurang total tidak hanya beresiko membuat tim kalah, namun juga tergesernya posisi sang pemain dari skuat inti. Tingginya adrenalin kerap membuat pemain melakukan kontak fisik dengan tenaga berlebih dalam kecepatan tinggi, membuat 'kecelakaan' seperti yang dialami Shaw terkadang tak bisa dielakkan lagi.

Hal yang sama juga terjadi pada insiden patah kaki populer lainnya seperti yang dialami Aaron Ramsey, Eduardo Da Silva, Francesco Totti, Djibril Cisse, sampai yang masih cukup hangat di ingatan adalah patahnya kaki Federico Mattielo secara mengerikan setelah berduel dengan Radja Nainggolan musim lalu.

Seolah semua itu belum cukup, Direktur PSV, Marcel Brands juga telah mengkonfirmasi bahwa Moreno telah memiliki rencana untuk mengunjungi Shaw secara personal di rumah sakit sebagai bentuk penyesalan dan juga upaya memberikan dukungan moral. Tentu segala itikad baik dari Moreno ini perlu dihargai, karena tak semua pesepakbola mau repot-repot melakukan hal tersebut setelah mencederai pemain lawan.

Tepatkah Keputusan Rizzoli?

Selain Moreno, pihak lain yang juga menjadi bulan-bulanan terkait cederanya Shaw adalah wasit Nicola Rizzoli. Pria Italia tersebut dianggap lalai karena tidak memberikan kartu merah dan hukuman penalti atas tekel yang dilancarkan Moreno terhadap Shaw.

Bisa jadi, fans United saat ini tengah benci setengah mati kepada Rizzoli akibat keputusan tersebut. Dalam kondisi masih 0-0, hadiah penalti plus keunggulan jumlah pemain jelas akan membuat peluang The Red Devils untuk pulang membawa tiga angka semakin besar. Selain itu, tetap adanya Moreno di atas lapangan usai mengganjal Shaw pada akhirnya terbukti berbuah petaka kedua, saat ia mampu menjebol gawang MU yang dikawal David De Gea di menit ke 45.

Gol tersebut membuat skor imbang menjadi 1-1, sebelum akhirnya Luciano Narsingh menentukan kemenangan tim tuan rumah di babak kedua. Atas penampilannya yang cemerlang dan sangat menentukan, Moreno dinobatkan sebagai Man of The Match oleh UEFA, suatu hal yang seolah semakin menggarami luka para pendukung United.

Mari kita kesampingkan sejenak fakta bahwa Moreno menjadi penggagal kemenangan United, kembali ke pertanyaan awal: tepatkah keputusan Rizzoli untuk membiarkan aksi Moreno terhadap Shaw? Pertama-tama, yang perlu diingat kembali adalah fakta bahwa saat ini Rizzoli merupakan salah satu wasit terbaik yang dimiliki FIFA. Bukan berarti ia bebas kesalahan memang, namun pria yang juga bekerja sebagai arsitek ini memiliki reputasi yang tidak sembarangan.

Rizzoli telah aktif menjadi pengadil di Serie A sejak tahun 2002 dan mendominasi penghargaan tahunan Migliore Arbitro, atau titel wasit terbaik Serie A, dalam empat edisi terakhir secara beruntun. Jumlah tersebut membuatnya hanya kalah dari wasit legendaris Pierluigi Collina, yang tujuh kali memenangkan penghargaan yang sama.

Di level internasional, Rizzoli juga terpilih menjadi wasit terbaik dunia tahun 2014 versi IFFHS, yang merupakan biro statistik dan sejarah sepakbola paling kompeten di dunia. Tak kurang bahkan FIFA sendiri memberikan apresiasi terhadap kinerja Rizzoli dengan menjadikan foto pria asal Mirandola tersebut sebagai sampul Laws of The Game edisi 2015/16. Reputasi mengkilap Rizzoli juga membuatnya terpilih sebagai pengadil di laga-laga bergengsi seperti final Liga Champions 2013 dan juga final Piala Dunia 2014.

Dengan pengalaman dan jam terbang yang sudah sedemikian tinggi tersebut, tentu Rizzoli punya pertimbangan tersendiri untuk tidak mengganjar aksi Moreno dengan hukuman kartu maupun penalti. Padahal jika melihat kondisi di lapangan, tentu pria 43 tahun ini mendapatkan tekanan lebih untuk memberikan pelanggaran begitu mengetahui kaki Shaw patah akibat terjangan Moreno tersebut.

Akan lebih mudah baginya untuk, misalnya, minimal menunjuk titik putih. Ketika pada akhirnya Rizzoli tidak memberikan hukuman apapun, jelas dia telah mengambil keputusan yang dipertimbangkan matang-matang. Dengan mengesampingkan cedera yang dialami Shaw, Rizzoli melihat bahwa tekel yang dilakukan oleh Moreno adalah sapuan bersih dan tepat mengenai bola.

Keputusan Rizzoli tersebut mendapatkan dukungan dari koleganya asal Inggris yang telah pensiun, Howard Webb. Dalam wawancara bersama BT Sport, salah satu wasit terbaik dalam sejarah Premier League tersebut sepakat bahwa tekel yang dilakukan Moreno bukan merupakan sebuah pelanggaran.

“Cedera Luke Shaw sungguh mengerikan, saya berharap dia segera bisa pulih. Namun saya harus bilang bahwa wasit sudah mengambil keputusan yang tepat,” ungkap pria 44 tahun yang fotonya sering diedit tengah mengenakan jersey MU ini.

“Moreno menjulurkan kaki kanannya, dan berhasil mengenai bola dengan bersih. Kaki kirinya ikut mengenai (Shaw) dalam proses tekel, tapi kaki tersebut terlipat di sisi bawah badan Moreno, tidak mengarah ke kaki lawan. Luke sedang sial karena kakinya terjebak dan tertekuk, pada akhirnya membuat ia mengalami cedera. Namun saya pikir keputusan wasit sudah tepat.”

Pendapat Webb mengenai ‘pasif’-nya posisi kaki kiri Moreno saat mencederai Shaw juga bisa menjadi indikator bahwa insiden tersebut memang kecelakaan yang tak bisa dihindari. Opini salah satu mantan wasit terbaik FIFA tersebut juga diamini oleh eks kapten MU, Roy Keane. Pria asal Republik Irlandia ini bahkan memuji aksi tekel yang dilakukan Moreno.

“Saya pikir tekel tersebut sangat brilian. Anda bisa melihat dari reaksi pemain saat itu, tak ada pemain United yang melakukan protes berlebih. Kita bisa menilai sebuah pelanggaran berdasarkan reaksi pemain terdekat dengan lokasi tekel, tak ada yang bereaksi berlebihan yang menganggap itu pelanggaran buruk,” tukas Keane seperti dilansir ITV.

“Ketika para pemain bergerak dengan cepat dan bertahan seperti itu, cedera bisa saja terjadi. Insiden itu adalah kecelakaan karena terjadi akibat benturan oleh kaki susulan (kaki kiri Moreno).”

Tentu saja, anda juga akan bisa menemukan banyak opini sebaliknya yang kontra dengan keputusan Rizzoli. Besarnya tekanan juga bisa jadi pada akhirnya membuat UEFA terpaksa ‘meliburkan’ salah satu wasit elitnya tersebut sementara waktu. Namun yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa jelas ada sudut pandang lain, di mana keputusan Rizzoli untuk tidak memberikan pelanggaran atas insiden Shaw sudah tepat. Inilah salah satu seni menikmati sepakbola, di mana satu kejadian di atas lapangan bisa menuai beragam interpretasi dan kontroversi. Tidak melulu mutlak, tergantung sisi mana yang lebih anda percaya.

Sulitkah penyembuhan cedera patah tulang? Simak artikelnya:

Begini Proses Penyembuhan Patah Tulang.


Yang jelas saat ini nasi sudah menjadi bubur. Shaw sudah tergolek cedera, segala sumpah serapah kepada Moreno atau Rizzoli tak akan bisa membuat kondisi pemain kelahiran 12 Juli 1995 tersebut menjadi lebih baik. Alih-alih menghujat keduanya, tentu akan lebih berfaedah jika semua pihak memberikan dukungan semangat agar Shaw bisa segera pulih dan bisa menemukan kembali form terbaiknya.

Khusus fans United, selain kesembuhan Shaw ada baiknya berdoa juga agar pos bek kiri tak menjadi sumber kebocoran di lini belakang, mengingat saat ini belum ada pengganti meyakinkan yang mereka miliki di posisi tersebut.

Wishing you a speedy recovery, Luke!

Penulis mulai mencintai sepakbola sejak menyaksikan Alessandro Del Piero mencetak hattrick ke gawang Fabien Barthez. Twitter: @rizqicho

Komentar