Dua Cara Liverpool Curi Poin di Old Trafford

Analisis

by Redaksi 47

Redaksi 47

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Dua Cara Liverpool Curi Poin di Old Trafford

Liverpool mendapatkan ujian berat pada pekan kelima Liga Primer Inggris 2015. Mereka harus bertandang ke markas musuh bebuyutan, Manchester United. Baik Liverpool maupun Manchester United, sama-sama telah mengumpulkan tujuh poin dari dua kali kemenangan, satu kali imbang, dan satu kali kalah.

Liverpool harus menghadapi pertandingan penting ini dengan beberapa masalah pada skuatnya. Dimulai dari gelandang serang yang bermain cemerlang dalam tiga pertandingan awal, Phillipe Coutinho, harus absen karena hukuman kartu merah yang diterimanya pada pertandingan melawan Westham di pekan sebelumnya. Sedangkan gelandang mereka, Jordan Henderson dan Adam Lallana, Rodgers masih harus menunggu kabar terakhir dari tim medis. Di samping itu, Liverpool juga tidak bisa memainkan seorang gelandang lainnya, Joe Allen.

Mereka memang baru mendapatkan kabar baik, penyerang andalan mereka, Daniel Sturridge, telah kembali menjalani latihan bersama pemain lainnya. Namun Rodgers sepertinya tidak ingin mengambil risiko terlalu besar dengan langsung memainkan Sturridge sejak awal. Kemungkinan Sturridge hanya dimasukan ke susunan pemain cadangan dan dimainkan pada pertengahan pertandingan jika memungkinkan.

Dengan kondisi ini Rodgers memang harus memutar otak lebih keras untuk bisa mencuri angka di Old Trafford. Meski MU juga belum menunjukan performa terbaik hingga pertandingan di pekan keempat lalu. Namun tetap saja mencuri angka di Old Trafford bukan pekerjaan yang mudah.

Liverpool memang masih memiliki beberapa pemain lain untuk menutupi kekosongan yang ditinggalkan oleh Coutinho, Henderson, dan Lallana. Untuk menggantikan Coutinho mereka memiliki beberapa pilihan seperti Danny Ings, Divock Origi, dan Jordon Ibe. Sedangkan di tengah, mereka memiliki Emre Can, Lucas Leiva, dan James Milner. Namun masalahnya, pola apa yang cocok untuk memadukan pemain-pemain yang ada?

Dua Cara Rodgers Mengalahkan MU

Dengan skuat yang ada, Rodgers memiliki dua strategi yang bisa digunakan saat melawan Manchester United. Cara pertama adalah dengan tetap mempertahankan formasi 4-3-3 yang ia mainkan pada pertandingan-pertandingan sebelumnya. Jordon Ibe akan masuk menggantikan Coutinho, dan bermain sebagai penyerang sayap kanan. Sedangkan di tengah Rodgers tetap memainkan trio Milner, Emre Can, dan Lucas Leiva.

Formasi 1
Prakiraan formasi 4-3-3 Rodgers melawan MU. sharemytactics.com

Ibe memiliki tugas untuk menembus pertahanan United dari sisi kanan. Ia akan dibantu oleh Nathaniel Clyne, fullback kanan Liverpool, yang juga selalu melakukan overlap. Serangan dari sisi ini kemungkinan akan efektif jika melihat apa yang terjadi pada Manchester United saat melawan Swansea di pekan sebelumnya.

Dua gol Swansea hadir melalui serangan balik melalui sisi kanan. Luke Shaw, fullback kiri United, yang seharusnya berada di area ini, sering meninggalkan posnya. Ia memiliki tugas untuk membantu penyerang sayap kiri MU, Memphis Depay, saat menyerang. Maka ruang kosong yang ditinggalkan Shaw ini akan menjadi sasaran empuk bagi Liverpool untuk melancarkan serangan balik.

Ditambah lagi, ketika menerima serangan balik, dua bek tengah United akan langsung menutup area kosong sehingga posisi mereka akan melebar. Salah satu dari bek tengah akan bergeser ke sisi sehingga hanya tersisa satu bek di kotak penalti. Hal ini terjadi saat terciptanya gol pertama dan kedua Swansea ke gawang MU. Ketika itu Shaw yang terlambat turun membuat Blind harus bergeser ke kiri dan membuat hanya Smalling seorang diri yang berada di tengah.

Kondisi ini tentu akan sangat menguntungkan bagi Liverpool, karena mereka memiliki Benteke sebagai penyerang tengah. Kemampuan Benteke dalam menyelesaikan umpan silang tidak perlu diragukan lagi. Apalagi jika ia hanya perlu berhadapan dengan satu pemain lawan. Di sisi lain MU juga memiliki catatan yang buruk dalam menghadapi umpan silang.

Strategi kedua yang mungkin digunakan Rodgers adalah dengan memainkan formasi 4-3-1-2. Rodger memang sudah jarang memainkan formasi ini, namun dua musim lalu, formasi ini membawa Liverpool ke peringkat kedua Liga Inggris. Dengan duet Suarez dan Sturridge di depan, serangan Liverpool menjadi sangat mematikan.

Formasi 2
Prakiraan formasi 4-3-1-2 Liverpool melawan MU. sharemytactics.com

Kali ini Rodgers bisa menempatkan duet Benteke dan Danny Ings di depan, Roberto Firmino bermain sebagai gelandang serang, dan trio gelandang, Milner, Emre Can, dan Lucas Leiva, berada di belakang Firmino.

Dengan menggunakan strategi ini, kedua penyerang Liverpool akan bertugas untuk bergerak lebih melebar. Keduanya tidak akan selalu berdiri di tengah, namun akan sedikit melebar ke kanan dan kiri. Sedangkan Firmino, akan berada di area tengah pada celah di antara poros ganda dan barisan pertahanan Manchester United

Ketiga pemain ini akan menjadi akses Liverpool untuk masuk ke area pertahanan Manchester United. Aliran bola dari belakang akan diarahkan kepada salah satu dari tiga pemain ini untuk menuju jantung pertahanan United. Cara ini bisa efektif karena akan membuat barisan perthanan United kebingungan. Pasalnya, seluruh penyerang Liverpool berada di celah kosong antara barisan pertahanan dan gelandang MU. Dengan begitu, pemain bertahan MU juga harus keluar dari posisi mereka yang otomatis akan menciptakan celah di area pertahanan mereka sendiri. Celah inilah yang kemudian dipakai pemain Liverpool lain untuk membongkar pertahanan MU.

Hanya saja, duet Benteke dan Ings berbeda dengan duet Suarez dan Sturridge. Belum diketahui apakah Benteke dan Ings mampu ikut berkontribusi saat Liverpool bertahan seperti Sturridge dan Suarez. Pasalnya, pada strategi ini, dua penyerang Liverpool akan bergerak melebar menutupi sisi sayap ketika lawan memegang bola. Jika tidak, area sayap Liverpool hanya akan dijaga oleh fullback mereka dan tentu saja akan sangat mudah untuk dieksploitasi lawan.

Ditambah lagi, Rodgers juga sudah lama tidak menggunakan strategi ini dalam pertandingan resmi. Tentu akan menjadi perjudian yang besar jika langsung menggunakannya dalam pertandingan panas melawan Manchester United. Namun jika melihat apa yang terjadi musim lalu, Rodgers juga melakukan kejutan dengan memainkan formasi 3-4-3 untuk pertama kalinya saat melawan Manchester United di Old Trafford. Jadi kali ini pun bukan tidak mungkin Rodgers akan memainkan strategi kejutan di Old Trafford.

Namun strategi manapun yang digunakan Rodgers, Liverpool kemungkinan akan memainkan permainan yang lebih direct. Mereka tidak banyak melakukan ball possession dan langsung melepaskan operan cepat ke arah gawang. Pasalnya, mereka memang tidak memiliki keunggulan di lini tengah. Ketiga gelandang mereka akan selalu dibuat sibuk untuk menjaga pergerakan ketiga gelandang serang United. Maka tentu saja akan sulit bagi Liverpool jika ingin memainkan ball possession.

Permainan direct juga memungkinkan mereka untuk melakukan serangan balik cepat. Serangan balik mungkin akan menjadi kunci Liverpool untuk bisa mengalahkan MU di Old Trafford mengingat Swansea telah menunjukan betapa lemahnya pertahanan MU menghadapi serangan balik.

Brendan Rodgers memang belum bisa mengembalikan penampilan Liverpool seperti dua musim lalu. Namun melawan Manchester United akan selalu menjadi pertandingan yang istimewa bagi Liverpool. Karena itu Rodgers akan selalu dituntut untuk tidak kalah dari MU meski bermain di Old Trafford. Jika rencana Rodgers bisa berjalan lancar, kemenangan satu atau dua gol seharusnya mampu diraih Liverpool nanti malam.


Untuk pratinjau dari sudut pandang lainnya bahwa Man United lebih diunggulkan, silakan baca di sini

Komentar