Krisis di Lini Pertahanan Barcelona pada Awal Musim

Taktik

by Redaksi 38

Redaksi 38

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Krisis di Lini Pertahanan Barcelona pada Awal Musim

Bolehlah kita menyampingkan sisi serang Barcelona yang masih memiliki trio Messi - Neymar - Suarez. Meski ditinggalkan Pedro, mereka masih tetap menakutkan karena toh memang trio itu yang musim lalu mengangkangi Eropa.

Sebab isunya memang bukan di lini serang. Yang mencolok mata dalam persiapan Barcelona musim ini adalah perihal buruknya pertahanan mereka yang berantakan betul dalam beberapa pertandingan terakhir. Mereka kebobolan sembilan gol dalam tiga laga awal musim ini (vs Sevilla di Piala Super Eropa dan dua kali vs Athletic Bilbao di laga Piala Super Spanyol).

Komposisi skuat seadanya, sekaligus ditimpa badai cedera dan sanksi, bagi Barcelona tampaknya akan membuat Luis Enrique berputar otak. Adriano dan Douglas (bek sayap kiri dan kanan) yang cedera, Pique dan Mathieu yang terkena sanksi larangan bertanding dan Vermaelen yang belum nyetel adalah bagian dari permasalahan utama awal musim ini. Beruntung, Jordi Alba yang divonis cedera otot dua pekan lalu, kini siap tampil di laga pembuka liga Spanyol, Minggu malam (23/80) waktu setempat.

Justru, dari beberapa nama yang absen di atas, yang cukup vital adalah absennya Gerard Pique akibat protes berlebihan saat leg kedua Piala Super Spanyol yang berakibat larangan bermain baginya selama empat pertandingan awal liga. Barcelona mesti bertandang ke San Mames (lagi), kemudian saat menjamu Malaga, bertandang ke Atletico  Madrid dan saat bersua Levante harus bermain tanpa Gerard Pique.

Perlu diketahui juga, tiga dari empat kesebelasan yang akan dihadapi berpotensi menyulitkan Blaugrana, termasuk kesebelasan Malaga yang pernah mengalahkan Barca di Camp Nou lewat gol Juanmi di musim lalu. Praktis (mungkin) hanya Levante yang kekuatannya masih ada di bawah Barca.

FCB def copy 2web

Mascherano yang sejatinya berposisi sebagai gelandang bertahan, kami sengaja masukkan karena ia bermain reguler bersama Barcelona sebagai bek tengah

Absennya Gerard Pique berarti kekuatan dalam duel udara dan mengamankan gawang lewat sapuan-sapuan (clearances) bagi Barca. Pique juga terhitung cukup subur dalam urusan cetak gol. Satu-satunya pemain yang cukup layak menggantikannya adalah Marc Bartra yang mempunyai postur tinggi khas seorang bek sebagai duet besama Mascherano.

“Kehilangan Pique tampaknya akan memberikan peran baru bagiku.” ungkap Bartra kepada fcbarcelona.com

“Aku akan berkontribusi sebaik dan semaksimal mungkin yang aku bisa dan aku merasa siap dan lebih dewasa untuk menghadapi tantangan seperti ini” sambung Bartra.

Petikan pernyataan dari Marc Bartra tersebut bisa dipahami karena memang penampilan Mathieu yang angin-anginan di awal musim ini (saat Piala Super Spanyol) dan Vermaelen yang belum nyetel dengan skuat (karena cedera) membuat alasan untuk memainkan Bartra lebih mempunyai argumentasi yang cukup kuat dengan ditopang perolehan statistik Bartra selama musim lalu.

Jangan lupa juga, memainkan Bartra berarti mulai meregenerasi bek tengah asli binaan akademi La Masia di skuat utama Barcelona.

Selain menyoal tentang bek tengah Barcelona, sebetulnya skema bertahan yang dianut Barcelona dengan hampir melibatkan seluruh pemain ketika melakukan pressing sedari sepertiga pertahanan lawan seharusnya berjalan lebih baik ketika pressing tersebut berjalan sempurna. Kedua bek sayap (Alves dan Alba) yang seringkali membantu sampai ke garis tengah lapangan kerap kali membuat banyak lubang yang bisa dimanfaatkan lawan. Coba perhatikan video di bawah ini;



Jika mengamati video di atas, Sergio Busquets yang sejatinya bermain di posisi gelandang bertahan harus tertarik untuk mengejar Vitolo yang bermain di posisi sayap Sevilla hingga ke wilayah yang seharusnya ditempati Alves (sisi bek kanan). Ini adalah salah satu ciri dari lalainya Alves. Selain itu, posisi Barca yang kala itu sudah unggul atas Sevilla (saat Piala Super Eropa, sempat unggul 4-1 sebelum disamakan 4-4) beberapa waktu yang lalu juga mempengaruhi permainan dari seluruh tim terutama saat melakukan pressing dan bertahan. Jika sudah begini (seperti dalam video di atas), maka tak banyak yang bisa dilakukan oleh bek tengah Barca selain berusaha tak terpancing keluar dan berharap si pembuat umpan atau sang eksekutor lawan berada dalam hari terburuknya.

***

Meski bisa membeli pemain baru sekelas Aleix Vidal dan Arda Turan, Barcelona tetaplah terganjal administrasi kedua pemain tersebut karena masih dalam masa sanksi FIFA. Skuat Barcelona yang praktis tak ada penambahan untuk paruh musim pertama 2015-16 ini, memaksa sang pelatih menggunakan pemain seadanya (walaupun seadanya, mereka juga kan juara bertahan) hingga akhir tahun 2015 ini.

Celakanya, jika penghuni tetap susunan line-up Barca mengalami cedera, maka penggantinya seringkali tak bisa maksimal. Ini bisa berdampak serius pada proses menyerang dan bertahan Barcelona seperti apa yang ditunjukkan ketika Neymar dan Alba tak bisa bermain di tiga pertandingan awal lalu.

Namun, sebetulnya, Luis Enrique mempunyai opsi lain dengan memanfaatkan pemain muda binaan akademi La Masia seperti apa yang sudah dilakukannya dengan memercayakan Munir El Haddadi dan Sandro Ramirez untuk menambal ketiadaan Luis Suarez di awal musim lalu. Mencoba nama-nama seperti Alex Grimaldo (tim Barca B) di bek kiri, kemudian memainkan secara reguler seorang Sergi Samper di posisi gelandang dan Marc Bartra di bek tengah mesti dioptimalkan Luis Enrique, setidaknya sampai setengah musim ke depan.

Grafik-1
Kiri: Barcelona paruh musim pertama & Kanan; Barcelona paruh musim kedua dengan Arda Turan dan Aleix Vidal

Foto: ecestaticos.com

Komentar