Kutukan Pemain Brasil Itu Bernama Juventus

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Kutukan Pemain Brasil Itu Bernama Juventus

Pada bursa transfer musim panas 2015 ini, Juventus mendatangkan dua pemain berkebangsaan Brasil. Yang pertama adalah Norberto Murara Neto, kiper berusia 26 tahun yang direkrut dari Fiorentina. Yang kedua adalah Alex Sandro Silva Lobo yang diboyong dari FC Porto.

Kedua pemain ini dianggap memiliki kapasitas untuk bermain sebagai pemain inti di Juventus. Alex Sandro, dengan kecepatan dan akurasi umpannya yang mumpuni, berpotensi menggeser Patrice Evra untuk posisi bek kiri. Sementara Neto yang menjadi kiper andalan Fiorentina, akan menjadi pengganti sepadan bagi Gianluigi Buffon yang semakin dimakan usia.

Tapi meskipun potensi kedua pemain anyar ini cukup menjanjikan bagi masa depan Juventus, sebenarnya Juventus memiliki catatan yang tak terlalu baik mengenai karir seorang pemain Brasil di kesebelasan asal kota Turin ini dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan bisa dibilang, Juventus memang bukan tempat bagi pemain Brasil untuk meniti karir.

Merunut jauh ke belakang, banyak pemain Brasil yang tak pernah lama membela Si Nyonya Tua ini, khususnya setelah 2000-an. Berbeda dengan para pemain Brasil milik Juventus sebelum tahun 2000, para pemain Brasil milik Juventus di era modern tak memiliki karir yang begitu cemerlang.

Dari hasil penelusuran saya (silahkan koreksi jika salah), Dino Da Costa menjadi pemain Brasil pertama yang membela Juventus. Gelandang yang besar bersama AS Roma ini membela Juventus hanya dalam tiga musim, 1963-1966. Prestasi pemain kelahiran Rio de Janeiro ini hanya memberikan gelar Coppa Italia pada 1964/1965.

Pada periode 1958 hingga 1976, nama penyerang Brasil kelahiran Sao Paolo, Jose Altafini menjadi penyerang favorit di Italia dengan gol-golnya. Namun pemain yang mengawali karirnya di Palmeiras tersebut hanya bersinar kala membela AC Milan dan Napoli. Meskipun begitu, ia turut menyumbang dua trofi Serie A dari empat musimnya (1972-1976) berseragam Bianconeri.

Pemain Brasil lainnya yang cukup bersinar bersama Juventus sebelum tahun 2000-an adalah Julio Cesar da Silva. Membela Juventus selama empat musim (pada 1990-1994), pemain yang berposisi bek tengah ini menyumbang satu trofi Piala UEFA, yang kini berganti nama menjadi Europa League.

Athirson Mazolli menjadi pemain Brasil berikutnya dalam skuat Juventus yang direkrut pada 2001. Meski meraih sejumlah trofi bersama Flamengo dan Santos di Brasil, juga dengan timnas Brasil U23, pemain yang direkrut pada usia 24 tahun tersebut hanya tampil sebanyak lima kali pada musim pertamanya. Musim keduanya dipinjamkan ke Flamengo, yang kemudian kontraknya diputus Juventus pada tahun 2003.

Untuk periode 2000 hingga 2010, pemain Brasil yang cukup sukses di Juventus hanyalah Emerson Ferreira da Rosa. Hanya saja dua trofi yang ia persembahkan untuk Juventus ditarik kembali karena skandal Calciopoli. Emerson yang didatangkan dari AS Roma pun hanya bertahan selama dua musim karena memilih hijrah ke Real Madrid ketika Juventus mendapatkan hukuman degradasi ke Serie B.

Emerson saat berseragam Juventus (via: tarafdari.com)
Emerson saat berseragam Juventus (via: tarafdari.com)

Pada periode ini, pemain Brasil yang berseragam Juventus lainnya adalah Gladstone Perreira (2005), Douglas Packer (2005-2007), Amauri Carvalho (2008-2011), Diego Ribas (2009-2010), dan Felipe Melo (2009-2011). Dan uniknya, kelima pemain ini gagal berkontribusi besar bagi Juventus di mana tak ada satupun gelar diraih Juve saat mereka membela Juventus.

Gladstone yang saat itu berusia 18 tahun, dipinjamkan ke Juve dari Cruzeiro namun tak sekalipun mendapatkan kesempatan bermain. Nasib yang tak jauh berbeda dengan Douglas yang tak bermain sekalipun untuk Juventus di mana pada musim keduanya dipinjamkan ke AC Siena dan dipermanenkan pada musim ketiganya di Italia.

Sementara itu, Amauri, Diego, dan Melo menjadi ironi tersendiri. Ketiganya didatangkan dengan biaya tak murah. Amauri dibeli dari Palermo dengan nilai transfer mendekati 23 juta euro. Sementara Diego, diboyong Juve dari Werder Bremen dengan nilai transfer 24,5 juta euro. Sedangkan Melo, direkrut dari Fiorentina di mana Juve harus merogoh kocek sebesar 25 juta euro.

Namun nilai transfer ketiganya tak sesuai dengan penampilannya di atas lapangan. Amauri yang berposisi penyerang hanya mencetak 24 gol dari 100 penampilannya bersama Juve, Diego bermain inkosisten sehingga dilepas pada musim berikutnya dengan harga lebih murah pada Wolfsburg (14,75 juta euro), sedangkan Melo langsung dipinjamkan ke Galatasaray setelah musim keduanya sebelum benar-benar dilepas pada 2013 dengan nilai transfer hanya 3,75 juta euro.

Kegagalan Juventus memaksimalkan tenaga Brasil kembali terjadi saat menggaet eks-bek timnas Brasil, Lucio dari Internazionale Milan pada 2012. Bahkan pemain bernama lengkap Lucimar da Silva Ferreira ini hanya bertahan setengah musim karena tak menjadi pilihan utama, kalah bersaing dengan Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, dan Andrea Barzagli.

Sementara itu, pemain Brasil terakhir yang tak menjalani musim yang baik bersama Juventus adalah Romulo Souza. Pemain yang bisa ditempatkan di banyak posisi ini gagal bersaing dengan skuat Juventus yang meraih double winners pada musim lalu. Serangkaian cedera pun mengakhiri karirnya di Juventus yang memutuskan untuk mengembalikannya pada Hellas Verona.

Sebenarnya, ada satu nama Brasil lainnya yang saat ini berada dalam skuat Juventus; Rubens Fernando Moedim atau yang akrab disapa Rubinho. Semenjak bergabung dengan Juventus pada 2012, Juventus berhasil meraih tiga trofi Serie A, satu Coppa Italia, dan dua tiga Supercoppa Italia. Namun sayangnya, Rubinho hanya berstatus kiper ketiga, yang dalam tiga musim ini hanya tampil sebanyak dua kali.

Hengkangnya Marco Storari tak otomatis membuatnya menjadi kiper kedua Juventus. Rekan senegaranya, Neto, akan membuatnya semakin menjadi penghuni tetap bangku cadangan Juventus setidaknya hingga satu musim ke depan.

Neto pun berpotensi tak akan bertahan lama di Juventus jika Buffon masih enggan pensiun dari Juventus. Adanya kiper sekaligus kapten timnas Italia tersebut, akan membuat karir Neto cukup terhambat. Jika ia tipikal pemain yang tidak sabaran, dua atau tiga musim nanti namanya mungkin akan masuk ke dalam daftar jual Juventus.

Bagaimana dengan nasib Alex Sandro? Secara kemampuan, Alex harusnya bisa bertahan cukup lama di Turin. Apalagi pesaingnya Evra yang sudah tidak muda lagi dan Asamoah yang rentan mengalami cedera serta akan dipanggil timnas Ghana untuk mengikuti kejuaraan di Afrika pada awal tahun.

Maka tinggal bagaimana Alex Sandro membuktikan kualitasnya pada Juventus dan pada para pendukungnya Juventus. Karena jika ia gagal bermain sesuai harapan, karena telah ditransfer dengan biaya yang tak murah, Juve tak akan ragu untuk melepasnya di kemudian hari, seperti yang terjadi pada Diego, Amauri, dan Felipe Melo.

Dan jika Neto dan Alex Sandro pada akhirnya gagal bersinar bersama Juventus di kemudian hari, mungkin Juventus memang bukan tempat untuk para pemain Brasil meniti karir.

foto:sporx.com

Komentar