Tak Ada Ruginya Chelsea Datangkan Baba

Taktik

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tak Ada Ruginya Chelsea Datangkan Baba

Tahun lalu Abdul Rahman Baba bermain di divisi kedua Bundesliga. Kini ia sudah menjadi pemain Chelsea, siap mengembalikan César Azpilicueta ke posisi aslinya dan memaksa John Terry, kapten Chelsea, duduk di bangku cadangan.

Tidak ada kata yang lebih tepat menggambarkan Baba selain “cepat”. Di dalam pertandingan, kecepatan menjadi aset utama pemain berusia 21 tahun ini. Di luar lapangan, Baba tak perlu menunggu lama untuk menjadi pemain utama di setiap kesebelasan yang ia  bela.

SpVgg Greuther Fürth mengalahkan Arsenal, Manchester City, dan AC Parma (setidaknya begitu menurut media Ghana) dalam perburuan Baba. Greuther Fürth tak peduli kepada fakta bahwa pemuda yang juga dikenal dengan nama Baba Rahman ini baru satu tahun menjalani karir sebagai pemain profesional dan ia tidak dibutuhkan oleh Dreams FC, kesebelasannya sebelum Greuther Fürth (Dream FC meminjamkan Baba ke Asante Kotoko di musim pertama Baba sebagai pemain profesional); mereka tetap merekrut Baba dan langsung memberinya satu tempat di kesebelasan utama.

Sepanjang Hinrunde (putaran pertama) Bundesliga 2012/13, Baba hanya bermain dalam tiga pertandingan dan duduk di bangku cadangan di tujuh pertandingan lainnya. Selepas jeda musim dingin, Baba tidak melewatkan satu pertandingan pun dan selalu bermain penuh dalam 18 pertandingan Rückrunde (putaran kedua). Sepanjang musim Baba tidak mencetak gol maupun assist.

Greuther Fürth, yang hanya mampu mengumpulkan 21 angka dari 34 pertandingan, menjadi juru kunci divisi pertama Bundesliga musim itu. Baba ikut turun divisi bersama kesebelasannya, tidak seperti sembilan belas pemain lainnya yang meninggalkan Greuther Fürth; termasuk di antaranya adalah Johannes Geis yang memilih untuk bergabung dengan FSV Mainz 05 (dan kini menjadi pemain Schalke 04).

Baba bertahan di Greuther Fürth, bermain dalam 22 pertandingan divisi kedua Bundesliga musim 2013/14 dan membantu kesebelasannya mengakhiri musim di peringkat ketiga, kurang dua angka untuk meraih tiket promosi otomatis. Greuther Fürth melawan Hamburger SV dalam pertandingan play-off promosi/degradasi; Hamburg bertahan di divisi pertama karena memenangi play-off dengan keunggulan gol tandang dalam agregat 1-1. Gagal promosi bersama Greuther Fürth, Baba naik divisi dengan caranya sendiri.

Divisi kedua yang dimulai lebih awal dari divisi pertama membuat Baba dapat membela Greuther Fürth dalam dua pertandingan sebelum FC Augsburg datang meminangnya dengan mahar 2,5 juta euro. Setelah mencetak dua gol dan satu assist dalam dua pertandingan divisi kedua musim 2014/15, Baba meninggalkan Greuther Fürth dan bergabung dengan Augsburg.

Tepat 21 hari setelah bermain di pertandingan perdana musim baru divisi kedua, Baba tampil di pertandingan pembuka di musim baru divisi pertama; dan ia langsung menjadi pilihan utama.

Sepanjang musim 2014/15 hanya tiga kali Baba absen. Itu pun karena harus membela Ghana di Piala Afrika. Selebihnya Baba selalu ambil bagian dalam pertandingan dan hanya dua kali saja ia tidak bermain penuh. Bermain selama 2.671 menit dalam 31 pertandingan, Baba mencetak lima assist saja. Tak ada gol yang Baba torehkan, namun Baba menggantinya dengan catatan disiplin yang baik: hanya empat kartu kuning sepanjang musim.

Catatan disiplin yang cukup bersih itu lahir dari cara unik Baba merebut bola. Kecepatan yang ia miliki membuatnya tidak perlu terlalu sering men-tackle lawan; Baba memutari lawan dan mencuri bola dengan kecepatan, baik ketika adu cepat maupun saat lawan sudah menguasai bola dan berusaha melindunginya dari Baba.

Tampaknya semua kemampuan itulah yang membuat Chelsea rela membayar biaya transfer sebesar delapan kali lipat dari jumlah yang Augsburg keluarkan tahun lalu. Augsburg pun tak keberatan Baba meninggalkan mereka.

“Baba Rahman telah meningkat pesat bersama kami selama satu tahun dan ia telah melakukan lompatan besar,” ujar Stefan Reuter, commercial manager Augsburg. “Ini adalah penghargaan bukan hanya untuk pencapaian Baba, namun juga untuk kerja kami, karena raksasa internasional seperti Chelsea sampai tertarik kepadanya. Kami doakan yang terbaik bagi Baba di Inggris.”

José Mourinho (manajer Chelsea) sendiri memilih Baba karena satu pertimbangan: keseimbangan. Kehadiran Baba, seorang bek kiri, baik untuk Chelsea yang hanya memiliki satu orang bek sayap dan seringkali dimainkan di posisi yang berseberangan dengan posisi aslinya: César Azpilicueta.

Kehadiran Baba membuat Mou dapat kembali memainkan Azpilicueta di sayap kanan, posisi yang selama ini selalu diisi oleh Branislav Ivanovi? yang sebenarnya adalah seorang bek tengah. Dengan Baba di sayap kiri dan Azpilicuet di sayap kanan, Chelsea dapat menghujani jantung pertahanan lawan dengan umpan silang dari kedua sisi.

Adanya Baba juga membuat Ivanovi? dapat kembali bermain sebagai bek tengah, berdampingan dengan John Terry atau Gary Cahill. Kehadiran Baba membuat jumlah bek tengah Chelsea berada di angka yang sehat tanpa harus mendatangkan John Stones.

Andai Mourinho sudah terlanjur mempercayakan pos sayap kanan Ivanovi? dan sayap kiri kepada Azpilicueta, andai Mourinho belum mau memberi tempat utama kepada Baba (karena fisiknya belum cukup tangguh untuk Premier League yang menyimpan banyak benturan atau karena Baba masih terlalu muda) pun, 20 juta euro yang Chelsea keluarkan tak ada ruginya. Baba menambah kedalaman di posisi bek sayap yang selama ini hanya berisi Ivanovi? dan Azpilicueta.

Komentar