Kamar Hotel di Tempat Latihan Swansea

Sains

by Redaksi 47

Redaksi 47

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kamar Hotel di Tempat Latihan Swansea

Latihan pra musim menjadi salah satu latihan yang sangat krusial bagi pemain dan tim. Latihan pada sesi ini akan sangat menentukan bagaimana kualitas permainan sebuah kesebelasan dalam satu musim ke depan. Ketika klub gagal menjalankan latihan pra musim dengan baik, maka sklub tersebut akan sangat rentan terpuruk akibat performa yang tidak stabil.

Selain itu, latihan pra musim juga bisa dikatakan sebagai latihan yang paling berat bagi para pemain. Di satu sisi, pemain dituntut untuk segera kembali ke performa maksimal secepat mungkin. Padahal sebelumnya, mereka baru saja melewati libur panjang yang membuat otot-otot mereka mengendur. Tekanan yang terlalu berlebihan tentu akan sangat berisiko membuat sang pemain mengalami cedera.

Karena itu, dibutuhkan perhitungan yang sangat matang untuk bisa merancang menu latihan pra musim yang baik. Menu latihan ini harus bisa membuat pemain segera kembali ke performa maksimal, tanpa membuat pemain tersebut mengalami cedera.

Salah satu klub Liga Primer Inggris, Swansea, memiliki cara tersendiri untuk menangani hal ini. Mereka sadar bahwa istirahat adalah salah satu komponen penting yang tidak boleh dilewatkan dalam proses latihan. Istirahat akan membuat beban yang diterima oleh tubuh para pemain menjadi lebih ringan sehingga bisa terhindar dari cedera. Karena itu, selain menyediakan fasilitas latihan, staf pelatih Swansea juga menyediakan fasilitas istirahat yang memadai bagi para pemainnya.

Swansea menyediakan 30 snoozebox yang diletakan tepat di samping lapangan latihan mereka. Snoozebox adalah sebuah perangkat inovatif yang merupakan sebuah kamar hotel portable. Alat ini berbentuk kotak layaknya sebuah kamar dengan satu tempat tidur di dalamnya. Di dalam alat inilah, para pemain Swansea beristirahat di sela-sela sesi latihan mereka.

Jonny Northeast, kepala bagian sports science Swansea, mengatakan, ”latihan pra musim adalah latihan dengan intensitas paling tinggi. Karena itu, penting untuk menyiapkan sebanyak-banyaknya strategi untuk membuat pemain mampu melakukan pemulihan seefektif mungkin. Dengan begitu mereka mampu mengeluarkan yang terbaik saat berlatih di lapangan.”

Dalam latihan pra musim kali ini, Swansea memang memilih untuk tetap tinggal di Wales dan menyiapkan pemain mereka secara matang. Mereka tidak melakukan perjalanan jauh ke negara Asia atau Amerika seperti beberapa klub Liga Inggris lainnya.

Gary Monk, manajer Swansea, Menyiapkan satu metode latihan yang berbasis pada sains dan statistil untuk terus merekam perkembangan para pemainnya. Dalam satu minggu, terdapat 4 hari dimana para pemain Swansea akan menjalani 2 sesi latihan dalam satu hari. Kedua sesi tersebut dilakukan pada pagi dan sore hari. Sesi pagi akan menitikberatkan pada latihan fisik sedangkan latihan sore merupakan latihan yang lebih banyak menggunakan bola.

Di antara kedua sesi latihan tersebut, terdapat jeda waktu 4 jam bagi para pemain untuk beristirahat. Waktu istirahat yang cukup lama ini, bisa saja dimanfaatkan para pemain untuk kembali ke rumah masing-masing dan beristirahat. Kebanyak pemain Swansea tinggal tidak terlalu jauh dari lokasi mereka latihan sehingga memungkinkan untuk kembali ke rumah saat jeda latihan. Namun tentu akan lebih efektif ketika mereka bisa langsung beristirahat di tempat latihan mereka.

Salah satu pemain Swansea, Jack Cork, pun mengatakan hal tersebut kepada The Guardian. “Aku menceritakan kepada semua orang bahwa aku tidur di dalam kapsul. Semua orang pun bertanya, ‘apa itu??’” Jack Cork kemudian menjelaskan, “Ini benar-benar hanya sebuah ruang yang di dalamnya terdapat kasur, dan aku bisa tidur di dalamnya. Lebih praktis ketimbang aku pulang.” Jack Cork kemudian menambahkan, “aku bisa saja pulang, rumahku hanya 30 menit dari tempat latihan, namun saat kembali aku akan berhadapan dengan jam pulang sekolah. Maka bagiku, beristirahat di sini akan jauh lebih baik.

Selain memudahkan para pemain beristirahat, alat ini juga membuat staf pelatih menjadi lebih mudah untuk memantau kondisi para pemain. Di sela-sela istirahat, fisioterapis Swansea, Richard Buchanan, melakukan tugasnya untuk memastikan para pemain terhindar dari ancaman cedera. Ia melakukan beberapa tes untuk melihat kondisi tubuh para pemain. Hal ini tentu saja akan sulit dilakukan jika para pemain Swansea memilih untuk beristirahat di rumahnya masing-masing.

Sumber gambar: Dailymail.co.uk

Komentar