Ketika Pemain Bola Mengeruk Laba di Luar Sepakbola

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ketika Pemain Bola Mengeruk Laba di Luar Sepakbola

Pesepakbola pada masa kini kian memerhatikan gaya berpakaian. Mereka tidak asal-asalan dalam menentukan pakaian macam apa yang harus mereka gunakan. Di Inggris, pesepakbola dan manajer jamak menggunakan jas. Penggunaan jas dilakukan sebagai upaya peningkatan citra terhadap para pelaku sepakbola. Jas pun memiliki nilai tinggi terutama saat digunakan oleh para pesepakbola di depan kamera.

Beberapa di antara para pesepakbola tersebut mampu menggali keuntungan yang besar dari gaya berpakaian. Mereka mampu mengubah pandangan negatif pria yang bersolek dan menjadikannya sebagai ladang penghasilan.

David Beckham adalah salah satunya. Pria kelahiran 2 Mei 1975 tersebut mampu menggeser makna maskulin dalam sepakbola, di mana pesepakbola yang jantan bukan lagi yang berpeluh-peluh di atas lapangan. Pesepakbola yang jantan adalah mereka yang memerhatikan penampilannya.

Lewat karirnya di dunia model, Beckham sebenarnya sudah sangat mampu untuk menghidupi keluarganya tanpa perlu berlelah-lelah bermain bola. Usai pensiun dari sepakbola, pendapatan Beckham memang menurun sekitar 10%. Footwork Production, perusahaan yang mengelola sponorship pribadi Beckham, pada 2014 mencatatkan adanya penurunan pendapatan dari 27  juta dollar menjadi 24 juta dollar.

Penurunan tersebut terjadi salah satunya karena Beckham mendonasikan lima bulan gajinya untuk anak-anak yang membutuhkan di Paris. Namun tetap saja, angka sebesar itu amatlah fantastis bagi seorang atlet.

Usai hijrah dari Real Madrid pada 2007, Beckham mendapatkan gaji senilai 6,5 juta dollar pertahun. Angka tersebut ditambah dengan persentase keuntungan LA Galaxy yang dibagikan pada Beckham senilai 50 juta dollar tiap lima tahun.

Dari sepakbola, kita bisa menghitung pendapatan Beckham “hanya” 16,5 juta dollar. Namun, total pendapatannya pada 2012 silam seperti dilansir Forbes mencapai 46 juta dollar. Artinya terdapat pendapatan senilai 29,5 juta dollar yang berasal dari luar sepakbola.

Forbes mencatat Beckham menjalin kerjasama dengan sejumlah brand ternama seperti Adidas, Gillette, Motorola, Pepsi, Walt Disney, hingga produsen pakaian Giorgio Armani. Namun, pendapatan terbesarnya didapatkan dari kerjasama dengan produsen pakaian, H&M, yang merilis produk pakaian dalam, kaus, dan piyama atas namanya sendiri.

Beckham merupakan pesepakbola yang pandai menggali apa yang dimilikinya. Selain terampil bermain bola, Beckham pun mau dan mampu untuk terjun di dunia model. Memang, selain karena diberkahi wajah tampan, Beckham pun beristrikan personel kelompok musik Spice Girl, Victoria, yang lebih dahulu menjejak di dunia hiburan. Selain itu, Beckham pun bernaung di bawah agensi Simon Fuller, yang mampu mengorbitkan penyanyi, artis, dan atlet potensial. Oleh majalah Billboard, Fuller pun disebut sebagai manajer musik Inggris tersukses.

Usai pensiun dari sepakbola, Beckham tak perlu lagi memikirkan akan jadi apa ia kemudian. Sepakbola merupakan batu loncatan bagi karirnya ke depan. Footwork Productions bahkan mendeskripsikan tugasnya sebagai “the exploitation of David Beckham’s name and image rights”. Dari sini bisa terlihat bahwa nilai terbesar dari Beckham adalah nama dan citranya itu sendiri, bukan lagi karena kemampuannya bermain bola.

Tentu dari kesuksesan di dunia model membuat Beckham mampu mewujudkan keinginannya yang berkaitan dengan sepakbola. Mei 2013, ayah dari tiga orang putra dan seorang putri ini ditunjuk sebagai duta sepakbola Tiongkok. Lewat uang yang dimilikinya pula, Beckham membeli kesebelasan untuk bisa bermain di MLS dan membuat stadion untuk bertanding.

Menandingi Beckham

Sulit untuk menunjuk pesepakbola lain yang bisa menyaingi karir Beckham di luar sepakbola. Namun, kini sudah semakin banyak pesepakbola yang mampu menggali potensi pendapatan dari dunia model.

Salah satunya adalah kesebelasan negara Jerman pada Piala Dunia 2014. Produsen pakaian Jerman, Hugo Boss, memberikan suplai berupa tiga potong jas yang digunakan untuk pertemuan resmi kesebelasan. Dari foto hasil sesi pemotretan yang tersebar, terlihat bahwa para pemain Jerman lebih mirip seperti model ketimbang pesepakbola. Satu-satunya yang menyiratkan bahwa mereka pesepakbola adalah lokasi pemotretan yang dilakukan di ruang ganti.

Para pemain menggunakan jas hitam dengan kemeja abu-abu. Beberapa di antara mereka menggunakan rompi dengan warna senada dengan jas. Situs Business Chic bahkan menyebutnya sebagai kesebelasan dengan gaya berpakaian terbaik selama di Brasil.

Hugo Boss menjalin kerjasama dengan Federasi Sepakbola Jerman, DFB, sejak 2013. Mereka menyuplai jas untuk para pemain senior dan tim U21 hingga Piala Eropa 2016 mendatang. Namun, tidak dijelaskan berapa nilai kerjasama yang dilakukan oleh kedua belah pihak.

Kerjasama tersebut tentu menguntungkan bagi kedua belah pihak. Hugo Boss menjadikan kesebelasan negara Jerman sebagai tempat promosi, dan penggunaan pakaian dari merek ternama dunia akan mengangkat citra kesebelasan negara Jerman itu sendiri.

Hugo Boss Jerman Nasional
Sumber gambar: luxuryinside.com

Kerjasama tidak berhenti dengan kesebelasan negara Jerman saja. Hugo Boss pun menggaet sejumlah pesepakbola seperti Joe Hart, Thiago Silva, Sergio Ramos, Claudio Marchisio, Fernando Gago, Marco Reus, Mario Gomez, Olivier Giroud, Robin van Persie, dan Aldo de Nigris. Kali ini mereka mempromosikan parfum dengan tagline “Success Beyond the Game”.

Tentu para pesepakbola tersebut didandani serapi mungkin dengan gaya formal dengan rambut klimis. Para pesepakbola tersebut terlihat begitu rapi tak kalah dengan model-model yang biasa tampil di papan iklan.

Nama lain yang mengekor di belakang Beckham tentu saja Cristiano Ronaldo. Bintang Real Madrid dan Portugal ini oleh Daily Mail disebut sebagai “Billboard Berjalan” karena bisa menghasilkan 26,5 juta pounds (40 juta dollar) hanya dari sponsor pribadi. Jika ditotalkan dengan gajinya di Real Madrid, dalam semusim Ronaldo bisa mendapatkan 41,5 juta pounds atau 64 juta dollar!

Meskipun sering dibanding-bandingkan dengan Lionel Messi dalam urusan di dalam lapangan, tapi nyatanya Ronaldo lebih unggul dalam hal mendapatkan keuntungan di luar lapangan. Berdasarkan Forbes, Ronaldo mendapatkan sponsor pribadi hingga 27 juta dollar, sedangkan Messi “hanya” 22 juta dollar. Ronaldo pun berada di peringkat ketiga dalam ranking atlet terkaya versi Forbes untuk tahun 2015.

Satu hal yang membuat Ronaldo unggul ketimbang Messi adalah ia lebih banyak mendapatkan sponsor untuk fashion. Ronaldo memiliki brand pakaian dalam atas namanya sendiri. Selain itu, ia pun meng-endorse produsen pakaian, Emporio Armani.

Ronaldo Armani
Sumber gambar: dailymail.co.uk

Pendapatan terbesar tentu datang dari produsen kelengkapan olahraga, di mana Ronaldo disponsori Nike dan Messi oleh Adidas. Pada 2014 lalu, Ronaldo mendapatkan 14,1 juta pounds dari Nike, sedangkan Messi 13,5 juta pounds.

Berdasarkan penelitian dari Simon Chadwick, profesor pada bidang strategi bisnis olahraga dan marketing dari Universitas Coventry, Ronaldo memiliki banyak kualitas yang diperlukan untuk membangun brand atlet yang kuat. “Penelitian yang telah kami lakukan memperlihatkan Anda perlu bermain untuk kesebelasan besar, sukses, dan seperti bintang film, secara fisik atraktif, jika Anda ingin mengikuti jejak Beckham yang menjadi lebih dari sekadar pemain,” tutur Chadwick seperti dikutip Daily Mail.

Meskipun demikian, citra Ronaldo akan sulit untuk menyaingi Beckham karena ia dikenal individualistis dan egois.  “Ia hanya menjadi pesepakbola terkenal yang mencoba mendapatkan banyak uang,” tutur Chadwick.

Dengan apa yang terlihat saat ini, Ronaldo jelas sudah menyaingi Beckham dalam hal pendapatan. Pertanyaannya selanjutnya, mungkinkan Ronaldo masih bisa hidup setelah pensiun dari sepakbola seperti yang dilakukan Beckham saat ini? Bagaimana menurut Anda?

Sumber gambar: Aol.com

Komentar