Zidane Tersenyum Seperti Bunda Teresa, Menyeringai Seperti Pembunuh Berantai

Backpass

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Zidane Tersenyum Seperti Bunda Teresa, Menyeringai Seperti Pembunuh Berantai

"Aku tidak punya pesan," ujar Zinedine Zidane kepada Andrew Hussey pada 2004.

Tanpa memahami konteks sepenuhnya, kutipan tersebut dapat menggambarkan pemahaman yang keliru. Zidane mengatakan hal tersebut karena ia tidak dan tidak pernah ingin terlibat dalam politik; Zidane tidak memiliki pesan politik. Walau demikian, tidak ada salahnya jika kutipan tersebut diterima sebagai ketidakberadaan pesan-pesan inspirasional dalam ucapan Zidane.

Zidane seorang pendiam. Kaki-kakinya bekerja lebih banyak dari mulutnya. Selain pujian-pujian terhadap sesama pemain dan keluarganya, tidak banyak ucapan Zidane yang patut diingat. Kutipan terbaiknya, bisa jadi, adalah ucapannya mengenai arti penting kerja keras yang diajarkan ayahnya, Smaïl.

"Aku sangat terinspirasi olehnya," ujar Zidane. "Adalah ayahku yang mengajari kami bahwa seorang imigran harus bekerja dua kali lebih keras dari orang lain, bahwa kami tidak boleh menyerah"

Bertentangan dengan minimnya Zidane bersuara, dunia seolah tidak pernah berhenti memujinya. Ada yang memandangnya sebagai Tuhan, juga ada yang rela mati untuknya. Ada pula yang melihatnya sebagai makhluk luar angkasa. Dan mereka semua mengatakannya dengan lantang dan penuh kesadaran.

Memperingati ulang tahun Zidane yang jatuh tepat pada hari ini, 23 Juni, kami pilih dan terjemahkan sepuluh kutipan tentangnya.

"Setelah makan malam ia akan selalu tinggal dan duduk di sekitar bar dengan secangkir kopi, siap untuk berbicara dengan pemain mana pun. Ia bukan sosok yang lantang namun ia selalu berbicara dengan semua orang, berbincang ringan dan menunjukkan rasa hormat. Jika kita memberi, orang-orang akan membalas. Ia memahaminya dan, sejujurnya, kami rela mati untuknya." Patrick Vieira.

"Zidane memiliki visi internal. Kontrolnya sangat tepat dan penuh perhitungan. Ia dapat membuat bola bergerak ke mana saja ia mau. Namun adalah dorongannya yang membawanya maju. Ia 100 persen sepakbola." Aimé Jacquet

"Apa yang akan aku katakan ini keras, namun ini kenyataan. Di Perancis, semua orang sadar bahwa Tuhan ada, dan Tuhan kembali ke Tim Nasional Perancis. Tuhan sudah kembali. Tidak banyak lagi yang bisa dikatakan." Thierry Henry

"Aku akan mengorbankan lima pemain untuk memiliki Zidane dalam kesebelasanku." Cesare Maldini

"Zidane berasal dari planet lain. Ketika Zidane masuk ke lapangan, sepuluh pemain lain tiba-tiba menjadi lebih baik. Sesederhana itu." Zlatan Ibrahimovic?

"Kita melihat Zidane dan berpikir belum pernah aku melihat pemain sepertinya. Diego Maradona pemain hebat. Johan Cruyff pemain hebat. Mereka berbeda namun dengan kesamaan. Yang membedakan Zidane adalah caranya memanipulasi bola sepak, menciptakan ruang yang semula tidak ada. Tambahkan visi bermain dan itu membuatnya sangat istimewa." Kevin Keegan

"Ia mendominasi bola, ia tontonan berjalan dan ia bermain seolah ia memiliki sarung sutra di setiap kakinya. Ia sedikit mengingatkanku pada diriku, walau aku lebih cepat. Ia membuat pergi ke stadion menjadi bermanfaat ia salah satu yang terbaik yang pernah aku lihat!" Alfredo Di Stéfano

"Zidane unik. Bola mengalir bersamanya. Ia lebih mirip penari ketimbang pemain sepakbola." Franz Beckenbauer

"Ia berpikir dalam satu momen dan momen berikutnya ia melakukan sesuatu. Ia pemain istimewa, yang asli dan luar biasa. Ia menciptakan ruang dari ketiadaan. Hanya pemain-pemain hebat yang mampu melakukannya. Tak peduli di mana ia menerima bola atau bagaimana bola menghampirinya, Zidane dapat keluar dari kesulitan. Imajinasi dan tekniknya menakjubkan." Edgar Davids

"Tidak ada yang tahu Zidane itu malaikat atau iblis. Ia tersenyum seperti Bunda Teresa dan menyeringai seperti pembunuh berantai." Jean-Louis Murat

Komentar