Jackson Martinez Lebih Cocok ke Arsenal Ketimbang AC Milan

Taktik

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Jackson Martinez Lebih Cocok ke Arsenal Ketimbang AC Milan

Nama Jackson Martinez semakin ramai diberitakan media-media Eropa menjelang bursa transfer musim panas. Namun masa depan penyerang timnas Kolombia ini baru akan ditentukan setelah gelaran Copa America 2015 yang berlangsung di Cile.

AC Milan yang baru saja mendapatkan dana segar dari penguasaha asal Thailand, dikabarkan telah menjalin kesepakatan dengan penyerang milik kesebelasan asal Portugal, FC Porto, ini. Namun hal tersebut dibantah oleh agen Martinez, Henrique Pompeo. Inilah yang masih membuat peluang Martinez pindah ke lain kesebelasan pun masih terbuka lebar.

“Saat ini, Martinez sama sekali belum bicara soal Milan karena memang tak perlu. Sebab, memang belum ada sebuah putusan,” ujar Henrique pada harian Record. “Prioritas Martinez saat ini adalah membela timnas Kolombia di Copa America. Soal transfer, saya lah yang bertanggung jawab selama turnamen itu berlangsung.”

Mendapatkan Martinez bukanlah perkara sulit. Asalkan memiliki 35 juta euro, atau sekitar 25 juta poundsterling, kesebelasan mana pun bisa melanjutkan negoisasi ke tahap pembicaraan gaji. Dan rasanya, apa yang telah Martinez perlihatkan selama bersama Porto membuatnya layak dihargai dengan nilai transfer seperti itu.

Martinez memiliki catatan yang impresif untuk seorang penyerang. Ketika tugas utama seorang penyerang adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya, Martinez telah melakukannya sepanjang karirnya di kesebelasan manapun yang ia bela.

Bersama kesebelasan Kolombia yang membesarkannya, Independiente Medellin, Martinez menjalani debutnya di usia 18 tahun. Namun ketajamannya baru terasah ketika ia berusia 21 tahun. Pada musim tersebut, ia mencetak 19 gol dari 22 penampilan. Dan musim berikutnya, ia sukses menjadi pencetak gol terbanyak liga Kolombia dengan 18 gol dan membawa Medellin meraih gelar juara liga Kolombia kelimanya.

Mendapatkan tawaran dari sejumlah kesebelasan Amerika Selatan di luar Kolombia, Martinez memilih bergabung dengan salah satu kesebelasan Meksiko, Chiapas. Meski sempat kesulitan beradaptasi, di musim ketiganya ia berhasil mencetak 19 gol dari 35 penampilannya. Torehan itulah yang membuat FC Porto berani menebusnya dengan nilai transfer sekitar 10,7 juta euro.

Bersama Porto, kran gol pemilik nama lengkap Jackson Arley Martinez Valencia ini semakin mengalir dengan deras. Tiga musim bermain untuk Porto, tiga kali pula ia menjadi pencetak gol terbanyak Liga Primeira Portugal. Dalam tiga musim, 92 gol telah ia cetak untuk kesebelasan berjuluk Dragoes atau Naga ini.

Di Porto, Martinez memang termanjakan dengan umpan-umpan matang gelandang yang punya cukup kualitas. Sejak musim pertama, di mana ia langsung mencetak 31 gol dari 40 penampilan, ia sudah dimanjakan oleh gelandang macam Joao Moutinho, James Rodriguez, Fernando, dan Stevan Defour.  Kehilangan Moutinho dan James yang hengkang ke AS Monaco, Porto kedatangan gelandang anyar macam Hector Herrera dan Juan Quintero yang hingga kini masih menjadi andalan di lini tengah.

Martinez sendiri merupakan salah satu penyerang no.9 klasik yang masih bertahan di era modern ini. Bukan tentang nomor punggungnya yang selalu menggunakan no.9, melainkan peran yang ia mainkan ketika menjadi ujung tombak di kesebelasan yang ia bela.

Martinez merupakan penyerang yang memiliki penyelesaian akhir klinis. Ia merupakan penyerang yang memang benar-benar difungsikan sebagai pembobol gawang lawan. Area bermainnya berada di sekitar kotak penalti, tak seperti penyerang-penyerang masa kini yang area bermainnya mulai melebar atau bahkan turun hingga lini pertahanan.

Sebagai penyelesai akhir serangan, ia memang bisa diandalkan. Kontrol bola, kecepatan, sundulan, liat dalam penguasaan bola, kekuatan kedua kaki sama baiknya, dan sangat bisa diandalkan dalam melakukan pressing. Torehan golnya selama di Porto tentunya menunjukkan bahwa Martinez merupakan penyerang yang produktif.

Meski merupakan penyerang no.9 klasik, ia tetap bisa bermain dalam formasi 4-2-3-1 ataupun 4-3-3 yang kini mulai banyak digunakan kesebelasan-kesebelasan di Eropa. Ia bisa memerankan sebagai target man ataupun poacher. Karenanya, tak heran sejumlah kesebelasan Eropa tertarik menggunakan jasanya.

Arsenal dan AC Milan berada di urutan terdepan untuk mendapatkan tanda tangan pemain bertinggi 185 cm tersebut. Kedua kesebelasan sangat fasih bermain dengan pola 4-2-3-1 atau 4-3-3 dan membutuhkan penyerang haus gol macam Martinez melihat prestasi kedua kesebelasan pada musim lalu.

Soal kebutuhan penyerang, rasanya AC Milan menjadi kesebelasan yang akan paling berjuang untuk mendapatkan Martinez. Dalam skuat kesebelasan berjuluk Rossoneri ini, hanya Jeremy Menez yang cukup produktif untuk urusan membobol gawang lawan. Namun penyerang bukan lah posisi natural pemain asal Prancis tersebut.

Lantas apakah hal ini akan membuat Martinez akan lebih memilih Milan ketimbang Arsenal? Belum tentu. Pertama, Milan tak akan bermain di kompetisi Eropa pada musim depan. Kedua, kabarnya Milan pun tengah berusaha mendapatkan kembali penyerang asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic, yang tentunya bisa membuat Martinez tersisihkan.

Maka jika boleh mengatakan, secara fungsional tampaknya Martinez akan lebih cocok bermain untuk Arsenal. Setelah Olivier Giroud yang belum cukup konsisten menjadi ujung tombak Arsenal, Martinez mungkin bisa menjadi jawaban tepat bagi kebutuhan mencetak gol Arsenal.

Belum lagi Arsenal lebih memiliki gelandang-gelandang yang siap melayani Martinez ketimbang gelandang-gelandang Milan. Mesut Ozil, Aaron Ramsey, Jack Wilshere, Santi Cazorla, atau Thomas Rosicky, rasanya memiliki kualitas ‘melayani’ lebih baik dibandingkan dengan Keisuke Honda, Giacomo Bonaventura, Andrea Poli, Jeremy Menez, atau Ricardo Montolivo.

Arsenal pun bisa memanfaatkan pengalaman Martinez di Liga Champions musim depan. Torehan golnya di kompetisi Eropa saat ini mencapai 14 gol dari 29 penampilan. Musim lalu, pemilik 37 caps Kolombia ini mencetak delapan gol dari 10 penampilannya di Liga Champions.

Selain itu, Martinez kabarnya merupakan pendukung Arsenal dan bercita-cita untuk bermain di kesebelasan asal London tersebut. “Saat saya kecil, saya mendukung Arsenal. Jika saya memiliki kesempatan untuk bermain di sana, saya akan mengatakan ‘ya’,” ujar Martinez mengutip dari Telegraph.

Jika pernyataan itu benar adanya, maka rasanya Martinez benar-benar lebih ideal untuk berbaju Arsenal pada musim depan ketimbang kesebelasan manapun yang meminatinya pada musim panas ini. Namun adanya Giroud yang cukup rajin mencetak gol pada beberapa pekan terakhir Liga Inggris, bisa membuat transfer ini tak bisa terealisasi.



Dan selain itu, tentunya tak sedikit kesebelasan top Eropa lainnya yang juga tertarik menggunakan jasanya. Maka jangan heran jika nantinya kesebelasan bukan Milan atau Arsenal yang mendapatkan jasa Martinez pada bursa transfer musim panas ini.

Ya, sebelum turnamen Copa America berakhir, kesebelasan mana yang akan menjadi pelabuhan berikutnya Martinez masih menjadi teka-teki.

foto: isborti.com

Komentar