Arti Lain dari Kemewahan di Copa America

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Arti Lain dari Kemewahan di Copa America

Kompetisi liga-liga di Eropa telah usai yang ditutup dengan kemenangan Barcelona atas Juventus pada partai final Liga Champions di Berlin. Barcelona berhasil menjadi yang terbaik di Eropa untuk kelima kalinya dan keempat kalinya dalam dalam satu dekade terakhir. Trio penyerang Barcelona Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez, benar-benar tidak bisa dihentikan pada musim ini.

Musim telah usai lantas mau dibawa ke mana kehidupan kita, para pecinta sepakbola ini? Tidak ada Piala Dunia pada musim panas ini, Piala Eropa pun baru digelar tahun depan. Piala Asia dan Piala Afrika (bila kompetisi ini termasuk tontonan Anda) juga sudah diadakan pada awal tahun. Habiskah tontonan kita? Tentu saja tidak. Masih ada Piala Dunia U-20 dan Piala Dunia Perempuan yang bisa kita simak; dan tentu saja Copa America 2015.

Gaung serta ingar-bingar Copa America memang tidak segemerlap Piala Dunia, bahkan masih kalah tenar jika dibandingkan dengan Piala Eropa. Para kontestan hajatan terakbar milik Konfederasi Amerika Selatan, Conmebol, ini tidak lewat kualifikasi karena jumlah anggota yang terbilang sedikit. Bahkan, untuk menggenapi jumlah peserta turnamen yang dihelat di Chile ini, Conmebol mengundang dua negara tambahan yang tahun ini diisi Meksiko dan Jamaika.

Kurangnya jumlah peserta menyebabkan kompetisi ini seperti kurang promosi. Ditambah lagi dengan seringnya negara-negara di Amerika Selatan bertemu di lapangan, entah dalam kualifikasi Piala Dunia atau pertandingan uji coba, Copa America seperti tidak menawarkan sesuatu yang baru.

Mengharapkan stadion-stadion mewah seperti Piala Eropa atau Liga Champions? Bukan bermaksud mengecewakan, tetapi tampaknya kemewahan itu tidak akan tersaji di Copa America. Masih ingat dengan kegilaan Brasil dalam masalah infrastruktur menjelang Piala Dunia 2014 kemarin? Kegilaan itu hadir di setiap edisi Copa America. Jadi, apakah Copa America ini akan berjalan membosankan dan jauh dari kemewahan?

Kemewahan stadion khas Eropa memang tidak akan tersaji  di Copa America. Namun, kemewahan di Copa America akan hadir di lapangan. Ya, siapa yang butuh stadion keren bila Anda bisa menyaksikan Messi, Neymar, Edinson Cavani, Arturo Vidal, dan James Rodriguez beraksi di lapangan? Siapa yang berani bilang Argentina vs Uruguay atau Brazil vs Kolombia akan membosankan karena mereka sering bertemu sebelumnya? Copa America akan sangat menarik tahun ini.

Negara  anggota Conmebol memang itu-itu saja. Namun, siklus kekuatan di antara mereka tidak pernah berhenti dan semakin seimbang dari tahun ke tahun. Dua jagoan utama, Argentina dan Brasil, tentu mengincar Copa America ini sebagai pelampiasan. Argentina penasaran karena digagalkan oleh Jerman di final Piala Dunia, sementara Brasil yang hancur luluh lantak di rumah sendiri tentu saja butuh booster untuk memulai lagi siklus permainan mereka. Kedua negara ini juga datang ke Chile dengan pelatih baru: Tata Martino di Argentina dan Carlos Dunga di Brazil. Martino dan Dunga membawa skuad terbaik mereka ke Copa America tahun ini.

Martino mengandalkan Leo Messi dan Carlos Tevez yang baru saja bertarung di Liga Champions. Di samping mereka berdua masih ada Kun Aguero, Gonzalo Higuain, Angel Di Maria serta sejumlah pemain lainnya. Ini yang membuat Argentina diunggulkan untuk menjadi juara Copa America tahun ini. Di sisi lain, Neymar, rekan Messi di Barcelona, aka memimpin skuat Brasil di Copa America. Neymar akan didukung oleh Hulk, Felipe Anderson, dan Philipe Coutinho yang bermain impresif pada musim ini.

Tetapi juara bertahan pada ajang ini bukanlah Brasil ataupun Argentina, melainkan Uruguay. Walau sejak menjuarai ajang ini pada tahun 2011 terdapat penurunan pada permainan Uruguay, adalah sebuah kesalahan besar meremehkan Uruguay. Kehilangan Luis Suarez yang merupakan pemain terbaik La Celeste akibat sanksi memang berdampak besar pada kekuatan Uruguay. Namun kehadiran Edinson Cavani, Diego Rolan, dan Diego Godin memastikan status unggulan masih tersemat pada kesebelasan ini.

Selain Brasil, Argentina, dan Uruguay, dua negara Amerika Latin yang tengah dalam puncak performanya siap beradu kuat menjadi juara Copa America. Mereka adalah Kolombia dan tuan rumah Chile. Kolombia diperkuat oleh top scorer Piala Dunia 2014, James Rodriguez, dan sensasi bursa transfer musim panas ini yaitu Jackson Martinez. Ada pula Radamel Falcao, “singa terluka”, yang masih penasaran karena absen di Piala Dunia tahun lalu. Kolombia juga memiliki pemain-pemain berkualitas lainnya seperti Juan Cuadrado, Juan Zuniga, Teo Gutierrez dan lainnya.

Tuan Rumah Chile pun tidak mau kalah. La Roja akan dipimpin oleh jendral lapangan tengah yang sedang menjalani permainan terbaiknya yaitu Arturo Vidal. Vidal akan didampingi oleh “si tukang seruduk”  Gary Medel dan pemain kaya pengalaman, David Pizzarro. Di bawah mistar gawang ada Claudio Bravo yang mengawal gawang Barcelona sampai menjuarai La Liga 2014/2015. Sedangkan bintang Arsenal yang tengah dalam puncak permainan, Alexis Sanchez, akan menjadi ujung tombak tuan rumah. Kolombia dan Chile akan menjadi kuda hitam yang dapat mengalahkan siapapun di turnamen ini.

Di luar kelima negara ini masih ada pula tujuh peserta lain yang memiliki skuad kelas tinggi pula. Pelatih Meksiko, Miguel Herrera, datang membawa skuad yang bermain baik di Brazil 2014 lalu. Ada juga finalis edisi lalu, Paraguay, yang memiliki tradisi panjang di sepakbola Amerika Selatan.  Ada pula Ekuador yang selalu lolos ke putaran final Piala Dunia sejak 2002 pun  memiliki skuad yang kuat. Begitu pula Peru, Venezuela, Bolivia, dan Jamaika yang tidak bisa dianggap remeh.

Singkat kata, Copa America tahun ini akan sangat berkualitas dengan banyaknya bintang yang datang dan tim-tim yang sedang berada di puncak permainan. Musim liburan kita pun tidak akan sepi karena akan ditemani dengan gol-gol indah ala Amerika Latin.

Dikirim oleh Aldhi Febrianto @aldhi_febrianto

Komentar