Mengenal Oriundo Baru Dari Jerman

Taktik

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Mengenal Oriundo Baru Dari Jerman

Antonio Conte pelatih yang menukangi Italia sejak 14 Agustus 2014 itu tidak kehabisan stok pesepakbola Oriundo (atauwarga negara asing yang mendapat status kewarganegaraan Italia).Setelah Franco Vazquez (Palermo) dan Citadin Eder (Sampdoria) sebelum kualifikasi Euro 2016 28 Maret lalu kini Conte memanggil oriundo baru dari VfL Wolfsburg bernama Daniel Caligiuri.

Pesepakbola berposisi sebagai gelandang serang tersebut merupakan pria kelahiran Villingen-Schwenningen, Jerman Barat. Caligiuri memiliki ibu berwarganegara Jerman, namun ayahnya merupakan orang Italia asli.

Hingga kini, Caliguri belum pernah memiliki pengalaman sepakbola di Italia. Dirinya menimba ilmu si kulit bundar di Jerman sejak kecil di klub BSV 07 Schwenningen, kemudian pindah ke SV Zimmern, dan setelahnya Freiburg yang paling lama dia perkuat selama berkecimpung di dunia sepakbola.

Sejak 2009 ia memperkuat kesebelasan senior Freiburg dengan tampil sebanyak 93 kali dan menceploskan 11 gol. Kemudian pada musim 2013 ia direkrut Wolfsburg dengan harga sekitar 2,8 juta euro.

Bersama Si Serigala (The Wolves), julukan Wolfsburg, musim ini, Caligiuri bisa dibilang sedang mengalami musim terbaiknya. Dirinya berhasil membawa kesebelasannya menduduki peringkat kedua klasemen akhir Bundesliga Jerman.

Dalam Bundesliga 2014/2015 Caligiuri dipercaya tampil 28 kali dan menyumbang tujuh gol serta tiga asist. Sebanyak 24 umpan kunci juga berhasil dilpaskan kepada rekan-rekan satu kesebelasannya untuk berusaha menjebol gawang lawan.

Daniel-Caligiuri-VfL-Wolfsburg_teaser_620x420
Sumber gambar ran.de

Kemampuan menggiring bola adalah salah satu nilai lebih yang dimiliki Caliguri. Rata-rata sebanyak 2,4 kali iya berhasil melewati lawan pada setiap pertandingan dalam satu musim.

Dieter Hecking, Pelatih Wolfsburg, lebih gemar menempatkan Caligiuri sebagai left-winger atau gelandang serang sayap kiri pada formasi 4-2-3-1 racikannya. Kendati pemain bernomor punggung tujuh tersebut tidak memiliki akurasi umpan silang yang terlalu baik. Ia lebih senang mengandalkan kemampuan menggiring bolanya untuk menghancurkan pertahanan lawan dengan cutting-inside lalu memaksimalkan peluang memakai kaki kanan andalannya.

Kelebihan lain dari Caligiuri adalah kebiasaannya yang rajin membantu pertahanan saat diserang lawan. Meski bertugas untuk menyerang, Caliguri tidak pernah lupa untuk membantu pertahanan. Bersama Wolfsburg musim ini, ia berhasil melakukan 1,3 kali tekel dan 1,1 kali intersep per pertandingannya. Meski dampak dari aksi bertahan membuatnya memiliki catatan pelanggaran 1,1 kali setiap laganya.

Selain itu postur tinggi besarnya yakni 182 cm dan berat 79 kg menjadi salah satu kemampuannya menguasai bola-bola udara. Rasio memenangi duel udara lumayan baik untuk ukuran seorang winger yakni 48 persen dengan total 40 memenangi duel udara dari 1,5 setiap pertandingannya.

Kendati aksinya di Wolfburg belum berhasil mengalahkan keperkasaan Bayern Munich, namun ia bersama Sebastian Jung, Robin Knoche, dan Bas Dost merupakan pemain yang berhasil meroket pada musim ini. Setidaknya, mereka berhasil mencetak sejarah dengan menjuarai kompetisi DFB-Pokal Jerman untuk pertama kalinya usai mengalahkan Borussia Dortmund dengan skor 3-1 pada final di Stadion Olympic Berlin Sabtu (30/5) lalu.

Catatan ini sudah cukup bagi Conte untuk memanggil Caligiuri untuk melawan tuan rumah Kroasia pada laga lanjutan Grup H kualifikasi Euro 2016 pada 12 Juni mendatang dan laga persahabatan melawan Portugal 4 hari setelahnya. Setidaknya pemanggilan Caligiuri bisa Claudio Marchisio karena masih harus konsentrasi memperkuat Juventus pada laga final Liga Champions 2014/2015 melawan Barcelona pada Minggu (7/5) dini hari mendatang.

Jepang membuat perencanaan yang sangat matang terkait naturalisasi untuk menjadi raja sepakbola di Asia. Di negara Matahari Terbit tersebut penulis soccer Mom Manual, Hiroki Kobayashi menjabarkan pembinaan sepakbola di Jepang agar menjadi sebuah tolak ukur. Maka dari itu J-League sekarang menjadi jauh lebih profesional setelah melewati beberapa fase persaingan tidak sehat.

Dipanggil memperkuat Italia untuk pertama kalinya tentu membuat pemain tendangan kaki kanan ini senang. Eksekutif Olahraga Wolfsburg, Klaus Allofs, pun memberikan selamat kepadanya. Kendati Caligiuri mengaku hingga kini belum hafal lagu kebangsaan Italia.

"Saya sangat senang, itu mimpi setiap pesepakbola. Saya selalu mengatakan bahwa saya akan bermain untuk tim nasional yang mengajak saya pertama kali. Dan sekarang saya memiliki harapan besar menjadi bagian dari skuat Italia," ujarnya kepada Kicker.

Caliguri tidak sendirian dalam debutnya. Pasalnya Conte pun memanggil beberapa debutan lain seperti kiper Torino, Daniele Padelli, winger Sassuolo, Nicola Sansone, dan penyerang Chievo, Alberto Paloschi. Italia bersama Conte memang berani memunculkan nama-nama baru baik warga "asli" Italia maupun berstatus Oriundo. Kemudian tinggal menunggu waktu bagaimana Conte bisa membawa kejayaan kembali Italia sesukses Juventus yang meraih gelar scudetto tiga kali berturut-turut.



Komentar