Norwich City Sambar Jatah Terakhir Promosi ke Liga Primer

Analisis

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Norwich City Sambar Jatah Terakhir Promosi ke Liga Primer

Setelah hanya satu musim berada di Football League Championship, Norwich City akhirnya kembali ke Liga Primer Inggris. Mereka memperoleh jatah promosi terakhir setelah menang 2-0 dari Middlesbrough di final play-off Championship semalam (25/05/2015).

Sebelumnya, hanya satu poin yang memisahkan kedua kesebelasan setelah 46 pertandingan di sepanjang musim Championship, satu divisi di bawah Liga Primer Inggris. Namun di Wembley semalam, Norwich mendominasi pertandingan lewat gol dari Cameron Jerome dan Nathan Redmond.

Hasil ini membuat Boro harus bertahan di musim ke tujuhnya di divisi ke dua. Sementara itu Norwich bergabung bersama AFC Bournemouth dan Watford untuk berlaga di Liga Primer pada musim 2015/16.

Sebelum pertandingan, ada keraguan apakah Patrick Bamford sudah cukup fit untuk bermain dari awal. Pada kenyataannya, penyerang berusia 21 tahun yang dipinjamkan dari chelsea tersebut belum benar-benar fit, tapi malah dipaksakan untuk bermain.

Sang peraih gelar top skorer Championship dengan 17 gol sekaligus peraih penghargaan pemain terbaik Championship (Championship Player of the Year) bermain sebagai ujung tombak, didampingi oleh Jelle Vossen di belakangnya.

Sementara Norwich tampil dengan para pemain yang seluruhnya sama dengan yang bermain di Liga Primer dua musim yang lalu. Mereka antara lain adalah kiper John Ruddy, Jonathan Howson, Bradley Johnson, dan Wes Hoolahan.

Dari segi pengalaman, para pemain Norwich memang lebih memiliki jam terbang di Liga Primer daripada pemain Boro. Ini dibuktikan di papan klasemen akhir Championship, Nowrich peringkat ke-3 dan Boro peringkat ke-4, dan juga pada performa di atas lapangan.

Performa Middlesbrough

Middlesbrough yang diasuh oleh Aitor Karanka memiliki rekor pertahanan terbaik (37 kali kebobolan) dan juga catatan pertandingan kandang terbaik dari siapapun di liga selama sepanjang musim, tapi sayangnya dua statistik di atas hanya menjadi angka-angka pada "bab pendahuluan" semalam.

Energi mereka seolah sirna dan beberapa kali mereka memberi The Canaries, julukan Norwich, kesempatan mencetak gol.

Daniel Ayala, yang merupakan salah satu bek terbaik di Championship pada musim ini, membiarkan Jerome untuk menguasai bola sebelum kemudian ia membobol gawang yang dikawal oleh kiper Dimitrios Konstantopoulos.

Ini adalah hasil yang mengeceewakan untuk Karanka, padahal semalam Boro mampu menguasai bola sebanyak 56% dengan total delapan tendangan. Namun, hanya satu tendangan mereka yang mengarah tepat ke gawang lawan.

Performa Norwich

Apa yang menakjubkan tahun ini sudah terjadi untuk Alex Neil. Manajer berusia 33 tahun itu mengawali karir manajerialnya di depan 730 penonton saja pada awal musim ini saat bertugas di Hamilton Academical di Skotlandia, semalam ia mengakhiri musim di depan lebih dari 85.000 penonton di Wembley. Luar biasa.

Melalui pasangan bek tengah Russell Martin dan Sebastien Bassong, anak-anak asuhannya menampilkan salah satu permainan bertahan terbaik mereka di musim ini dengan 22 tekel, 17 intersep, dan 45 sapuan bola. Bandingkan dengan Boro yang hanya mampu mencetak 21 tekel, 9 intersep, dan 13 sapuan bola.

Dari angka yang signifikan di atas, kita bisa melihat bahwa Boro bermain dominan namun Norwich ternyata mampu lebih efektif. Dari 44% penguasaan bola, mereka mampu mencetak tujuh tembakan yang 4 di antaranya menghasilkan shot on target.

Pemain terbaik

Ada tiga pemain yang bermain sangat cemerlang semalam, mereka adalah Jerome, Bassong, dan Redmond. Tapi dari ketiga pemain di atas, Jerome yang menunjukkan upaya tak kenal lelah.

Mantan pemain Stoke City ini terus berlari untuk membuka ruang dari awal pertandingan. Ia bermain gemilang seperti juga yang ia tunjukkan di semifinal play-off leg pertama melawan Ipswich Town.

Saat ia keluar di menit ke-73 untuk digantikan oleh Graham Dorrans, seluruh fans Norwich memberikannya standing ovation.

Kesimpulan promosi dan degradasi di Liga Inggris

Dengan hasil semalam, maka berakhir sudah serangkaian babak play-off untuk menentukan kesebelasan yang berhak promosi.

Seperti yang sudah kita ketahui, Hull City menjadi kesebelasan terakhir yang terdegradasi dari Liga Primer menyusul Burnley dan Queens Park Rangers yang sudah terlebih dahulu tenggelam.

Tempat mereka di Liga Primer musim depan akan digantikan oleh AFC Bournemouth yang tampil sebagai juara Championship, disusul oleh Watford sebagai runner-up, dan juga Norwich City yang menang pada final play-off semalam.

Dari divisi di bawahnya, ada Millwall, Wigan Athletic, dan Blackpool yang harus rela turun ke Football League One setelah mereka terdegradasi dari Championship. Sementara Bristol City, Milton Keynes Dons, dan Preston North End akan tampil di Championship musim depan.

Catatan khusus pada keberhasilan Preston memenangkan final play-off League One, mereka mengalahkan Swindon Town 4-0 melalui hattrick Jermaine Beckford. Swindon adalah mantan kesebelasan Liga Primer 1993-94 yang hanya semusim saja di Liga Primer karena harus langsung terdegradasi dengan kebobolan sebanyak 100 kali.

Beralih ke League One, mereka yang terdegradasi ke Football League Two adalah Notts County, Crawley Town, Leyton Orient, dan Yeovil Town. Tempat mereka akan digantikan oleh Burton Albion, Shrewsbury Town yang sempat memplagiat logo kesebelasan, Bury, dan Southend United dari League Two.

Terakhir, Barnet dan Bristol Rovers memperoleh promosi dari non-liga (Conference) untuk menggantikan Cheltenham Town dan Tranmere Rovers yang harus rela terlempar dari Fotball League.

Sumber gambar: AFP

Komentar