Cara Manajer Liga Inggris Menghindari Stres

Sains

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Cara Manajer Liga Inggris Menghindari Stres

Menjadi manajer sebuah klub sepakbola tentu bukan urusan mudah. Mengelola klub sepakbola tidak sama dengan permainan rolet yang bergantung pada keberuntungan. Diutuhkan berbagai kemampuan untuk bisa mengelola klub sepakbola dengan baik.

Tujuan seorang manajer klub sepakbola tentu saja untuk meraih kemenangan. Pihak pemilik klub akan terus memberikan tekanan kepada manajer untuk bisa membawa klub meraih kemenangan. Kekalahan memalukan apalagi kekalahan berturut-turut hingga membuat posisi klub terpuruk akan dapat berujung pada pemecatan. Karena itulah sangat wajar jika manajer klub sepakbola akan selalu dalam keadaan tertekan.

Jangan terlalu jauh, jika ingin sedikit merasakan tekanan seorang manajer, silahkan anda mainkan permainan virtual seperti Football Manager. Tanpa melakukan cara curang atau exit-load game tentu tidak mudah untuk membawa klub menuju tangga juara. Ketika mengalami kekalahan ancaman dari pihak pemilik klub akan mulai datang. Ditambah lagi dengan pemain bengal yang berbuat ulah hingga membuat keharmonisan tim berantakan. Strategi permainan cemerlang yang anda rancang pun menjadi tidak berarti akibat kondisi tim yang tidak kondusif.

Dijamin pasti anda kesal jika performa kesebelasan yang sudah dibangun malah ancur-ancuran. Ancaman pemecatan semakin kencang hingga akhirnya anda harus mengulang permainan kembali dari awal.

Mengulang permainan dari awal hanya bisa dilakukan jika kejadiannya berada dalam dunia virtual. Anda masih bisa mengulang atau setidaknya tidak ada kerugian berarti yang anda dapatkan. Namun hal ini pun sudah cukup untuk membuat satu atau dua barang-barang yang berada di dekat anda mental atau rusak. Coba cek berapa kali anda harus mengganti keyboard akibat salah satu tombol rusak saat ditekan terlalu keras ketika kalah dalam permainan football manager. Atau berapa kali anda membanting joystick saat gagal menyelesaikan peluang matang dalam permainan FIFA. Peristiwa ini tentu sangat lazim terjadi kepada siapapun.

Sementara itu coba bayangkan apa yang dialami Gustavo Poyet bekas Manajer Sunderland yang pernah menelan kekalahan 8-0 dari Southampton pada 18 Oktober 2014 lalu. Beberapa waktu kemudian ia resmi dipecat setelah dikalahkan 4-0 oleh Aston Villa di Stadium of Light pada 14 Maret lalu.

Tidak hanya Poyet, hampir semua pelatih pasti pernah mengalami emosi. Bahkan untuk seorang Jose Mourinho kendati baru membawa Chelsea juara liga musim ini. Menjalani setiap laga dari 38 pertandingan setidaknya pasti mengalami ketegangan yang dialami para manajer karena berposisi sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas hasil pertandingan.

Ya, dalam 38 pekan setiap manajer Liga Primer Inggris harus mengalami kondisi yang sama berulang-ulang dan mengharapkan kemenangan. Kecemasan paling sering dihadapi adalah ketika sebelum pertandingan besar atau ketika konferensi pers yang bisa memicu kehancuran dari sisi psikologis. Pasalnya dampak dari jumpa pers bisa membuat mereka mendapatkan tulisan yang tidak mengenakan karena kutipan-kutipan di media.

Diulas dari Daily Mail, dikabarkan jika semua manajer Liga Inggris telah mengirim 120 halaman panduan untuk mendapatkan saran-saran dari psikolog, council addiction (organisasi ketergantungan obat), dan ahli jantung. Bahkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Manajer Liga Inggris (LMA), menunjukan dari 54 manajer yang diuji kesehatan, menghasilkan 44 persen diantaranya memiliki masalah kesehatan jantung dan gaya hidup yang kurang baik dengan kesehatan.

Seorang Psikiater asal Inggris, Dr. Ian Martin, menunjukan ancaman yang paling besar adalah ketergantungan manajer kepada obat-obatan anti depresan dan obat penenang. Maka dari itu pihak LMA menyarankan manajer Liga Inggris rajin melakukan olahraga Yoga atau setidaknya sedikit meditasi di waktu-waktu senggang. Meditasi, yoga dan pilates, memang bisa memberikan bantuan kepada orang yang terlalu beberapa masalah akibat dalam kondisi tertekan.

Pada situs Shine dijelaskan banyak posisi yoga bisa meningkatkan aliran darah ke panggul yang sensasinya sama ketika melakukan hubungan seksual. Olahraga ketenangan tersebut juga disebut sebagai perangsang alami terbaik karena menghasilkan hormon endorfin, energi-energi yang memberikan kenikmatan saat melakukan hubungan seksual.

Tentunya upaya-upaya meditasi tidak akan berbuah maksimal jika tidak mau terbuka dan jarang berinteraksi dengan orang lain. Salah satu kebiasaan buruk orang yang sedang stres adalah lebih memilih untuk menyendiri ketimbang menikmati makan bersama keluarga atau kerabat dan berinteraksi dengan orang lain.

Salah satu psikologis klinis, Dr. Kate Joseph, mengatakan hal tersebut dapat meningkatkan kesejaterahan ditunjang dengan meditasi yang baik. Maka dari itu Dokter menyarankan agar televisi disimpan di luar kamar tidur.

Hal tersebut mendorong manajer agar bisa tidur lebih cepat. Daripada menyimpan atau menonton televisi di kamar lebih disarankan menggunakan CD dalam kamar untuk mendengarkan musik agar lebih rileks. Selain itu tidur siang selama 20 sampai 40 menit juga disarankan untuk menjalani hidup lebih santai.

Asupan Makanan Sebagai Penunjang Anti Stres

Rata-rata manajer Liga Inggris memiliki berat badan yang tidak terlalu ideal, lihat saja Louis van Gaal, Steve Bruce dan Sam Allardyce. Bayangkan jika mereka harus memutar-mutar tubuh mereka ke posisi yoga nampaknya akan membuat mereka lebih memilih tidur siang selama 20 menit di ruang ganti saja.

Maka menjaga konsumsi makanan untuk diet merupakan salah satu solusi penunjang untuk menghindari stres para manajer. Makanan seperti daging steak, keripik, sosis bakar dan makanan berkadar garam terlalu banyak disarankan dihindari terutama sebelum dan sesudah bertanding. Dalam panduan LMA disarankan memakan kubis, kembang kol, kacang kedelai, telur, hati, terutama brokoli sebagai makanan yang kaya asetilkolin dan kolina yang bisa membantu mengurangi stres.

Asetilkolin merupakan salah satu jenis zat penghantar rangsangan saraf terutama terdapat dalam sistem taraf tepi dan senyawa yang dikeluarkan dengan adanya stimulasi saraf. Asetilkolin akan berdifusi dicelah untuk menstimulasi saraf-saraf lainnya sehingga mencegah kerusakan sel-sel otak, ingatan, dan kemampuan berpikir yang bisa menyebabkan penyakit Alzheimer. Sementara Kolina penting sebagai vitamin B dalam tubuh untuk kesehatan sistem saraf dan menjaga kolestrol. Orang-orang yang mengkonsumsi kolin pun biasanya memiliki daya inget yang lebih kuat.

Ketika dalam lapangan begitu banyak cara menluapkan ekspresi agar tidak stres seperti merayakan gol yang berhasil diceploskan ke gawang lawan. Usai merayakan gol biasanya ada beberapa perayaan kecil seperti Peter Crouch dengan cara menonton konser musik. Sedangkan Mia Hamm sebagai pesepakbola wanita bermain golf sebagai obat penenang.

Para dokter juga menyarankan agar mengkonsumsi suplemen seperti minyak esensial, multivitamin atau jus delima berbarengan dengan makan seperti kangkung, ubi jalar, dan ikan makarel jenis tenggiri. Tentu yang dipastikan selain makan-makanan mengandung garam berlebih adalah mengkonsumsi rokok dan alkohol. Tapi di sisi lain makanan berlemak boleh dimakan sesekali untuk memperlambat penyerapan alkohol dalam tubuh.

Namun, semua pola makan, olahraga, dan istirahat para manajer bisa sirna jika mereka melakukan hal-hal yang tidak disarankan saat di lapangan dengan baik. Disarankan setiap manajer tidak perlu melakukan perang urat saraf di pinggir lapangan seperti pertengkaran Arsene Wenger Manajer Arsenal dengan Mourinho. Para manajer disarankan mewaspadai unsur-unsur sarkasme yang bisa merusak diri sendiri dan harus pintar dalam berargumen kepada manajer kesebelasan lawan.

Liga Primer Inggris 2014/2015 pun akan berakhir pada pekan ini. Masih ada waktu sektitar tiga bulan untuk memperbaiki pola diri. Sehingga pada musim depan bisa dilihat bagaimana para manajer seperti menghadapi setiap pertandinganya pada kompetisi 2015/2016. Tapi lebih tepatnya segala terapi mesti dilakukan Nigel Pearson Manajer Leicester agar lebih tenang.

Komentar