Anehnya Nama-nama Pemain Brasil

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Anehnya Nama-nama Pemain Brasil

“Selama berabad-abad, orang telah dikenal dengan nama pertama mereka atau nama panggilan mereka,” kata Alex Bellos, penulis buku Futebol, the Brazilian Way of Life, “Itu menarik dan Brasil cukup bangga akan hal itu. Anda dapat melihatnya dari tim sepakbola mereka.”

Bagi sepakbola Brasil, nama-nama seperti Pele, Kaka, Hulk, atau beberapa nama yang berakhiran “inho” (Ronaldinho, Robinho, Juninho, dll) terlihat keren. Sehingga, ada budaya tertentu ketika mereka diperbolehkan memilih nama punggung, biasanya nama panggilan untuk mereka gunakan dan akhirnya kita kenali.

Misalnya saja yang terbaru ada Lynneeker Nakamuta Paes de Albuquerque, penyerang muda Brasil keturunan Jepang. Mungkin orangtuanya memiliki inspirasi tersendiri dalam mencari nama anaknya tersebut. Jika Anda tertarik mencari tahu, ia terkenal dengan nama Lynneeker.

Nama-nama pemain sepakbola di Brasil kadang terlihat aneh dan bahkan lucu. Beberapa nama di bawah ini mungkin akan membuat kita sedikit tersenyum sambil menaikkan alis tanda keheranan.

Marcos Bambam

Bagaimana cara memasarkan diri ke sepakbola Eropa sebagai Marcos Antonio Simão Pereira? Mungkin mengadopsi nama karakter Flintstones bisa menjadi salah satu caranya.

Setelah berjuang di tanah airnya, Bambam yang saat itu berusia 22 tahun berkelana ke Yunani pada 2013, di mana ia telah bermain untuk Ergotelis dan Apollon Smirnyi.

Ngomong-ngomong Flintstones, kita pasti ingat nama Fred yang sudah terkenal sampai ke Piala Dunia. Atau, karena Bambam dan Fred sama-sama merupakan penyerang, bisakah kita melihat Fred dan Bambam berduet dalam satu kesebelasan yang sama?

Pikachu

Hampir semua anak di Brasil menyukai anime atau kartun Pokémon, begitupun dengan Glaybson Yago Souza Lisboa. Dengan beraninya ia mempopulerkan dirinya di sepakbola dengan nama Yago Pikachu.

Seperti kebanyakan full-back Brasil lainnya, Pikachu adalah pemain belakang yang gemar menyerang. Pemain berusia 22 tahun ini sudah mencetak lebih dari 40 gol dalam tiga musim terakhir untuk Paysandu dan mengembangkan reputasinya sebagai spesialis bola mati.

Argélico F*cks

Kami pernah membahas nama ini sebelumnya. Apakah kami harus menyensor nama pemain di atas? Jika Anda masih penasaran, Anda bisa mengganti tanda bintang di atas dengan huruf “u”. Wow. Ini adalah pemain yang paling cabul, meskipun bisa dibilang bukan salahnya, karena ia tidak bisa memilih nama keluarga.

Sering dikenal hanya sebagai Argel, untuk alasan kesopanan saja, momen terbaik bek tengah Brasil ini adalah saat ia pindah ke Benfica pada 2001, di mana ia memenangkan gelar Liga Portugal. Mantan pemain Internacional dan Porto ini juga pernah satu kali membela tim nasional Brasil pada  1995.

Setelah mengakhiri karirnya di Zhejiang Greentown di Tiongkok pada 2007, Argel kemudian melatih di 18 kesebelasan yang berbeda. Sekarang ia menjadi pelatih untuk Figueirense. Jika anak didiknya sedang kesal, mereka pasti bergumam, “For f*cks sake.”

Rafael Scheidt

Tentunya satu-satunya pasangan yang logis untuk teman kita, Argel, di jantung pertahanan, adalah satu nama lainnya yang juga luar biasa. Setelah bermain cemerlang untuk Grêmio, ia didatangkan dalam kesepakatan seniai 4,8 juta poundsterling oleh John Barnes yang saat itu bertugas di Celtic pada tahun 1999. Kabarnya ia dibayar 20.000 pounds per pekan.

Masalah cedera dan tidak betahnya Scheidt membuat manajer selanjutnya, Martin O'Neill, membuat sebuah kutipan yang terkenal: “Saya suka pemain sepakbola yang tidak seperti Anda.”

Tidak dijelaskan “seperti Anda” itu apakah “lika a sh*t” atau apa. Ia kemudian pindah ke Corinthians dan menutup karir di Shaanxi Baorong (kesebelasan ini sekarang bernama Guizhou Renhe FC) di Tiongkok pada 2008.

John Lennon

Karir bek kiri John Lennon Silva Santos mungkin sedang mengalami kebuntuan. Sejak tahun 2012, pemain berusia 23 tahun ini hanya bermain delapan kali untuk Botafogo. Padahal saat di Vila Nova pada 2010 sampai 2012 ia adalah bek kiri reguler. Lennon sempat dipinjamkan kembali ke kesebelasan kampung halamannya, Atlético Goianiense, pada tahun 2013. Ia bermain pada 42 pertandingan di kesebelasan tersebut.

Barangkali, jika sepakbola tidak memungkinkan bagi karirnya untuk melaju pesat, ia bisa memutar haluan menjadi penyanyi.

Ben-Hur

Tidak seperti ksatria di kereta kuda, karir gelandang Ben-Hur Moreira Peres dinilai biasa-biasa saja. Saat usianya sudah menginjak 37 tahun  ia sudah bermain bagi 12 kesebelasan yang berbeda. Ia pernah bermain bagi Anapolina, Clube Recreativo e Atlético Catalano, dan sekarang di Trindade Atlético Clube.

Jika Anda masih penasaran siapa itu Ben-Hur, karakter Judah Ben-Hur akan dimainkan oleh aktor Jack Huston dalam film berjudul Ben-Hur. Film ini rencananya akan dirilis pada Februari 2016 dari adaptasi novel Ben-Hur: A Tale of the Christ karangan Lew Wallace.

Mahatma Gandhi

Ketika kami mencari informasi tentang pemain sepakbola bernama Mahatma Gandhi, halaman Wikipedia menunjukkan: “Not to be confused with Mohandas K. Gandhi, the nonviolent practitioner.”

Gelandang Brasil, Mahatma Gandhi Heberpio Mattos Pires, bermain untuk kesebelasan Serie B Brasil, Atlético Goianiense. Gandhi, yang baru berusia 23 tahun, adalah seorang gelandang yang sudah membela Atlético Goianiense sejak 2011.

Di kesebelasannya, ia bermain bersama John Lennon (yang sudah kami bahas di atas) dan Carlos Adriano de Souza Cruz, yang juga dikenal sebagai Michael Jackson.

Baca juga: Arti Sebuah Nama bagi Pemain Sepakbola

Mosquito

Salah satu talenta paling menjanjikan, Thiago Rodrigues da Silva, atau yang terkenal dengan panggilan Mosquito. Kabarnya Manchester United dan Juventus tertarik dengan penyerang Vasco da Gama berusia 19 tahun ini. Sebelumnya, Mosquito mencetak gol pada debutnya di Atlético Paranaense pada 2014 saat melawan Rio Branco. Ia adalah pemain potensial yang diperkirakan akan bermigrasi ke Eropa dan membuat seisi benua gatal-gatal suatu hari nanti.

Marlon Brandão

Meskipun nama yang ambisius, karir Marlon Roniel Brandão dihabiskan sebagian besar di hulu Liga Portugal bersama Sporting Lisbon dan Boavista, di mana ia mencetak 27 gol. Ia pensiun sudah lama, yaitu pada 1994 di Real Valladolid.

Namun, selain Marlon Brandão di atas dan Marlon Brando yang menjadi aktor dalam film The Godfather, ternyata masih ada Marlon Brandão lainnya. Sayangnya, Mário “Marlon” Brandão da Silveira terakhir terlihat bermain di divisi dua Hong Kong bersama Citizen AA.

Creedence Clearwater Couto

“Orang sering berpikir bahwa ini adalah nama panggilan, tapi tidak. Ini nama asli saya, dan ada di akte kelahiran saya. Sulit untuk menulisnya, bahkan sulit bagi orang Brasil untuk mengucapkannya, sehingga mereka kadang-kadang memanggilku Paulista karena lebih mudah. Dan kebanyakan anak muda saat ini tidak pernah mendengar grup musik ini, jadi saya sering harus mengulang nama saya beberapa kali. Satu-satunya hal yang saya sesali adalah bahwa beberapa orang lebih tertarik pada saya karena nama saya daripada karena kualitas permainan sepakbola saya.”.

Semuanya berawal dari ayahnya, Aflanio, yang merupakan penggemar grup musik rock legendaris, Creedence Clearwater Revival. Sebagai pertimbangan saja, nama ini membuat banyak anak di Brasil kebingungan. Pertama, dari cara pengucapannya. Kedua, dari arti nama tersebut. Tak heran kenapa Paulista (panggilan C.C. Couto) berkali-kali lelah harus menjelasakan namanya tersebut.

Ia sekarang sudah berusia 36 tahun, tapi masih bermain bagi kesebelasan Santa Cruz. Puncak karirnya bisa dibilang adalah saat ia dipinjamkan ke Lierse di Belgia pada 2005.

Cláudio Pitbull

Cláudio Mejolaro “Pitbull” adalah penyerang gempal yang agresif yang pernah bermain untuk Porto pada tahun 2005. Sayangnya, di Porto ia gagal mencetak gol dan malah dipinjamkan ke 7 kesebelasan yang berbeda di Arab Saudi, Rumania, sampai kembali lagi ke Brasil.

Akhirnya pada 2010 ia pindah ke Vitória Setúbal. Sekarang, saat usianya sudah 33 tahun, penyerang Brasil ini tidak memiliki kesebelasan. Tercatat, ia terakhir kali bermain di Gil Vicente FC di Liga Portugal pada 2014.

Nama-nama unik lainnya

Jika dari tadi kita hanya membicarakan pemain asal Brasil, beberapa nama pemain sepakbola di bawah ini mungkin akan membuat kita tertawa terbahak-bahak andaikan mereka bermain di Indonesia:


  • Penyerang Baník Most asal Filipina, Dominik Mandula, mungkin tidak akan cocok menjadi penyerang karena nanti malah mandul. Sesuai namanya, Mandula.

  • Penyerang Unió Esportiva Llagostera di Segunda Division Spanyol bernama Eloy Gila pastinya akan selalu diejek “Elo [kamu] gila” oleh para pendukung di tanah air.

  • Pemain sayap asal kesebelasan Caen, Lenny Nangis (gambar paling atas), mungkin akan menangis jika terus-menerus diejek oleh suporter di Indonesia. Tapi pemain yang satu ini adalah pemain yang menjanjikan di Ligue 1 Prancis.

  • Dua penjaga gawang kesebelasan Leotar asal Bosnia & Herzegovina, Dusan Berak dan Novica Berak, mungkin tidak akan tahan jika berlama-lama harus diteriaki dari belakang gawangnya oleh para penonton yang usil sambil melihat nama punggungnya.

  • Istilah “sh*tty defence” atau pertahanan yang seperti kotoran, akan menjadi benar-benar terwujud jika penjaga gawang Berak memiliki bek tengah Karl Morten Eek yang saat ini bermain bagi Ranheim di Norwegia.


Akan menjadi menarik jika pemain-pemain di atas bermain di Indonesia. Tapi semoga saja tidak. Anda pernah tahu nama-nama pesepakbola unik atau lucu lainnya? Jangan sungkan untuk memberi tahu kami di kolom komentar di bawah ini.

Sumber: The Telegraph, Soccerway, Wikipedia

Komentar