3-4-3 Mitra Kukar dan Jajang Mulyana yang Menjadi Bek Tengah

Taktik

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

3-4-3 Mitra Kukar dan Jajang Mulyana yang Menjadi Bek Tengah

Mitra Kukar menjalani laga perdana pada kompetisi Qatar National Bank (QNB) League 2015 dengan bertandang ke Surabaya untuk menghadapi Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo. Namun hasil akhir tak memihak skuat asuhan Scott Cooper tersebut setelah gol Slamet Nurcahyo dari kubu tuan rumah menjadi gol semata wayang pada laga tersebut.

Kekalahan adalah hal yang biasa dalam suatu pertandingan. Mitra Kukar pun sebenarnya cukup mendominasi pertandingan karena Persebaya lebih mengandalkan serangan balik pasca unggul cepat pada menit ke-16. Namun ada beberapa hal yang tak lazim terlihat pada susunan pemain Mitra Kukar, yakni penempatan posisi pemain yang tak pada posisi aslinya.

Pada laga ini, Cooper bermain dengan formasi 3-4-3 dengan memainkan dua gelandang serang. Pada posisi gelandang serang ini, Cooper memasang Defry Rizky dan…. Diego Michiels. Ya, Diego yang biasanya ditempatkan sebagai bek sayap ini memainkan peran baru pada laga pertamanya musim ini.

Diego diperankan sebagai pengatur serangan. Pemain bernomor 24 tersebut selalu mengikuti arah serangan bola. Tugasnya menjadi pemantul di tengah serta mengalirkan bola pada Dinan Javier (penyerang tengah, Zulkifli Syukur yang diplot sebagai wingback kanan, serta Anindito yang diplot sebagai wingback kiri.

Wih, Diego jadi playmaker
Wih, Diego jadi playmaker

Peran barunya ini ia jalankan dengan baik. Mitra Kukar mampu mengurung pertahanan Persebaya dengan operan-operan pendek yang diperagakan skuat asuhan Cooper ini. Diego pun berperan penting dalam mengatur tempo permainan Mitra Kukar. Namun, rapatnya lini pertahanan Persebaya membuat Diego cs kesulitan mendapatkan peluang terbuka.

Selain Diego, pemain lain yang ditempatkan bukan pada posisi aslinya adalah Jajang Mulyana. Jajang merupakan sosok penyerang yang bisa menjadi target man. Namun pada laga melawan Persebaya, yang masih belum bisa memainkan Eric Djemba-Djemba, Jajang ditempatkan sebagai bek tengah.

Ya, pemain bernomor 10 tersebut ditempatkan sebagai bek tengah menemani Rudolf Yanto Basna dan Dedi Gusmawan. Postur tubuhnya yang tinggi membuatnya beberapa kali unggul dalam duel udara. Ia pun cukup bisa merebut bola dari kaki pemain lawan.

Namun sebenarnya Jajang Mulyana tak terlalu bekerja terlalu keras menempati posisi barunya ini. Ini dikarenakan Mitra Kukar berhasil mengurung lini pertahanan Persebaya sehingga kesebelasan berjuluk Naga Mekes ini lebih mendominasi permainan. Ia pun bermain pada posisi ini selama ini 71 menit, karena kemudian digantikan oleh penyerang yang sempat dipanggil timnas U-19, Septian David Maulana.

Apakah pergantian ini membuat Septian David pun menempati posisi bek yang bukan posisi aslinya? Tidak. Masuknya Septian David membuat Mitra Kukar mengubah formasinya dari 3-4-3 menjadi 4-2-4 karena Septian dimainkan berbarengan dengan penyerang lain, Dinan dan Yogi Rahadian.

Baca juga: Siasati Pengeluaran, Mitra Kukar Andalkan Pemain Muda

Lantas siapa satu pemain lain yang ditempatkan sebagai penyerang selan ketiga pemain tadi? Diego Michiels. Ya, Diego bermain sebagai penyerang sayap kiri pada 15 menit terakhir babak kedua. Ini artinya, Ia kembali bermain bukan pada posisi aslinya.

Selain Diego, pemain yang tak bermain pada posisi aslinya adalah Anindito Wahyu. Andidito biasnya diplot sebagai winger kiri atau gelandang serang. Namun saat Mitra Kukar mengejar gol dan mengubah formasinya menjadi 4-2-4, Anindito diplot sebagai bek sayap kiri. Meskipun begitu, eks pemain Persija ini mendapat kebebasan untuk melakukan overlap ke lini pertahanan Persebaya dan melakukan penetrasi ke kotak penalti Persebaya.

Anindito jadi bek sayap, Diego jadi penyerang sayap. Ckck.
Anindito jadi bek sayap, Diego jadi penyerang sayap. Ckck.

Lantas, apa yang mendasari Cooper melakukan tindakan ekstrem dengan menempatkan beberapa pemain bukan pada aslinya?

Tentunya Cooper menyadari apa yang dilakukannya. Dan ia pun melakukan hal tersebut bukan tanpa alasan. Penempatan posisi yang tak lazim tersebut dilakukan karena pelatih asal Inggris ini tak bisa menurunkan empat pemain terbaiknya pada laga perdana Mitra Kukar di QNB League 2015 ini.

“Saya baru tahu kemarin malam (Sabtu) kalau ada beberapa pemain yang tak bisa turun. Akhirnya saya lakukan perubahan dalam kurun waktu setengah hari. Jadi ini bukan tim terbaik kami,” jelas Cooper usai laga.

Para pemain yang dimaksud Cooper di atas memang merupakan empat pemain pilar. Mereka adalah Jorge Gotor, Cristian Portilla, Ray O’Donovan, dan Gavin Kwan Adsit. Keempat pemain tersebut tak bisa dimainkan karena masih bermasalah perihal administrasi. Wajar memang, karena para pemain tersebut, kecuali Gavin, merupakan pemain asing yang baru merumput di Liga Indonesia.

Baca juga analisis pertandingan QNB League lain:

Persib Bandung vs Semen Padang

Arema Cronus vs Persija Jakarta


Meskipun begitu, Cooper cukup mengapresiasi para pemainnya yang tetap menunjukkan semangat juang tinggi meski Mitra Kukar bermain tidak dengan skuat terbaiknya. “Kekalahan ini cukup mengecewakan, tapi saya senang dengan daya juang tinggi yang dimiliki para pemain,” ujar Cooper seperti ditulis Goal.

Pada laga berikutnya, Mitra Kukar akan menghadapi Gresik United (GU) pada Rabu, 8 April 2015. Cooper tentunya berharap para pemain yang absen pada laga melawan Persebaya kemarin sudah bisa ditampilkan menghadapi GU yang berhasil mengandaskan Pusamania Borneo FC pada laga perdana. Jika tidak, bukan tak mungkin ia akan kembali melakukan penempatan pemain yang bukan pada posisi aslinya.

foto: ligaindonesia.co.id

Komentar