Déjà Vu dari Juanfield

Taktik

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Déjà Vu dari Juanfield

Tuntas sudah pertemuan Manchester United dengan Liverpool pada Premier League musim 2014/2015. Pertandingan pekan ke-30 tersebut menasbihkan The Red Devils sebagai penguasa derby utara-barat, setelah mempermalukan Liverpool di hadapan pendukungnya yang datang langsung ke Stadion Anfield, Minggu (22/3).

United tentunya patut berterima kasih kepada Juan Mata yang memborong dua gol sekaligus.Gelandang serang The Red Devils tersebut mendapatkan predikat istimewa di Anfield.

Pergerakan Mata bisa dibilang sangat efektif. Sampai memasuki menit ke-10 pertandingan Mata melakukan empat operan tepat sasaran, dua umpan silang, satu intersepsi, belum melakukan percobaan menendang bola ke gawang.

Ia baru mendapatkan kesempatan menendang ke gawang ketika empat menit kemudian dan langsung berbuah gol keunggulan pertama United.

Gol Mata berawal dari Ander Herrera masuk dari tengah dan memberi umpan kepada Mata yang lolos dari jebakan offside The Reds. Kemudian tendangan pemain bernomor punggung delapan tersebut berhasil menyelesaikan peluangnya dengan baik.

Setelah mencetak gol pertama bagi The Red Devils ia belum melepaskan satupun percobaan tendangan ke gawang Liverpool lagi. Percobaan tendangan ke gawang baru dilakukannya kembali pada menit ke-59 dan lagi-lagi menjadi gol untuk United.

Gol kedua Mata dilesatkan dengan indah lewat tendangan voli salto setelah meneruskan umpan Angel di Maria. Gol tersebut menggandakan keunggulan United menjadi 2-0, sebelum Liverpool mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 melalui Daniel Sturridge pada menit ke-69.

Maka selama 90 menit pertandingan Mata cuma melepaskan dua tendangan ke gawang dan semuanya tepat sasaran. Bukan cuma tepat sasaran alias on target, tapi juga menjadi gol!

Gol ke gawang Liverpool di Anfield ini mengingatkan orang kepada sosok Diego Forlan. Penyerang asal Uruguay tersebut memborong dua gol pada pertandingan tuan rumah Liverpool menjamu United ketika Desember 2002 silam. Dan gol itu mengabadikan nama Forlan di hati para fans United.

Maka dua gol yang dicetak Mata mungkin membuat para fans The Reds kembali menangis teringat dua gol yang pernah diceploskan Forlan di Anfield.

Padahal sebelum pertandingan pekan ke-30 kemarin karir Mata sempat meredup bersama United. Setelah melawan Queens Park Rangers (QPR) 17 Januari lalu pemain asal Spanyol ini kesulitan mendapatkan kepercayaan dari Van Gaal kembali.

Bahkan dua laga Premier League melawan West Ham United (8/2) dan Burnley FC (11/2), Mata sama sekali tidak diturunkan oleh Van Gaal. Mata baru kembali dipercaya sejak menit awal ketika mengalahkan Tottenham dengan skor 3-0 di Old Trafford pada 15 Maret lalu.

Penampilan mantan Pemain Chelsea itu dianggap Van Gaal cukup mumpuni. Kendati tidak mencetak gol dan memberikan asist ketika melawan Tottenham, namun Mata berkontribusi melepaskan dua umpan kunci, tiga umpan silang dan empat operan yang memiliki rataan 87%.

Maka atas kontribusinya itu membuat pemain didikan Real Madrid tersebut dipercaya kembali ketika melawan Liverpool pada pekan ke-30 di Anfield.

Tidak hanya mencetak dua gol kemenangan United, dua umpan silang akurat dan tiga dribel sukses dilakukan Mata selama 90 menit di atas rumput Anfield.

Menariknya Mata juga cukup rajin membantu pertahanan dan membuat dirinya menepis spekulasi yang memperkirakan nasibnya bakal sama kala ditangani Jose Mourinho di Chelsea.

Ketika berseragam The Blues itu Mata tidak masuk dalam kriteria gelandang serang yang diinginkan Mourinho. Pasalnya Mata dianggap Mou tidak memiliki kemampuan bertahan yang baik.

Beberapa pekan lalu, nasib Mata juga di ambang kegetiran. Cerita kelabu di Chelsea agaknya akan terulang lagi di Old Trafford bersama van Gaal.

Namun ketika Mata menaklukan Liverpool semalam, ia tidak hanya efektif membangun serangan saja, tapi giat membantu pertahanan juga. Ia berhasil melakukan satu tekel bersih kepada sayap kiri Alberto Moreno saat hendak menggempur United. Empat intersep juga berhasil dilakukannya dan tiga di antaranya berada di sisi kanan pertahanan The Red Devils, sehingga mempermudah tugas Antonio Valencia menggalang pertahanan.

Maka bukan tanpa alasan jika Mata merupakan pemain terbaik dalam laga yang bertajuk Derby Utara-Barat jilid dua di Anfield.

Setali tiga uang bagi Mata yang memberikan deja vu para fans Liverpool kepada Forlan. Keduanya sempat mengalami pasang surut di United tapi menjadi mimpi buruk The Reds di Anfield sebagai altar kebanggaan para fans Liverpool.

Forlan yang bermain biasa-biasa saja, bahkan cenderung flop, di United aaat itu, toh tetap dikenang oleh para fans United. Alasannya apalagi kalau bukan: mencetak dua gol kemenangan United di Anfield.

Gara-gara gol itulah Forlan yang hanya mencetak 10 gol selama berseragam merah itu tetap dikenang di Old Trafford. Namanya masih dinyanyikan oleh fans United:

Diego Woo oh, oh, oh!


Diego Woo oh, oh, oh!


He came from Uruguay


He made the Scousers cry!

Ini menjadi semacam hipotesa: kau boleh saja bermain buruk, tapi selama cetak gol kemenangan ke gawang Liverpool di Anfield, kau akan abadi.

Dan nyanyian itu pun mungkin akan menjadi:

Juan-field Woo oh, oh, oh!


Juan-field Woo oh, oh, oh!


He came from Spain


He made the Scousers cry!

Lagu itu liriknya spesifik merujuk dua gol Juan Mata di Anfield. Juanfield.

Juan mata stats vs LFC

Grafis oleh: @bmzakky

Komentar