Menemukan Kebahagian di Buenos Aires

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Menemukan Kebahagian di Buenos Aires

Seorang penyerang bernama Pablo Daniel Osvaldo sempat dijuluki pemain buangan. Atas sikap bengalnya, tercatat 15 kesebelasan telah ia bela selama 10 tahun karir profesionalnya sebagai pesepakbola. Sempat mencoba peruntungannya di Liga Inggris bersama Southampton, kini Osvaldo bermuara di negara kelahirannya, Argentina.

Namanya sendiri mulai mencuat ketika ia dipinjam dari Bologna, kesebelasan kelima dalam karirnya, sejak Januari 2010. Mengemas 7 gol dalam setengah musim bersama Espanyol, Mauricio Pochettino, sang pelatih mempermanenkan Osvaldo untuk memperkuat Periquitos, julukan Espanyol, musim berikutnya. Dan tak sia-sia, sebanyak 13 gol digelontorkan pemain kelahiran 12 Januari 1986 ini pada musim 2010-2011.

Atas performanya tersebut, raksasa Italia AS Roma, tertarik untuk menggunakan jasanya. Saking kepincutnya dengan bakat Osvlado, pada bursa transfer musim panas 2011-2012, Il Lupi -julukan Roma- tak segan untuk mengglontorkan 15 juta euro agar bisa mendatangkan Osvaldo ke Olimpico Roma.

Awal musim bersama Roma, Osvaldo menjadi idola baru Romanisti, sebutan untuk pendukung Roma. Pemain berkewaraganegaraan Italia tersebut selalu menjadi pilihan utama Luis Enrique pelatih Roma saat itu. Osvaldo dinilai memiliki finishing yang tajam dan penempatan posisi yang bagus, serta handal dalam duel udara. Atas kemampuannya itu ia mencetak 11 gol dari 26 pertandingan di musim pertamanya bersama Roma.

Sayangnya penampilan gemilang Osvaldo tidak dilengkapi dengan harmonisasi dengan rekan setim yang baik. Dirinya pernah menampar Erik Lamela rekan setimnya di Roma karena kompatriotnya tersebut dianggap bermain egois.

Kala itu Roma dikalahkan Udinese dengan skor 2-0 di Stadion Friuli pada 25 November 2011 silam. Usai laga Osvaldo berdebat dengan Lamela yang merupakan duetnya di lini serang.

"Aku lebih tua dari kamu. Ini bukan River Plate (klub Lamela sebelum Roma) dan kamu menjawab selagi aku bicara," tegur Osvaldo kepada Lamela.

Lamela merespons hal tersebut dengan mengatakan, "Tutup mulutmu. Kamu bukan Maradona." Dari tanggapan itulah Osvaldo kemudian menghampiri Lamela dan menamparnya seperti yang diceritakan El Confidencial.

Akibat perbuatan emosionalnya Osvaldo dijatuhi skors oleh Roma dan didenda 50.000 euro. Akan tetapi karirnya masih dipertahankan oleh I Lupi walaupun pada akhir musim Serie A 2011/2012 berbagai tawaran dari kesebelasan lain untuk Osvaldo berdatangan.

Ketika Roma dibesut Zdenek Zeman pada musim 2012/2013 pun Osvaldo masih menjadi tim inti di barisan penyerang Roma. Gaya permainan menyerang Zeman dinilai sangat cocok bagi Osvaldo. Pada musim tersebut pun jumlah gol pemain berdarah Argentina tersebut semakin banyak, dengan torehan 16 gol dari 29 laga.

Namun pada penghujung musim, lagi-lagi Osvaldo berulah. Kali ini ia mengkritisi Andrea Andreazzoli, caretaker Roma pasca dipecatnya Zeman. Osvaldo beranggapan ahwa Andreazzoli merupakan pelatih yang sering mengeluh dan cengeng ke media Italia. Apalagi komentarnya tersebut diperpanas dengan perdebatan Osvaldo dengan Andreazzoli ketika gagal menjadi juara Coppa Italia 2012/2013. Atas berbagai konflik tersebut pria setinggi 185 cm ini tidak betah berlama-lama di ibukota Italia.

Maka pada musim berikutnya ia hengkang ke Southampton dengan bayaran sebesar 15 juta Euro. Bersama kesebelasan di Premier League tersebut Osvaldo bereuni dengan Pochettino, pelatihnya sewaktu di Espanyol. Kembali berkarir dengan pria yang membesarkannya memang Osvaldo mengawali musim dengan baik. Dirinya menjadi starter dalam sembilan laga di kesebelasan berjuluk The Saint tersebut. Tiga gol pun dia torehkan dari total 13 pertandingannya.

Akan tetapi di kesebelasan barunya ini Osvaldo tak luput berulah: Berkelahi dengan Jose Fonte, bek Southampton. Keduanya berkelahi saat latihan di Staplewood yang menyebabkan Fonte mendapatkan lebam di wajahnya.

Kejadian itu bermula dari tekel yang dilancarkan Fonte kepada Osvaldo. Merasa tidak terima dengan aksi rekannya itu Osvaldo langsung menanduk wajah bek asal Portugal itu. Perkelahian mereka sampai harus melibatkan pihak keamanan Southampton untuk melerai sengitnya perkelahian tersebut.

Alhasil Osvaldo mendapatkan sanksi yang serupa ketika membela Roma, yakni larangan tampil pada dua laga selanjutnya. Kemudian pihak Southampton memutuskan untuk meminjamkan Osvaldo ke Juventus pada bursa transfer Januari 2014.

Kembalinya ke Italia nasib pemain jebolan akademi Huracan tersebut cukup beruntung. Setengah musim berseragam Juventus ia mendapatkan kesempatan 11 kali bermain dan mendapatkan scudetto Serie A 2013/2014. Bahkan Osvaldo cuma mencetak satu gol selama setengah musim tersebut.

Uniknya gol semata wayangnya tersebut diceploskan ke gawang Roma yang notabene mantan kesebelasannya yang pernah ia bela selama dua musim. Bahkan gol ini ia ciptakan di stadion Olimpico, kandang Roma. Merayakan gol dengan suka cita, Osvaldo mulai dibenci publik ibu kota.

Pada musim 2014/2015, Osvaldo dipinjamkan ke Internazionale Milan setelah pemijaman Juventus ke Southampton habis. Karirnya bersama Inter Milan cukup mulus dengan torehan lima gol dari 12 laga yang dilakoninya. Akan tetapi lagi-lagi perselisihan dengan rekan satu kesebelasan menghambat karir Osvaldo.

Kali ini ia bersitegang dengan Mauro Icardi. Saat melawan Juventus 6 Januari silam, Osvaldo yang meminta bola tak mendapatkan operan dari Icardi di depan gawang. Perselisihan itu sempat dilerai oleh Fredy Guarin, namun berkepanjangan karena debat terus berlanjut di lorong pemain.

Dampak dari perselisihan tersebut Osvaldo menghilang dan mangkir dari latihan Inter Milan selama dua hari. Kelakuan Osvaldo ini pun membuat Inter tak berpikir panjang memutus kontraknya.

Pemutusan kerja sama tersebut dimanfaatkan Boca Juniors yang meminangnya pada Januari 2015 lalu. Tanpa proses transer yang berbelit, Osvaldo pun dikontrak kesebelasan asal Argentina tersebut hingga akhir musim ini dengan staus pinjaman.

Pada awal kedatangannya pria 29 tahun ini sempat membuat ulah di luar lapangan. Dirinya membawa dua wanita ke hotel tempat ia menginap ketika bertandang melawan Temperley. Atas kelakuannya itu ,Osvaldo baru mendapatkan peringatan dengan ancaman pengucilan di kesebelasannya.

Ancaman tersebut dibayar tuntas oleh dua gol Osvaldo pada laga debutnya bersama Boca Juniors. Performa gemilangnya berlanjut saat Boca menghadapi Wanderers di ajang Copa Libertadores dengan menyumbangkan satu gol untuk kemenangan Boca dengan skor akhir 2-1.

Keran gol Osvaldo terus mengalir ketika Boca mengalahkan Zamora dalam ajang Copa Libertadores. Pada laga yang berlangsung di Stadion Alberto Jose Armando Buenos Aires itu, Osvaldo mencetak dua dari empat gol yang dilesakkan Boca Juniors.

Atas kontribusinya itu, Osvaldo sumringah. Wajahnya tampak bahagia. Ekspresinya ini terlihat jelas ketika golnya di menit ke-69 dan merayakannya dengan sesi foto dengan rekan-rekan kesebelasannya.

26914E4000000578-0-image-a-25_1426158692944

Dar ekspersi di fotonya tersebut, maka Boca Juniors mungkin merupakan kesebelasan yang tepat baginya. Tak mengherankan memang, Osvaldo sendiri lahir di Buenos Aires dan merupakan pendukung Boca Juniors sejak kecil. Ditambah lagi pada tahun ini Osvaldo merencanakan pernikahannya dengan Jimena Baron, kekasihnya yang merupakan seorang artis di Argentina.

Maka sepertinya, lengkap sudah kebahagiaan pemain bernomor 23 itu di negara kelahirannya. Potensi kembali ke permainan terbaiknya sudah terlihat. Ia pun mendapatkan tambatan hati yang bakal menemani sisa hidupnya kelak. Dengan hal-hal membahagiakannya ini semoga ia tak kembali berulah. Fuerza Osvaldo!

Foto dari : Daily Mail

Komentar