Kecemasan-kecemasan Gareth Bale

Taktik

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Kecemasan-kecemasan Gareth Bale

Tiga percobaan tendangan ke gawang Valencia pada Minggu (4/1/2015) lalu di Stadion Mestalla, membuat Gareth Bale menjadi pemain paling egois di Real Madrid. Selain cuma satu kesempatan yang benar-benar berhasil mengarah ke gawang, pemain asal Wales itu juga jarang memberikan kesempatan mencetak gol pada rekan-rekannya.

Egoisme Bale semakin menjadi ketika menaklukan Espanyol dengan kedudukan 3-0 di Stadion Bernabeu, Sabtu (10/1/2015). Pada suatu kesempatan Bale sedang menggiring bola dan menembaknya sendiri ke gawang, padahal Cristiano Ronaldo berlari tanpa kawalan, di dalam kotak penalti lawan.

Ronaldo pun terlihat kesal dengan apa yang dilakukan Bale. Apalagi diperparah dengan penyelesaian Bale saat itu malah melenceng jauh dari sasaran. Mungkin akan berbeda jika tendangan Bale mengarah ke sasaran, apalagi jika gol. Ronaldo niscaya tak akan cemberut kesal.

Kendati mencetak gol melalui tendangan bebas yang cantik pada laga itu, namun nama Bale tetap digunjingkan para suporter Real Madrid. Sepanjang pertandingan melawan Epsnayol itu, cuma satu kesempatan yang mengarah ke gawang. Itu pun merupakan satu-satunya gol yang dicetaknya melalui tendangan bebas tersebut. Sedangkan empat sisanya terbuang percuma karena melenceng jauh dari sasaran.

Klimaks cemoohan para suporter terjadi ketika laga melawan Real Sociedad pada 31 Januari lalu di Bernabeu. Laga itu digadang-gadang sebagai ajang pembuktian bagi Bale sebagai pemain termahal dunia. Maklum, di laga itu Ronaldo harus absen. Beban kemudian beralih pada Bale.

Tapi Bale memperlihatkan kinerja yang menyebalkan, setidaknya bagi suporter Real Madrid yang ada di stadion. Setiap pemain bernomor punggung 11 itu menggiring bola selalu diteriaki suporter Madrid sendiri. Termasuk, dan justru karena, ketika beberapa percobaan tendangan ke gawang yang ia lakukan melencang dari sasaran.

Sorakan dari suporter semakin menjadi-jadi saat kejadian di laga vs Espanyol kembali terulang. Kali ini giliran James Rodriguez yang kesal karena tidak dioper Bale, padahal James dalam posisi bebas di depan kotak penalti.

Maka saat itu juga pemain 25 tahun tersebut mendapatkan sorakan dan siulan para suporter Real Madrid. Apalagi rasa-rasanya Bale cukup kenyang mencoba mencetak gol di laga itu dengan membuat 10 percobaan mencetak gol, dengan hanya dua saja yang tepat menemui sasaran. Itu pun tak ada yang jadi gol.

Sejak pertandingan melawan Sociedad itulah produktivitas Bale berkurang. Golnya ke gawang Espanyol seolah menjadi yang terakhir baginya hingga pekan ke-25 La Liga ini. Tidak hanya belum mencetak gol lagi dalam tujuh laga Liga Spanyol terakhir, jumlah percobaan tembakan Bale ke gawang pun semakin berkurang.

Statistik menunjukan bahwa sejak dicemooh melawan Sociedad, ia cuma berupaya mencetak gol sebanyak 12 kali dalam 450 menit La Liga. Rataan tendangan percobaan mencetak gol pun menurun drastis, hanya sekitar 37,5 menit sekali ia melakukan percobaan mencetak gol. Bandingkan dengan rataan menit per shot sebelum laga melawan Sociedad yang mencapai setiap 22,9 menit ia melakukan percobaan mencetak gol.

Sejauh ini, dari 22 laga yang diikutinya di La Liga, akurasi tendangan Bale sebagai penyerang sayap tidak terlalu membanggakan. Dari 79 percobaan tendangan ke gawang, cuma 32 yang tepat sasaran. Akurasi percobaan mencetak golnya hanya 49%, dengan jumlah gol sebanyak 10 gol dari seluruh pertandingannya.

Kendati akhir-akhir ini dicap sebagai pemain yang egois, Bale sebenarnya cukup lumayan menyumbangkan asist. Tercatat ia sudah mencetak lima asist. Total ia menghasilkan 32 operan kunci yang diberikan kepada rekan-rekannya. Tapi angka lima asist itu hanya setengah dari jumlah asist yang ditorehkan Ronaldo. Dengan 30 gol yang sudah dibuatnya, Ronaldo bahkan masih membuat asist sebanyak 10 kali, dua kali lipat dari jumlah asist Bale yang "hanya" mencetak 10 gol.

Selanjutnya, Madrid akan menantang Athletic Club Bilbao pada pekan ke-26 La Liga. Pada pertandingan tersebutlah bisa dijadikan pembuktian Bale. Pertama, jika mantan pemain Tottenham Hotspurs ini bukanlah pemain yang egois. Kedua, Bale harus memecahkan telor kebuntuannya dalam mencetak gol sepanjang tujuh pertandingan La Liga terakhir.

Maka pada laga nanti sudah sepatutnya jika Bale bisa menaklukan rasa takutnya sendiri. Membebaskan diri dari bekapan kecemasan mendapatkan cemooh, membebaskan diri dari ketakutan dicerca oleh suporter.



Komentar