Saat Karaoke Lebih Mengasyikan Ketimbang Menonton Sepakbola

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Saat Karaoke Lebih Mengasyikan Ketimbang Menonton Sepakbola

Pertandingan sepakbola kerap kali membosankan. Tidak jarang mereka yang menonton di televisi sampai ketiduran karenanya. Lantas, bagaimana dengan mereka yang membeli tiket dan menonton di stadion? Pulang?

Tidak mau rugi, suporter kesebelasan Lille ini punya cara lain. Ia turun dari tribun dan mencoba menghangatkan suasana. Ia pun “meminjam” mikrofon announcer yang ada di tribun belakang gawang. Pria tersebut lalu memulai aksinya: bernyanyi!

Sejumlah pengunjung Reddit berceloteh kalau pertandingan tersebut membosankan. Lille yang terkenal dengan kokohnya lini pertahanan, bermain terlalu dalam. Akibatnya, pertandingan terkesan monoton dan membosankan. Sejumlah fans terlihat lebih sibuk dengan aktivitasnya sendiri ketimbang menyaksikan pertandingan.

Lalu, suara pria itu bergema dari pengemas suara. Awalnya, para penonton tidak begitu peduli, sampai pria tersebut menyanyikan lagi milik Lara Fabian yang berjudul “Je t’ame”. Lantunan suara pria tersebut mulai meraih perhatian para penonton. Di penghujung lagu, para penonton bertepuk tangan.

Aksi pria dengan jaket coklat dan syal merah tersebut tidak berhenti sampai di situ. Ia mulai menyanyikan lagu kedua yang berjudul “Mexico”. Dengan semangat, ia menyanyikan lagu yang mungkin merupakan lagu kesukannya tersebut. Semangat memang kadang menghiraukan perhatian penonton dari kualitas vokal pria tersebut.

Lagu “Mexico” yang dinyanyikan oleh Luis Mariano tersebut agaknya membutuhkan teknik falseto dalam beberapa bagian, terutama bagian menuju akhir. Dengan segala daya dan upaya, pria tersebut berusaha keras menyamai teknik bernyanyi Mariano. Tawa penonton pun pecah karena suara pria tersebut lebih seperti fals ketimbang falseto.

Usai bernyanyi, pria tersebut mendapat kehormatan dari penonton. Bukan sekadar tepuk tangan, tapi pria tersebut melakukan body surfing di atas tribun!

Apa yang dilaukan pria tadi barangkali sebagai bentuk kekecewaan akan permainan monoton kedua kesebelasan. Lille disalahkan karena menyimpan banyak pemain bertahan, sementara Nice disalahkan karena selalu gagal mengeksekusi peluang.

Lantunan “Mexico” seharusnya bisa menjadi tamparan keras bagi kedua kesebelasan untuk bermain lebih luwes dan atraktif. Para suporter agaknya setuju karena mereka memilih memerhatikan pria tersebut, saat Lille dan Nice masih terlibat pertempuran di atas lapangan.



Sumber tulisan: usatoday.com

Sumber gambar: chron.com

Komentar