Suatu Hari, Pernah Ada Dua Penjaga Gawang di Bangku Cadangan

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Suatu Hari, Pernah Ada Dua Penjaga Gawang di Bangku Cadangan

Banyak hal yang terjadi pada pertandingan perempat-final Liga Champions UEFA semalam antara FC Shakhtar Donetsk dan FC Bayern Munich yang berkesudahan 0-0 di Arena Lviv. Pertama, pertandingan dimainkan di Kota Lviv, bukan di Donbass Arena di Kota Donetsk.

Ini bisa dipahami karena Ukraina sedang dalam konflik perbatasan dengan Rusia, dan Donetsk adalah salah satu daerah yang sedang terkena konflik, yang kebetulan juga terletak di timur Ukraina (berbatasan langsung dengan Rusia).

Sementara Lviv jauh lebih tenang, dan tentu saja, letaknya juga jauh dari daerah konflik. Lviv terletak di bagian barat Ukraina.

Terdapat satu hal lain yang juga menarik pada pertandingan ini. Mari kita lihat susunan pemain yang diturunkan serta pemain cadangan Bayern Munich.

Susunan pemain Shakhtar Donetsk dan Bayern Munich (sumber: WhoScored.com)
Susunan pemain Shakhtar Donetsk dan Bayern Munich (sumber: WhoScored.com)

Ada kah hal yang janggal?

Ya, kejanggalan terlihat pada susunan pemain cadangan Bayern. Terdapat dua penjaga gawang yang duduk di bangku cadangan Bayern, yaitu Tom Starke dan Pepe Reina. Sedangkan posisi penjaga gawang utama tetap diisi oleh Manuel Neuer.

Berarti Josep Guardiola membawa tiga penjaga gawang semalam. Tentu akan menimbulkan pertanyaan untuk apa Guardiola memasukan dua penjaga gawang pada susunan pemain cadangan? Ini adalah sebuah hal yang jarang dilakukan oleh manajer manapun, kecuali oleh manajer tim nasional.

Umumnya, bangku cadangan liga-liga di dunia terdiri dari 5 atau 7 pemain. Ini lah kenapa satu penjaga gawang cadangan dirasa sudah lebih dari cukup. Bahkan pada beberapa kasus, ada manajer yang mengambil risiko dengan tidak membawa penjaga gawang cadangan sama sekali.

Beda dengan pertandingan tim nasional, terutama misalnya di turnamen resmi seperti Piala Dunia atau Piala Eropa. Bangku cadangan diisi oleh 12 pemain (dari total 23 pemain yang didaftarkan ke turnamen).

Biasanya, dalam membawa 23 pemain manajer selalu menyertakan tiga penjaga gawang. Itu artinya, dalam setiap pertandingan, seluruh pemain selain susunan pemain inti (starting XI) akan duduk di bangku cadangan, dan akan terdapat dua penjaga gawang yang bersiap di bangku cadangan. Sebuah hal yang mudah dipahami.

Badai cedera Bayern Munich

Badai cedera memang sedang menyerang beberapa klub Eropa seperti Arsenal dan Manchester United. Beberapa pihak sudah mengupas dari berbagai sisi soal badai cedera yang dialami oleh dua tim Liga Inggris tersebut. Namun seperti tidak banyak yang membicarakan badai cedera di Bayern Munich.

Tapi, tahukah Anda berapa pemain Bayern yang semalam diragukan tampil karena cedera?

Tercatat ada Javi Martínez, Philipp Lahm, dan Thiago Alcântara yang menderita cedera berat, sehingga dipastikan tidak bisa tampil semalam. Sementara Rafinha, Xabi Alonso, dan Franck Ribéry sempat diragukan tampil akibat cedera ringan, meskipun akhirnya ketiganya bermain dari awal pertandingan.

Menjelang kick-off, satu nama lain harus masuk ke daftar cedera Bayern Munich. Bek asal Maroko, Mehdi Benatia, dikabarkan mengalami cedera sehingga tidak dapat diturunkan.Alhasil, total Bayern kehilangan empat pemain pada pertandingan tersebut.

Berdasarkan artikel 18 pada Regulations of UEFA Champions League, setiap tim akan mendaftarkan 25 nama pemain untuk kompetisi Liga Champions (tidak termasuk pemain di bawah 21 tahun yang boleh tidak didaftarkan ke UEFA untuk bermain di kompetisi UEFA). Hal ini berarti, pada pertandingan melawan Shaktar, Bayern masih memiliki 21 pemain yang siap tampil.

Seharusnya Guardiola merasa cukup aman dengan angka ini.

Baca juga tulisan terkait:

Pepe Reina dan Puisi "Mbeling" Remy Silado

Kasus Mencengangkan dari Nasib Penjaga Gawang Cadangan


Namun, ternyata Guardiola memang tidak membawa beberapa pemain mudanya untuk dipersiapkan ke Lviv. Mereka (selain penjaga gawang muda) antara lain adalah Gianluca Gaudino, Lucas Julian-Scholl, Sinan Kurt, dan Patrick Weihrauch.

Sementara pemain-pemain muda seperti Julian Green, Jan Kirchoff, dan Pierre-Emile Kordt Højbjerg sedang dipinjamkan ke klub lain.

Akhirnya, Guardiola terpaksa harus menarik Starke menjadi pemain cadangan terakhir mendampingi Reina, Robert Lewandowski, Holger Badstuber, Dante, Mitchell Weiser, dan Sebastian Rode.

Dari seluruh pemain cadangan di atas, pada akhirnya Guardiola hanya memasukkan dua pemain di pertandingan semalam. Mereka adalah Badstuber dan Lewandowski.

Setidaknya alasan di atas adalah alasan yang kami bisa simpulkan dan merupakan alasan yang masuk akal, untuk menjawab mengapa ada dua nama penjaga gawang pada daftar susunan pemain Bayern semalam. Karena Guardiola sendiri belum memberikan pernyataan apa-apa mengenai dua penjaga gawang yang ia bawa di bangku cadangan semalam.

Harry Redknapp pernah melakukannya, dua kali!

Memang jarang sekali terdapat kasus ketika manajer membawa dua penjaga gawang di bangku cadangan mereka. Tapi, selain semalam, ternyata hal tersebut pernah terjadi di Liga Primer Inggris pada Januari 2013.

Manajer Queens Park Rangers pada saat itu, Harry Redknapp, memilih tiga penjaga gawang di pekan ke-18 saat mereka menghadapi Manchester City.

Julio Cesar memulai pertandingan, sementara Robert Green dan Brian Murphy berada di bangku cadangan.

Alasan yang membuat Redknapp sampai membawa tiga penjaga gawang memang tidak jelas, tapi pada saat itu, terdapat dua alasan yang diduga kuat menjadi motif Redknapp.

Saat itu, DJ Cambell dan Jamie Mackie sedang mengalami cedera sehingga tidak bisa tampil. Waktu pertandingan yang berdekatan dengan pertandingan U21 pun membuat Redknapp tidak memilih untuk memainkan pemain-pemain mudanya.

Redknapp sebenarnya masih memiliki satu nama lain yang siap tampil ketika itu, Jose Bosingwa. Namun ada cerita tersendiri antara Redknapp dan Bosingwa yang mungkin menjadi penyebab Redknapp tidak rela memasukan  nama Bosingwa ke susunan pemain cadangan ketika itu.

Pemain Portugal itu sempat menolak untuk duduk di bangku cadangan pada awal musim itu, padahal ketika itu, QPR sedang mengalami masa-masa sulit. Beberapa pemain yang lebih senior muak dengan sikapnya. Padahal ia datang ke QPR setelah dinobatkan menjadi juara Eropa bersama Chelsea, tetangga QPR.

Jadi, apakah saat itu Redknapp mencoba untuk membalas dendam kelakuan tak profesional dari Bosingwa? Tidak jelas memang, tapi mungkin saja.

Alasan lainnya, Redknapp mungkin juga ingin menekan pemilik QPR, Tony Fernandes, untuk merestuinya dalam mendatangkan beberapa pemain menjelang tenggat waktu transfer.

Dengan menunjuk dua penjaga gawang di bangku cadangan seolah menjadi pernyataan non-verbal: “Saya butuh lebih banyak pemain!”

Jangan heran juga, sebenarnya Redknapp pernah melakukan hal yang serupa, yaitu membawa tiga penjaga gawang dalam satu pertandingan, saat ia membesut Tottenham Hotspur.

Berbeda motif dengan Guardiola memang, tapi atas alasan apapun, jika pemain di bangku cadangan hanya diperbolehkan 5 atau 7 pemain saja (bukan 11 atau 12 pemain seperti di Serie A Italia atau Piala Dunia), kami sendiri sulit mengerti kenapa seorang manajer sampai harus membawa dua penjaga gawang di daftar susunan pemain cadangan.

Komentar