Reuni Kecil Bruchweg Boys dan (Kemungkinan) Terbentuknya Mou??s Undesirables

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Reuni Kecil Bruchweg Boys dan (Kemungkinan) Terbentuknya Mou’s Undesirables

Dua dari tiga personil Bruchweg Boys, gitaris André Schürrle dan drummer Ádám Szalai, sudah menjalani reuni kecil di Volkswagen Arena hari Sabtu lalu (7/2). Hari itu kesebelasan Schürrle, VfL Wolfsburg, menang atas kesebelasan Szalai, TSG Hoffenheim, dengan skor meyakinkan 3-0. Selepas pertandingan, keduanya terlihat berpelukan dan berbincang. Namun bukan itu cerita utamanya.

Schürrle, yang langsung dipercaya bermain sejak menit pertama di debutnya bersama Wolfsburg, hanya membutuhkan tiga menit untuk membuktikan diri bahwa ia masih berguna. Umpan silangnya dari tepi kotak penalti berhasil diubah menjadi gol oleh Bas Dost lewat satu sentuhan saja.

Pada menit ke-28, tendangan setengah voli Schürrle membentur tiang. Bola pantul kemudian disambar dengan sundulan oleh Kevin de Bruyne.

Seolah satu assist Schürrle (serta satu tendangan membentur tiang yang memudahkan De Bruyne mencetak gol) dan satu gol De Bruyne tidak cukup membuktikan bahwa José Mourinho telah melakukan kesalahan dengan melepas keduanya secara permanen, De Bruyne memberi pembuktian lebih jauh lagi, enam menit sebelum waktu normal habis.

Menerima umpan dari Bas Dost, De Bruyne melepaskan tendangan kaki kanan dari luar kotak penalti Hoffenheim. Oliver Baumann tidak dapat berbuat banyak untuk menggagalkan gol kelima De Bruyne dalam tiga pertandingan Bundesliga terakhirnya. Ya, De Bruyne memang sedang tajam-tajamnya.

Satu dari tiga gol lain milik De Bruyne ia ciptakan di pertandingan Eintracht Frankfurt, di Englische Woche – pekan-pekan yang mengharuskan kesebelasan-kesebelasan Bundesliga menjalani pertandingan tengah pekan – hari Selasa lalu (3/2). Dua lainnya ia ciptakan pada pertandingan melawan Bayern München, saat Wolfsburg menjungkalkan sang raksasa Jerman dengan skor 4-1.

Lima gol dalam tiga pertandingan terdengar produktif untuk ukuran seorang pemain yang tidak memainkan ujung tombak. Namun jika dirunut lebih jauh lagi, sinar De Bruyne akan nampak lebih terang. Sumbangannya bukan hanya gol saja.

Dalam lima pertandingan terakhir tak pernah De Bruyne absen mencetak gol dan/atau menciptakan assist. Melawan Borussia Dortmund di 16. Spieltag (pekan ke-16), De Bruyne mencetak satu gol dari tendangan bebas langsung. Di pertandingan berikutnya, satu assist De Bruyne untuk Naldo memastikan kemenangan Wolfsburg atas FC Köln (Köln unggul terlebih dahulu, kemudian Bas Dost membawa Wolfsburg menyamakan kedudukan lima menit berselang; gol kemenangan Naldo sendiri tercipta di menit ke-78).

Setelah Köln, De Bruyne mencetak, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dua gol plus satu assist di pertandingan melawan Bayern, satu gol di laga melawan Frankfurt, dan dua gol di pertandingan melawan Hoffenheim.

Di pertandingan debutnya, Schürrle langsung tampil apik. Di laga yang sama. De Bruyne melanjutkan rangkaian permainan gemilang yang sudah ia tunjukkan sejak beberapa pekan sebelumnya. Pada satu pertandingan yang sama, Schürrle dan De Bruyne (terlepas dari benar atau tidaknya mereka berniat melakukan hal ini) telah membuktikan kepada Mourinho bahwa para pemain yang ia anggap tidak cukup berguna untuk Chelsea mampu membantu Wolfsburg berada tepat di belakang Bayern dalam perburuan gelar juara.

“Aku dan De Bruyne langsung cocok begitu saja,” ujar Schürrle selepas pertandingan pertamanya untuk Wolfsburg. Mungkin Schürrle sudah benar-benar merelakan keinginan untuk kembali bermain bersama Szalai dan Lewis Holtby. Mungkin ia diam-diam memiliki keinginan untuk membentuk duet baru bersama De Bruyne. Belum ada duet boyband yang menggunakan nama Mou's Undesirables, kan?

Komentar