Cassano dan Saga Karena Merasa Masih Bisa Berlari

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Cassano dan Saga Karena Merasa Masih Bisa Berlari

Seorang penyerang yang pernah menjadi aset Italia kini mengaku sudah lega. Ia merasa lega setelah memutuskan kerjasama dengan Parma karena gajinya yang belum dibayar selama enam bulan. Ya, dia adalah Antonio Cassano yang sebenarnya masih memili kontrak hingga 2016.

Karena kasus tersebut, Cassano memutuskan untuk mengambil langkah hukum menuntut Parma. Pihak klub sendiri belum bisa menjanjikan waktu pelunasan sisa gajinya tersebut. "Kini saya merasa lebih baik mengakhiri kontrak karena mereka terus memeras selama tujuh bulan terakhir. Saya lelah dan memutuskan untuk pergi," ungkapnya kepada Football Italia.

Parma dibuat kecewa atas keputusan Cassano tersebut. Bukan apa-apa Cassano merupakan pesepakbola yang diandalkan di lini serang Parma. Krisis Parma kian menjadi-jadi walau kini sudah dibeli oleh pengusaha asal Albania.

Selama setengah musim berseragam Parma pada musim ini, Cassano sudah mengoleksi lima gol. Selain menjadi pengoleksi gol terbanyak di Parma, rataan akurasi tendangannya juga tertinggi dengan 71%. Peran Cassano bertambah penting, karena selain memberikan ancaman ke gawang lawan, ia juga menjadi kreator peluang terbanyak Parma. Dari 31 umpan kunci yang dilancarkannya, dua berhasil menjadi assist bagi rekan-rekannya.

Musim lalu, kesebelasan berjuluk Gialloblu mampu berada di peringkat keenam klasemen akhir Serie-A. Akan tetapi karena paceklik dana, mereka gagal berlaga di kompetisi Eropa. Jatah tersebut pada akhirnya diberikan kepada Torino. Sudah jatuh tertimpa tangga, mereka pun mendapatkan pengurangan satu poin dan denda lima ribu euro.

Kini pasca kepergian Cassano, barisan penyerang dalam skuat besutan Roberto Donadoni hanya menyisakan Nicola Pozzi, Abdelkader Ghezzal, Raffaele Palladino dan Massimo Coda.

Cassano, yang juga mantan pilar kesebelasan nasional Italia, mencoba beberapa peruntungan. Dirinya melamar ke beberapa kesebelasan besar Serie-A, seperti Juventus dan AS Roma. Akan tetapi, dengan usia yang telah menginjak 32 tahun membuat dua kesebelasan itu urung mengambilnya. Belum lagi gajinya yang tentu masih terbilang besar, apalagi untuk pemain dengan usia yang relatif tak muda lagi.

Di sisi lain, Cassano malah menolak tawaran dari Genoa, Torino, dan kesebelasan pertamanya, Bari, yang berkiprah di Serie-B. Ia juga menolak tawaran bermain di MLS Liga Amerika.

"Agen saya menyarankan saya pergi ke Amerika, tapi saya hanya akan pergi ke Amerika atau Dubai ketika saya berusia 40 tahun dan tidak bisa lari lagi," ujarnya ketika mengisi salah satu acara TV Italia.

Pria yang akrab dijuluki "Peter Pan" ini bersikukuh ingin bermain di kesebelasan besar. Kendati Juventus dan Roma menolak jasanya, Inter Milan tengah mempertimbangkan namanya. Inter sendiri baru saja membekukan status Pablo Osvaldo yang mangkir latihan dan berseteru dengan Mauro Icardi.

Jika tawaran Inter itu tidak menuai kepastian, ia mengungkapkan akan menunggu nasibnya hingga transfer musim panas. Jika belum juga menemukan tujuannya, maka Cassano mengungkapkan bakal mengakhiri sepakbolanya.

"Sekarang kita akan melihat apa yang terjadi. Jika tidak ada yang terjadi, maka saya akan menunggu sampai Juni. Jika tidak ada yang terjadi pada bulan Juni baik, maka saya bahkan bisa berhenti bermain sepak bola," aku Cassano.

Kita lihat apa yang akan terjadi pada Cassano. Kesebelasan besar banyak yang menolaknya, kesebelasan kecil ia tolak. Saga yang lahir karena merasa dirinya masih cukup bisa berlari.

Komentar