Kasus Pemerkosaan Buat Ched Evans Jadi Pengangguran

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kasus Pemerkosaan Buat Ched Evans Jadi Pengangguran

Anda masih ingat dengan Ched Evans? Bekas pemain Sheffield United tersebut kabarnya sudah menjalin kerjasama dengan Oldham Athletic. Namun, masih banyak masalah yang menghambatnya untuk kembali berkarir sebagai pesepakbola.

Evans telah menandatangani kontrak yang berdurasi dua setengah tahun bersama Oldham. Pemilik klub tingkat ketiga Liga Inggris tersebut, Simor Corney, merasa Evans telah menuntaskan hukumannya selama di penjara. Masa-masa tersebut pastilah bukan sebuah momen yang menyenangkan. Corney menganggapnya sebagai sebuah pelajaran yang cukup.

Corney mengaku telah mendapat dukungan dari tiga manajer kesebelasan lain yang memberinya dukungan. “Aku mengerti dengan dengan pandangan orang-orang dan aku menghormatinya. Aku tidak akan pernah mengatakan orang-orang bahwa pandangan itu salah,” tutur Corney seperti dikuti Dailymail.

Kamis (8/1) pagi waktu Inggris, Evans akan memulai latihan bersama tim. Kabarnya, Evans akan mendapatkan gaji rendah berkisar 800 hingga 2000 pounds perpekan. Angka ini tentu jauh lebih kecil ketimbang gajinya di Sheffield yang mencapai 10 ribu pounds per pekan.

Namun, kabar baik hanya terhenti sampai di situ. Dua sponsor Oldham mengaku akan menarik diri, jika klub bersikeras meminang eks-narapida pemerkosa. Salah satunya, Verlin Rainwater Solutions, yang pada Rabu lalu bersiap untuk memutus kontrak dengan Oldham.

Direktur Verlin, Craig Verling, menyatakan bahwa mereka tak akan lagi terlibat dengan Oldham. Lewat pernyataannya mereka merasa ini merupakan penyesalan yang teramat besar:

“Lewat kesempatan ini, saya ingin membuat semuanya jelas bahwa kami merasa bahwa Evans seharusnya mendapat kehidupan tanpa menjalani hukuman lagi setelah ia dipenjara, walaupun perasaan kami tetaplah sama bahwa ini tidak bisa terjadi dalam lingkup publik, di mana perilakunya di masa lalu bisa saja memengaruhi generasi mendatang.”

Tentangan pun datang dari Kementrian Olahraga yang meminta Asosiasi Sepakbola Inggris, FA, untuk membatalkan proses registrasi Evans seandainya Oldham jadi merekrutnya.

Asosiasi Pesepakbola Profesional Inggris, PFA, awalnya meminta Sheffield United untuk kembali merekrut Evans, setelah ia bebas pada Oktober tahun lalu. PFA menganggap Evans sudah menyesali perbuatannya, dan ini merupakan saat yang tepat untuk merehabilitasi Evans. Sayangnya, saat itu pun tentangan terdengar dari berbagai pihak.

Baca: Sheffield United Dihujani Protes karena Merekrut Pemerkosa

Sebelum bergabung dengan Oldham, Evans sebenarnya sudah beberapa langkah lagi bermain bersama klub asal Malta. Sayangnya, komunitas pembela hak-hak perempuan di negara tersebut menolak kehadiran Evans.

Evans pun sempat mengapungkan wacana untuk banting stir menjadi seorang wasit. Ia mengaku mengerti akan kebencian orang-orang atas kesalahan yang pernah ia perbuat. Akan hal itu, ia mulai berhenti berharap untuk terus menjadi pesepakbola. Ia mulai menyiapkan diri menjadi seseorang yang baru dengan peran yang baru: menjadi wasit.

Namun, juru bicara Asosiasi Wasit Profesional, PRA, memberikan jawaban yang terkesan hati-hati. Malah, pernyataan tersebut bisa dianggap mengecilkan hati Evans untuk menjadi seorang wasit, karena meminta Evans untuk terus menjadi pesepakbola.

“Kami biasanya mencari orang yang terbuang  secara sosial dengan kebencian mendalam akan sepakbola dan suporternya, yang kemudian menarik kekuatan dan  kemauan. Namun, nampaknya bahwa Evans tengah mengembangkan kualitasnya dengan baik, dengan fans, pemain, manajer, pemilik klub, dan media yang mulai mengkritiknya,” kata juru bicara tersebut.

Benar, kalau Evans hari ini akan berlatih bersama Oldham, tapi sampai kapan? Dua sponsor telah menarik diri dari kerjasama bersama klub League One tersebut, lalu siapa lagi?

Kasus pemerkosaan suatu saat nanti hanya membuat Evans menjadi pengangguran. Saat semua orang tak bisa menerima perbuatannya di masa yang lalu, meski Evans telah menjalani hukumannya di penjara selama lima tahun.

Kata “maaf” memang tidak akan pernah menghapus luka, tapi kata “maaf” dapat membantu seseorang yang ingin kembali hidup sebagai manusia.

Sumber gambar: Theguardian.com

Komentar