Gerrard: Saya Berada di Posisi Kedua Setelah Justin Bieber

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Gerrard: Saya Berada di Posisi Kedua Setelah Justin Bieber

Keputusan Steven Gerrard telah bulat. Pada akhir musim ini, bertepatan dengan pertandingan kompetitif terakhirnya bersama Liverpool, Gerrard akan meninggalkan klub yang sangat ia cintai. Keputusan yang berat, katanya. Namun keputusan ini tetap ia ambil karena ia rasa baik bagi semua pihak; bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, dan tentunya bagi Liverpool.

Belum ada keputusan mengenai di mana Gerrard akan berlabuh. Satu hal yang pasti, ia tidak akan membela tim yang berkompetisi di kejuaraan yang sama dengan Liverpool. Gerrard tidak mau jika ia harus berhadapan dengan klub yang membesarkan namanya. Gerrard pergi, namun rasa cintanya terhadap Liverpool tidak hilang.

Rasa cinta Gerrard kepada Liverpool, bagaimanapun, rasanya tidak perlu dipertanyakan. Adalah Gerrard yang menerima banyak tawaran dari klub-klub besar dunia namun memilih untuk bertahan. Adalah Gerrard yang sedari kecil mendukung Liverpool. Adalah Gerrard yang meminta untuk dibawa ke Anfield ketika ia mati nanti.

Semua itu terekam dari apa yang sudah ia ucapkan. Berikut adalah sepuluh kutipan pilihan Gerrard.


  1. Saya lahir di Liverpool, saya adalah pendukung Liverpool.

  2. Saya merasakan frustrasi para pendukung Liverpool dan saya juga merasa sedih sama seperti mereka ketika kami menderita hasil buruk.

  3. Ketika saya mati, jangan bawa saya ke rumah sakit; bawalah saya ke Anfield. Saya dilahirkan di sana dan karenanya saya akan mati di sana.

  4. Saya rasa ketika menjadi kapten dan diajukan pertanyaan di depan kamera, siapapun harus jujur. Jika tidak demikian, untuk apa berbicara?

  5. Apakah [kegagalan meraih gelar juara Premier League musim 2013/14] itu mempengaruhi saya? Tidak. Hal itu mendorong saya untuk bermain lebih baik. Tentu saja saya membutuhkan waktu untuk sembuh dari kekecewaan musim lalu karena hal tersebut memberi pukulan telak kepada saya.

  6. Kadang saya berhenti di perjalanan dari Melwood, duduk di dalam mobil dan berkata kepada diri sendiri ‘saya adalah kapten Liverpool Football Club.’ Bagi seorang anak yang tumbuh besar di Huyton, yang berdiri di the Kop, menjadi kapten Liverpool adalah kehormatan tak terhingga. Saya memikirkan nama-nama besar yang pernah memimpin Liverpool, para pemimpin sejati seperti Ron Yeats, Emlyn Hughes, Thommo. Graeme Souness, Alan Hansen. Dan sekarang ada saya.

  7. Menurut saya, dalam sepakbola, status pahlawan dan legenda terlalu mudah diberikan.

  8. Ketika saya meninggalkan lapangan parkir di Melwood, saya berusaha untuk menjadi sosok yang sama sekali berbeda. Saya berusaha untuk melepaskan diri dari itu. Siapapun harus melakukannya. Jika tidak, kita semua akan seperti Jamie Carragher - terobsesi!

  9. Saya berada di posisi kedua setelah Justin Bieber - Bieber fever melanda rumah kami, dan anak-anak perempuan saya telah terang-terangan menyatakan bahwa saya bukan lagi pria favorit mereka.

  10. Meninggalkan Liverpool adalah keputusan paling sulit sepanjang hidup saya, dan satu hal yang paling membuat saya dan keluarga saya menderita dalam jangka waktu yang cukup lama.

Komentar