Tak Punya Klub, Eks Timnas Belanda Promosikan Diri di Linkedin

Cerita

by Redaksi 47

Redaksi 47

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tak Punya Klub, Eks Timnas Belanda Promosikan Diri di Linkedin

Ada yang ingat Demy De zeeuw? Dia mantan pemain Ajax Amsterdam di tahun 2009-2011 yang juga menjadi bagian dari skuad tim nasional Belanda 2010 yang meraih posisi kedua Piala Dunia Afrika Selatan.

Pemain ini kini berusia 31 tahun, belum kelewat sepuh untuk bertarung di liga-liga top Eropa. Baru saja dia mengakhiri kontraknya dengan Spartak Moscow pada musim panas 2014 lalu. Kontrak berdurasi 3 tahun yang ditandatanganinya pada tahun 2011 lalu telah berakhir dan Spartak tidak berminat untuk memperpanjangnya.

De Zeeuw sebenarnya juga sudah tidak berseragam Spartak Moscow sejak bulan Januari 2013. Saat itu De zeeuw dipinjamkan ke Anderlecht dan bermain 1,5 musim di sana. Bersamaan dengan habisnya masa pemainjaman di Anderlecht, kontraknya di Spartak Moscow pun berakhir. Maka kini, pemain yang memiliki 27 caps bersama tim nasional Belanda ini, dalam kondisi tidak memiliki tim.

Kini, kurang lebih 6 bulan sudah Demy De zeeuw dalam kondisi tidak memiliki tim. Dalam kondisi ini biasanya seorang pemain sepakbola akan mencari seorang agen yang mampu mencarikan tim agar dia bisa bermain. Namun tidak bagi De zeeuw.

Alih-alih mencari agen yang mampu mencarikan klub untuknya, De Zeeuw malah lebih memilih untuk mempromosikan dirinya sendiri melalui media sosial Linkedin. Pada akunnya tersebut De Zeeuw menjabarkan profil singkatnya dan menyebutkan beberapa prestasi yang telah diraihnya. Serta di akhir, De Zeeuw mengatakan siap bermain di Eropa, timur tengah, ataupun Liga Amerika dengan bayaran yang bergantung pada keberadaan klub yang mengkontrak. De Zeeuw pun tidak lupa menyelipkan video youtube yang menunjukan cuplikan aksinya saat berlaga.

Linkedin memang sebuah sosial media yang dirancang untuk membangun jaringan profesional. Situs jejaring sosial yang dibangun pada tahun 2002 ini menitikberatkan pada permasalahan karir seseorang. Maka informasi yang disajikan pada jejaring sosial inipun lebih kepada riwayat pendidikan, riwayat karir, skill yang dimiliki, dan beberapa informasi penunjang karir seseorang lainnya.

Tidak hanya akun milik personal, media sosial ini juga terdapat akun-akun milik perusahaan. Perusahaan juga menggunakan media sosial ini untk mencari karyawan yang dibutuhkan. Dari sinilah kemudian terjalin simbiosi mutualisme antara calon pekerja dengan perusahaan.

Meski begitu, memang belum banyak pemain sepakbola yang menggunakan media sosial ini. Mungkin De Zeeuw adalah pemain profesional pertama yang menggunakan media sosial ini untuk mencari klub. Bahkan jika saya masukan beberapa nama pemain top dunia pada mesin, tidak banyak pemain yang sudah memiliki akun di Linkedin.

Belum ditemukan adanya akun resmi milik Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Steven Gerrard, atau beberapa nama besar lainnya. Padahal nama-nama tersebut sudah sangat aktif beredar di media sosial lain seperti Twitter, Facebook, dan Instagram. Nama-nama pemain sepakbola yang bisa saya temukan adalah para mantan pemain yang kini telah memiliki profesi lain seperti Frank De bour dan Phillip Cocu.

Jika saya masukan beberapa nama klub besar pada mesin pencari situs ini, klub-klub seperti Barcelona, Liverpool, Real Madrid, Manchester City, dan yang lainnya pun sudah mendaftarkan nama perusahaannya disini. Namun sepertinya, kepentingan klub-klub besar mendaftarkan akun Linkedin ini untuk mencari staf yang dibutuhkan, bukan pemain. Maka memang belum menjadi hal yang lazim proses pencarian klub baru yang tengah dilakukan De Zeeuw ini.

Pemain sepakbola juga merupakan sebuah pekerjaan profesional yang tidak ada bedanya dengan jenis pekerjaan lain. Sama halnya dengan pekerja-pekerja di kantor, pabrik, atau dimanapun, pemain sepakbola juga jenis pekerjaan profesional. Dan klub sepakbola juga tidak ada bedanya dengan perusahaan-perusahaan di bidang lain.

Maka seharusnya, aktivitas pemain sepakbola mencari klub dan aktivitas klub mencari pemain sepakbola masuk pada lingkup aktivitas media sosial ini. Karena memang tidak ada bedanya dengan aktivitas perusahaan minyak yang mencari insinyur baru. Maka tidak ada yang salah dari apa yang dilakukan De Zeeuw saat menggunakan Linkedin untuk mencari pekerjaan baru.

Namun memang Sebagian besar pemain sepakbola saat ini lebih senang menggunakan agen untuk mencari klub baru. Dan hal ini pun sejalan dengan klub yang juga lebih senang mencari pemain dengan cara bertanya pada agen pemain. Namun cara baru yang dilakukan Demy De Zeeuw dengan menggunakan media sosial sepertinya bukan cara yang buruk untuk ditiru pemain lain.

Mereka bisa memasukan data-data yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan bagi klub untuk merekrut atau memberikan kesempatan untuk trial. Dengan cara ini, pemain-pemain yang kesulitan mencari klub bisa memiliki jalan untuk mendapatkan klub baru. Atau klub-klub yang mungkin pernah memiliki pengalaman buruk dalam melakukan kerjasama dengan agen sepakbola, bisa memiliki alternatif lain dalam mencari pemain.

Bursa transfer musim dingin akan segera dibuka beberapa hari lagi. Maka kita akan segera tahu seberapa efektif usaha De Zeeuw ini. Apalagi di umurnya yang masih belum terlalu tua seharusnya tidak sulit baginya untuk menarik perhatian klub baru. Yah, semoga berhasil De Zeeuw.

Komentar