Kabar Gembira untuk Kita Semua: Heskey Cetak Gol Lagi!

Berita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Kabar Gembira untuk Kita Semua: Heskey Cetak Gol Lagi!

Berbicara tentang keajaiban Natal, soal urusan sepakbola pasti tidak jauh dari Boxing Day. Dari sekian banyak pertandingan Boxing Day, keajaiban Natal tersebut hadir di Macron Stadium, markas klub Bolton Wanderers.

Untuk mengawalinya, diingatkan bahwa kita tidak sedang membicarakan Liga Primer saja di Boxing Day ini. Selain Liga Primer, Boxing Day sendiri hadir menghibur empat kasta di Liga Inggris, antara lain Divisi Championship, Football League One, dan Football League Two. Pertandingan antara Bolton melawan Blackburn Rovers adalah salah satu di antara 46 pertandingan Boxing Day.

Bolton, yang sekarang bertengger di Divisi Championship, berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-1 atas Blackburn di Boxing Day.

“Keajaiban” tersebut hadir sesuai yang tertulis pada judul artikel ini.

Bukan, ini bukan artikel “On this day” atau artikel nostalgia, apalagi artikel humor tentang Emile Heskey. Ya, Emile Heskey! Ada yang masih ingat dengan Heskey? Tentu saja, lah, ya...

Heskey menandakan kembalinya ia ke sepakbola Inggris dengan gol debutnya untuk Bolton. Gol ini terasa sangat lengkap juga karena assist yang dicetak oleh “pemain masa lalu” lainnya dari Liga Primer.

Setelah dua tahun merantau di Australia bersama dengan Newcastle Jets, mantan striker papan atas Liga Primer ini masuk di babak kedua dan mencetak gol tak lama kemudian.

Pemberi assist gol yang dinanti-nantikan tersebut bukan lain adalah Eidur Gudjohnsen.

Dua penyerang dengan usia gabungan mencapai 72 tahun ini mencetak gol penyama kedudukan bagi pasukan Neil Lennon.

Heskey (36 tahun) dan Gudjohnsen (juga 36 tahun) menunjukkan kenapa Lennon berani mengambil risiko dan mendatangkan mereka pada kontrak jangka pendek sebelum Natal.

Gol terakhir Heskey di sepakbola Inggris datang untuk Aston Villa pada Agustus 2011, dan ironisnya melawan klub yang sama, Blackburn. Ia hanya butuh 14 menit setelah diturunkan untuk mencetak gol.

“Saya punya dua pemain usia pensiunan yang bermain untuk saya,” Lennon menyeringai. “Banyak orang tertawa di belakang kami karena keputusan kami mendatangkan dua pemain ini.”

“Hanya Gudjohnsen yang bisa melihat peluang dari operannya, dan Heskey juga mengagumkan. Jujur saja, saya tidak mengharapkan itu dari mereka. Heskey adalah pengaruh yang sangat besar pada cara kami bermain.”

Heskey, yang akan berulang tahun ke-37 pada 11 Januari nanti, pergi dari sepakbola Inggris pada akhir musim 2011-2012 setelah mencetak 110 gol di Liga Premier.

Kemudian setelah satu gol dalam 17 pertandingan liga di musim 2013-2014 untuk Newcastle Jets, Bolton membawanya kembali ke “sukses besar”.

Sementara Gudjohnsen terakhir kali bermain di Inggris bersama Stoke City pada musim 2010-2011. Ia tidak berhasil mencetak satu gol pun. Satu gol terakhir yang berhasil ia cetak adalah pada tahun 2010 ketika ia dipinjamkan oleh AS Monaco ke Tottenham Hotspur.

Gudjohnsen sendiri sudah didatangkan lebih dulu dari Heskey, dan telah bermain dalam empat pertandingan bersama Bolton. Tidak heran, Bolton juga merupakan klub Inggris pertama Gudjohnsen setelah ia datang dari KR Reykjavík.

Sebelumnya di Bolton, dari tahun 1998 sampai 2000, ia berhasil mencetak 19 gol dari 59 penampilannya di Liga Primer. Pemain asal Islandia ini kemudian pindah ke Chelsea.

Semoga ini merupakan awal dari kesuksesan akhir karir mereka, terutama untuk Heskey yang telah menjadi bahan olok-olokan di dunia maya. Semoga ini bukan cuma “keajaiban Natal” saja. Ya, semoga.

Untuk melengkapi artikel ini, mari kita simak sama-sama gol “keajaiban Natal” tersebut di bawah ini.



Komentar