El Nino Pulang

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

El Nino Pulang

Tak ada tempat yang lebih baik daripada rumah. Fernando Torres mengemas kopernya. Tak ada satupun barang yang ia sisakan di Italia. Walaupun Torres sadar kalau ia harus kembali ke Milan, Juli tahun depan. Namun ada angan-angan lain. Torres tahu Milan tak memerlukannya. Torres yakin, tujuannya musim depan bukanlah Milan, melainkan menetap permanen di Madrid atau kembali ke Liverpool, .

Madrid adalah kota yang spesial bagi Torres. Ia lahir di Fuenlabrada, kota yang masih masuk ke dalam Area Metropolitan Madrid. Ia tak terlahir dari keluarga yang lekat dengan sepakbola. Hanya kakeknya yang benar-benar bangga sebagai pendukung Atletico Madrid. Rasa cinta itu pula yang diwariskan pada Torres kecil.

Perjalanan Torres menuju Atletico Madrid tidak bisa dibilang instan. Sejak usia lima tahun, ia sudah bergabung dengan klub sepakbola Parque 48. Saat berusia 10 tahun, Torres mulai bermain dalam pertandingan 11 lawan 11 bersama tim Rayo 13. Penampilannya memikat pemandu bakat Atletico Madrid kala itu. Pada usia 11 tahun, atau pada 1995, Torres bergabung dengan tim junior Atletico Madrid.

Pada 1999, Torres menandatangani kontrak porfesionalnya dengan Atletico. Torres memulai debutnya pada 2001 atau pada usia 17 tahun. Dua tahun berselang ia sudah didaulat menjadi kapten Atletico Madrid. Sebelumnya, Torres sempat ditawar Chelsea yang kala itu baru dibeli Roman Abramovich. Nilainya tak tanggung-tanggung: 28 juta pounds!

Di penghujung musim 2006/2007, santer terdengar Liverpool berminat memboyong Torres. Rumor ini diperkuat dengan hadirnya Diego Forlan dari Villareal yang digadang-gadang akan menjadi pengganti Torres. Benar saja, transfer itu terjadi pada awal Juli 2007. Torres hijrah ke Liverpool dengan banderol 25 juta pounds.

Di Atletico, Torres bermain 214 kali dan mencetak 82 gol. Rasio golnya makin meningkat setelah bergabung bersama Liverpool. Dari 102 penampilan, ia mencetak 65 gol.

Empat musim membela Liverpool, sudah cukup baginya untuk dihargai 50 juta pounds oleh Chelsea. Kepindahannya tersebut merupakan salah satu transfer terbesar dalam sejarah Liga Inggris. Namun, bersama Chelsea, Torres hanyalah bahan olokan. Dari 110 penampilan, ia hanya mencetak 20 gol.

Masa depan Torres sempat kelabu saat tidak ada tim yang kelihatan berminat untuk meminangnya. Chelsea ingin melepas Torres karena punya pemain baru yang lebih agresif, pun dengan Milan karena Torres hanya menambah beban gaji klub yang bermarkas di San Siro tersebut.

Pada akhirnya, AC Milan telah mendapatkan kesepakatan dengan Chelsea untuk mempermanenkan Torres. Milan sebenarnya tak perlu-perlu amat sosok Torres, toh pelatih AC Milan, Filippo Inzaghi telah menyatakan bahwa Torres tidak ada dalam rencana masa depannya. Milan sesungguhnya mengincar Alessio Cerci. Winger Atletico Madrid tersebut santer terdengar akan ditukar dengan Torres. Hal ini dibantah oleh pihak klub. Bahkan, sang pemain lebih condong untuk pindah ke klub rival, Inter Milan.

Di Vicente Calderon, Asisten Pelatih Atletico Madrid, German Burgos, siap mengembalikan performa Torres seperti dulu. “Kami akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Ia tahu dari mana ia berasal,” kata Burgos.

Kepindahannya ke Madrid pun turut membuat Torres senang. “Saya merasa ini sebagai sebuah kehormatan karena diberi kesempatan untuk kembali. Merupakan sebuah kehormatan untuk menjadi bagian dari Atletico Madrid,” kata Torres seperti dikutip dari Goal.

Dari semua yang diucapkannya, rasanya Torres sudah sejak lama memimpikan untuk pulang. Ia sudah terlalu lama berada di daerah yang asing dan mesti berjuang sendirian. Antiklimaksnya tentu saat ia membela Chelsea. Tekanan hebat diterimanya karena dianggap tak memenuhi ekspektasi 50 juta pounds yang manajemen keluarkan untuk dirinya. Belum lagi segala ocehan dan cacian dari mereka yang tak menyukainya.

“Ada saat-saat di mana setiap orang harus kembali ke rumah,” begitu kata Torres saat memaknai hidupnya.

Mungkinkah jika Torres bersinar di Atletico, ia akan kembali dibeli Liverpool? Sebelumnya, Liverpool memang menunjukkan ketertarikan untuk kembali mendatangkan Torres. Dan bagaimana jika Torres bersinar lagi di Liverpool, ia akan kembali diincar Chelsea?

Hidup adalah bagian gumpalan mega. Kadang berkumpul, bercerai, dan berkumpul kembali,- Ganes Th., seperti dikutip dari tulisan Anton Kurnia di Pikiran Rakyat  29 Desember 2014.

Komentar