Wolfsburg Akan Menjadi Runner-Up Hingga Akhir Musim

Taktik

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Wolfsburg Akan Menjadi Runner-Up Hingga Akhir Musim

Sudah hal yang lumrah bagi Bayern Munich menjadi juara paruh musim Bundesliga. Pada musim ini, Munich berdiri sendirian di puncak klasemen dengan 45 poin dan tanpa sekalipun mengalami kekalahan. Gelar juara Bundesliga ke-25 pun tampaknya bisa mereka raih pada musim ini.

Namun ada yang berbeda pada musim ini. Biasanya, Borussia Dortmund menjadi kompetitor kuat dalam perebutan tahta juara liga. Kini, hingga paruh musim 2014/2015, Borussia Dortmund tercecer di papan bawah.

Lantas siapa yang berpotensi menjadi pengganggu Munich pada musim ini? Bayer Leverkusen? Bukan. Meski bertambah kuat pada musim ini, skuat asuhan Roger Schmidt ini tertahan di peringkat tiga. Schalke 04? Bukan juga. Schalke yang musim lalu finish di bawah Munich dan Dortmund, berada di peringkat lima, terpaut 18 poin dari Munich yang saat ini perada di puncak klasemen.

Ya, bukan Dortmund, Schalke, atau pun Leverkusen yang menjadi penintai Munich pada musim ini, melainkan Wolfsburg. Meski poin yang dimiliki Die Woelfe berjarak sembilan poin dengan Munich, poin mereka yang berjumlah 34 poin ini bermargin enam angka dari peringkat tiga, Leverkusen.

Pencapaian ini jelas bukan pencapaian yang biasa saja bagi Wolfsburg. Sepanjang berkiprah di Bundesliga, klub yang bermarkas di Volkswagen Arena ini baru sekali menjuarai Bundesliga: pada musim 2008/2009. Bahkan pada musim 2010/2011, tim yang telah berdiri sejak tahun 1945 ini nyaris terdegradasi: finish di urutan ke-15.

Dari penampilan buruk pada musim 2010/2011 itulah Wolfsburg mulai bangkit. Karena jika menilik skuat utama Wolfsburg pada musim ini, pemain yang kerap ditempatkan pada starting line-up adalah pemain-pemain yang direkrut pada periode 2011 hingga 2014.

Dari 11 pemain, hanya Diego Benaglio dan yang telah berada dalam tim sebelum tahun 2011: sejak tahun 2007. Kiper timnas Swiss ini pun membuktikan diri menjadi bagian penting dari tim dengan hanya kemasukan 12 gol dari 15 kali bermain. Total kebobolan Wolfsburg sendiri sebanyak 17 yang merupakan terbaik ketiga di Bundesliga.

Vieirinha, Robin Knoche (dari Wolfsburg U19), dan Ricardo Rodriguez, datang pada bursa transfer musim panas 2011/2012. Tahun berikutnya, Naldo, Ivan Perisic dan Ivica Olic menjadi senjata anyar. Pada musim lalu, tambahan kekuatan dari Luiz Gustavo dan Kevin De Bruyne membuat klub berseragam hijau-putih ini merangsek ke peringkat lima. Sementara Josuha Guilavogui dan Sebastian Jung adalah wajah anyar pada musim ini yang menjadi pemain inti.

Menurut situs WhoScored, Naldo, Rodriguez dan Knoche masuk ke dalam lima bek terbaik Bundesliga. Bek Paderborn, Uwe Huenemeier, berada di peringkat tiga, sementara Abdul Rahman Baba dari Ausburg, berada di peringkat empat.

Naldo menjadi bek terbaik Bundesliga dengan catatan empat intersep per pertandingan, di mana ini menjadi yang terbanyak. Ia pun mencatatkan 1,6 tekel dan 5,1 clearance per game. Bermain di setiap pertandingan Wolfsburg, bek asal Brasil ini diganjar nilai 7,82.

Dalam formasi 4-2-3-1 yang digunakan pelatih Dieter Hecking, Luiz Gustavo dan Josuha Guilavogui menjadi breaker di lini tengah. Tekel Gustavo dan Guilavogui yang berjumlah 2,8 dan 2,9 per game, masuk ke dalam 20 terbaik Bundesliga. Pun begitu dengan jumlah intersep keduanya (2,8 per game). Keduanya pun memiliki catatan akurasi umpan yang cukup baik, Guilavogui 83% per pertandingan dan Gustavo 87% per pertandingan.

Namun aktor utama dibalik kesuksesan Wolfsburg pada musim ini ada pada diri gelandang serang asal Belgia, Kevin De Bruyne. Pemain yang ditransfer dari Chelsea dengan rekor transfer klub, 22 juta euro, pada bursa musim dingin tahun lalu ini, mencetak 10 assists dan tiga gol.

Jumlah assists yang diciptakan De Bruyne ini merupakan yang terbanyak di Bundesliga. Jumlah ini lebih banyak empat assists dari Roberto Firmino (Hoffenheim) dan Zlatko Junuzovic (Werder Bremen) yang berada di bawahnya.

Penampilan gelandang berusia 23 tahun ini memang menggila pada musim ini. Jumlah key passes-nya per pertandingannya merupakan yang terbaik di Bundesliga dengan 3,5 per pertandingan, Arjen Robben berada di bawahnya dengan 2,9 per pertandingan. Sementara rata-rata dribble per pertandingannya yang mencapai 3,1, merupakan yang terbaik ketujuh di Jerman.

Namun sayangnya hebatnya lini belakang dan lini tengah ini tak dibarengi dengan penyerang haus gol. Ivica Olic yang menjadi pilihan utama, hanya mencetak lima gol dari 14 kali bermain. Bas Dost dan Nicklas Bendtner pun hanya menjadi penghias cadangan karena penampilannya kurang konsisten.

Inilah yang tampaknya membuat Wolfsburg takkan mampu mengejar Munich pada akhir musim. Ya, selain karena tak ada tanda-tanda kekuatan FC Hollywood akan menurun, terpaut sembilan poin, dan tak memiliki bomber tajam, rasanya akan membuat Wolfsburg sangat kepayahan mengejar Bayern Munich.

Meskipun begitu, peringkat dua Bundesliga tampaknya sangat mungkin akan menjadi milik ‘Serigala Jerman’ ini pada akhir musim. Dengan Dortmund yang masih berkutat di papan bawah, pesaing mereka otomatis hanya Leverkusen dan Schalke. Namun untuk urusan konsistensi, skuat asuhan Hecking telah membuktikannya pada musim lalu.

Pada paruh pertama, dari 17 pertandingan, Wolfsburg berhasil mengumpulkan 30 poin. Dan pada 17 pertandingan berikutnya, Hecking dan anak asuhnya pun kembali menorehkan poin sebanyak 30. Pada paruh musim pertama dan kedua mereka melalui pertandingan dengan jumlah menang (9), seri (3) dan kalah (5) yang sama.

Bandingkan dengan Leverkusen yang saat ini berada di bawah Wolfsburg. Pada paruh pertama musim lalu, Simone Rolfes cs berhasil mengumpulkan 37 poin. Namun pada paruh kedua, Hyypia hanya mampu memberikan 27 poin untuk Leverkusen.

Perbandingan paruh musim pertama dan kedua Leverkusen pada musim lalu tak sebaik musim sebelumnya. Pada musim 2012/2013 Leverkusen cukup konsisten. 33 poin dikumpulkan pada paruh pertama, dan 32 poin pada paruh kedua.

Sebenarnya, tim yang berpeluang mengancam Wolfsburg adalah Schalke 04. Dalam dua musim terakhir, penampilan Eric Choupo-Moting dkk selalu menanjak pada putaran kedua. Pada musim 2012/2013, sempat hanya mengumpulkan 25 poin pada akhir Desember, tambahan 30 poin dikumpulkan Schalke pada akhir musim sehingga finish di urutan keempat.

Pada musim lalu, penampilan Schalke pada paruh musim kedua pun membaik. Mengumpulkan 36 poin pada periode Januari hingga Mei, The Royal Blues hanya mengumpulkan 28 poin pada enam bulan pertama.

Dengan catatan di atas, Wolfsburg tampaknya akan berada di urutan kedua pada akhir musim nanti. Apalagi jika Wolsfburg menambah daya gedor di lini penyerangan, selain memperlebar peluang menjadi runner-up pada akhir musim, mereka pun bisa bersaing berebut tahta juara pada musim berikutnya.

foto: dailymail.co.uk

Komentar