On This Day 2004, Santiago Bernabeu Terancam Diledakkan

Backpass

by Ammar Mildandaru Pratama

Ammar Mildandaru Pratama

mildandaru@panditfootball.com

On This Day 2004, Santiago Bernabeu Terancam Diledakkan

Laga tinggal tersisa beberapa menit, laga antara Real Madrid melawan Real Sociedad masih sama kuat 1-1. Tiba-tiba terjadi perbincangan singkat antara perangkat pertandingan dan panitia stadion, suasana berubah menjadi tegang.

Ofisial keempat lantas segera berteriak ke wasit di tengah lapangan untuk meminta laga dihentikan segera. Karena tak kunjung didengar dan belum dipakainya komunikasi radio antar wasit pada saat itu, sang ofisial segera berlari menghampiri wasit. Peluit langsung dibunyikan dan wasit meminta seluruh pemain untuk masuk ke ruang ganti secepatnya.

Rupanya terjadi ancaman bom di Santiago Bernabeu. Seseorang yang menamakan kelompok separatis Basque, ETA mengaku telah menanam bom di stadion.

Sebanyak 70.000 penonton diperintahkan untuk meninggalkan stadion segera, suasana berubah menjadi mencekam. Pasalnya, pada masa itu memang sedang marak terjadi aksi teror dari kelompok yang sama. Bernabeu sendiri juga pernah menjadi sasaran teror ETA, sebuah mobil meledak sebelum laga El Real menghadapi Barcelona di ajang Semifinal Liga Champions pada tahun 2002.

Setelah semua penonton dievakuasi dan dilakukan penelusuran di setiap ujung stadion ternyata tak ditemukan tanda-tanda sebuah bom akan meledak. "Polisi mengatakan mereka telah merampungkan pencariannya dan tidak menemukan apapun. Hal terbaik yang bisa kita lakukan saat ini adalah meninggalkan mimpi buruk itu," ungkap Presiden klub Florentino Perez kepada Reuters.

Laga kemudian dilanjutkan 5 Januari 2005, pada 6 menit yang singkat tersebut Real Madrid berhasil mencuri gol melalui titik putih. Ronaldo dijatuhkan oleh pemain Sociedad di kotak penalti, bola sepakan Zidane tak mampu dijangkau oleh kiper. Real Madrid menang atas Real Sociedad dengan skor 2-1.

Komentar