Cara Crouch Merayakan "Gol 19 Detik"

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Cara Crouch Merayakan

Matchday ke-15 disambut Stoke City dengan suka cita di Britannia Stadium. Bukan tanpa alasan, The Potters, julukan Stoke, secara mengejutkan mengalahkan Arsenal dengan skor 3-2. Akan tetapi di antara seluruh elemen klub, rasa-rasanya Peter Crouch menjadi orang paling merasakan euforia.

Faktor itu disebabkan karena striker 33 tahun tersebut menciptakan gol tercepat di Premier League musim ini. Bahkan golnya di detik 19 itu masuk ke dalam kategori tujuh gol tercepat di dunia.

Saat itu Crouch berhasil mencetetak angka, setelah adanya kemelut gawang. Bola yang gagal dihalau Hector Bellerin, ditendang Crouch dari jarak dekat.

Penyerang dengan tinggi 2 meter itu pun meluapkan perayaan dengan sangat percaya diri. Kendati badannya ceking, Crouch tidak minder untuk mengikuti gaya merayakan gol ala Crisitano Ronaldo.

Perayaannya lantas mendapat jepretan dari para jurnalis foto di Britannia Stadium. Kemudian diunggah ke jejaring twitter pribadinya dengan tulisan "ImPECcable".

Selain itu, keunggulan pertama bagi Stoke City disebut-sebut sebagai faktor yang meruntuhkan mental Per Mertesacker, dkk. Bahkan skuad besutan Mark Hughes itu sempat unggul hingga 3-0. Melalui angka yang dicetak masing-masing oleh Bojan Krkic dan Jonathan Walters.

Tiga gol yang bersarang di gawang Damian Martinez, merupakan yang pertama diterima The Gunners musim ini. Walau berusaha untuk menyusul, namun gol Santi Cazorla dan Aaron Ramsey, tidak cukup menyelamatkan Arsenal dari kekalahan.

Di sisi lain, hasil gemilang itu tidak dirayakan di Britannia Stadium saja. Crouch, pemain yang sedang menikmati performa terbaiknya, tidak hanya berpesta dalam 90 menit di lapangan. Satu jam setalah pertandingan selesai, ia langsung berangkat ke Akademi O2 di Brixton. Di sana, Crouch langsung menonton konser band pujaannya yaitu Kasabian.

Menonton konser musik merupakan kegemaran mantan striker Tottenham Hotspur ini. Apalagi dirinya merupakan fans berat band bergenre indie rock itu.

Di tengah kerumunan, tiba-tiba sosok pria jangkung itu muncul. Crouch terlihat menggila dengan melompat-lompat, meluncur diatas kerumunan penonton karena badannya diangkat-angkat. Selain itu pemain bernomor punggung 25 ini, turut berteriak-teriak menyanyikan lagu-lagu Kasabian.



Keterlibatan Crouch dengan band asal Leicester itu bukan yang pertama kalinya. Ketika dirinya tidak terpanggil Tim Nasional Inggris, ia tidak ingin ambil pusing.

Pria kelahiran Macclesfield ini menghilangkan stressnya dengan menonton Kasabian. Ditemani juga oleh istrinya Abbey Clancy, pada acara festival iTunes di Sketch London ketika September silam. Rupanya selain sebagai fans, Crouch juga kenal akrab dengan Sergio Pizzorno, gitaris Kasabian.

Hobinya menonton event musik hingga membuat dirinya rela jauh-jauh datang ke Liverpool. Akan tetapi bukan berkunjung ke markas mantan klubnya. Melainkan menonton band bernama Dexter yang juga salah satu band favoritnya.

Acara yang diselenggarakan pertengahan November lalu itu juga sekaligus menyaksikan adik iparnya. Pasalnya sang adik ipar dengan bandnya bernama Judas, turut tampil pada di Liverpool's East Village Arts Club.

Tidak hanya band, Crouch juga salah satu fans dari Lily Allen. Dirinya juga pernah hadir ketika acara NME Awards di Sketch London. Mungkin saja jika ia pensiun nanti, peluang banting stir membuat sebuah band atau jurnalis musik pun terbuka lebar. Bagaimana Crouch, sudahkan ada pikiran banting stir ke arah sana ?.

Komentar