Suporter Membuat Kekalahan Dortmund Bermoral

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Suporter Membuat Kekalahan Dortmund Bermoral

Borussia Dortmund memang dikalahkan oleh Arsenal dua gol tanpa balas pada pertandingan kelima Grup D UEFA Champions League, Kamis (27/11) dini hari. Akan tetapi kemenangan secara moral didapatkan oleh Die Borussen di Emriates Stadium saat itu.

Usai wasit meniupkan peluit panjang, Roman Weidenfeller dkk tidak lantas menuruni lorong pemain. Mereka justru melompati pagar pembatas penonton. Untuk menyapa dan menyalami para fans yang sudah datang jauh-jauh ke London Utara. Berterima kasih atas dukungan yang diberikan selama 2 X 45 menit.

Ketakutan untuk dicemooh para pendukung ternyata jauh dari benak pikiran skuat besutan Jurgen Klopp itu. Justru sambutan riuh tepuk tangan yang diberikan kepada para pahlawannya atas pertempuran di lapangan.

2388C6AE00000578-0-image-24_1417040751584

2388C88700000578-0-image-22_1417040576048

Padahal di sisi lain Dortmund bisa memastikan diri menjadi juara grup, jika match berakhir minimal draw. Akan tetapi gol yang dilesatkan Alexis Sanchez dan Yaya Sanogo, membuat mereka menahan euforia sebagai pemucak grup D.

Untuk memastikan menjadi juara grup, melawan Anderletch wajib dimenangi oleh Die Borussen. Pasalnya, prestasi seperti itu yang kini hanya bisa dibanggakan pasukan Jurgen Klopp, ketika prestasi di liga domestik sedang merosot.

Posisi puncak sendiri tetaplah diduduki Dormund, akan tetapi hal itu tetap tidak membuat Klopp puas diri. Justru pelatih berkaca mata itu marah terhadap penampilan para anak asuhnya dilapangan. Bahkan Klopp sempat mengeluarkan amarahnya kepada Adrian Ramos setelah peluit akhir dibunyikan. Striker yang diangkut dari Hertha Berlin itu dianggap tidak bisa menggantikan Pierre-Emerick Aubameyang dengan baik.

2388BCE400000578-2851044-image-42_1417045044138

"Kita harus mengakui bahwa kita tidak percaya diri seperti dalam periode yang positif. Kita akan mendapatkannya kembali. Kita tidak perlu sepakbola yang sempurna, hanya memerlukan hasil yang baik," ujar pelatih berkebangsaan Jerman itu, seperti yang dikutip Dailymail.

Dortmund sendiri memiliki 12 poin, sebagai modal untuk menjuarai grup D. Diatas Arsenal yang punya 10 poin. Disusul oleh Zenit St Petersburg dengan koleksi tujuh angka. Sementara itu posisi buncit didduuki Galatasaray yang hanya memiliki satu poin.

Berbeda dengan UCL, Weidenfeller dkk kini sedang berada di jurang degradasi. Posisi 16 sangatlah kontras dengan beberapa musim kebelakang yang selalu berada di peringkat atas.

Sumber foto : Dailymail.co.uk

Komentar