Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Bagi penggemar Real Madrid yang masih “pemula”, tentu akan kebingungan soal jati diri Santiago Bernabeu. Pasalnya, jika dicek lewat mesin pencari dengan kata kunci “Santiago Bernabeu” yang keluar adalah informasi mengenai stadion yang menjadi kandang Real Madrid. Tampaknya “Santiago Bernabeu” lebih dikenal sebagai nama sebuah stadion ketimbang nama pesepakbola.

Nama lengkapnya adalah Santiago Bernabeu Yeste. Ia adalah salah satu orang paling penting dalam sejarah berdirinya Real Madrid. Santiago pernah menjadi pemain dengan 689 caps dan mencetak lebih dari 340 gol. Selepas menjadi pemain, ia pernah menjadi direktur teknik, asisten pelatih, pelatih, dan “jabatan” terakhirnya sebagai presiden klub.

Awalnya, Santiago Bernabeu dan Rafael Salgado membeli lahan di dekat Stadion Chamartin, kandang Madrid saat itu. Manuel Munoz Monasterio dan Luis Alemany Soler ditunjuk sebagai perancang dari stadion yang dibuka pada 14 Desember 1947 tersebut. Pada 4 Januari 1955 setelah renovasi besar-besaran, stadion yang awalnya bernama The Nuevo Estadio Chamartin tersebut berganti nama dan mengadopsi nama Presiden Real Madrid kala itu, Santiago Bernabeu.

Real Madrid Bernabeu pada 1980an
Santiago Bernabeu pada 1980-an (Sumber: CNN.com)

Bukan cuma nama stadion yang memiliki sejarah panjang bagi Real Madrid. Usaha Santiago pun tak bisa dilepaskan dari berdirinya stadion yang kini berkapasitas 81.044 kursi tersebut. Maka, penamaan stadion tersebut menjadi “Santiago Bernabeu” adalah langkah yang dianggap tepat dan bijak.

“Kami mungkin akan memberikan nama IPIC Bernabeu atau apa saja yang mereka inginkan.. Atau Cepsa Bernabeu,” ujar Florentino Perez kepada Menteri Olahraga dan Pendidikan Komunitas Madrid, Lucio Figar. Sialnya, ucapan tersebut tak sengaja terekam kamera saat Perez hadir dalam acara televisi “El Chiringuito de Neox”.

Untuk yang belum tahu apa itu IPIC dan Cepsa, mungkin menganggap dua nama tersebut sah-sah saja dijadikan sebagai nama baru stadion Bernabeu. Nyatanya, IPIC adalah kepanjangan dari International Petroleum Investmen Co, sebuah korporasi investasi yang bergerak di bidang perminyakan yang berasal dari Uni Emirat Arab.

Bulan lalu, Real Madrid telah menyepakati kerjasama strategis dengan IPIC dalam rangka pembangunan stadion sebesar 320 juta pounds. Florentino Perez sendiri memang berambisi untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas Stadion Santiago Bernabeu. Pada masa kepresidenannya yang pertama, Perez sudah meluncurkan “master plan” yang tujuan akhirnya memaksimalkan pendapatan dari stadion. Perez berinvestasi hingga 127 juta euro sejak 2001-2006 dengan membangun tambahan di bagian timur stadion dan renovasi di sejumlah bagian di tribun barat.

Setelah terpilih kembali pada 2009, Perez berencana merestrukturisasi Santiago Bernabeu. Awalnya, ia ingin membuat atap stadion bisa dibuka-tutup. Sayangnya, manajemen Real Madrid menolak gagasan tersebut karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan.

Pada 2013, Perez mengonfirmasikan bahwa Real Madrid menjual hak penamaan stadion mereka. Ini dilakukan untuk menunjang stadion baru yang desainnya telah diselesaikan pada awal tahun ini.

Desain stadion baru sendiri terkesan futuristik. CNN memberi judul “Back to the Future”. Dinding stadion akan dilapisi layar LED yang menyala saat malam, dan menjadi layaknya kaca saat siang. Tentu, ada penambahan seperti hotel, mall, dan restoran di dalam stadion.

Real Madrid Bernabeu Malam
Rancangan Santiago Bernabeu dengan dinding yang dilapisi LED, menyala pada malam hari. (Sumber: CNN.com)

Jika hal ini sesuai rencana, maka stadion Real Madrid akan seperti nama stadion klub lain seperti Ettihad Stadium milik Manchester City, Emirates Stadium milik Arsenal, dan Allianz Arena milik Bayern Munich. Bedanya, akan ada nama belakang “Bernabeu” yang akan mendampingi nama sponsor.

Katanya, hal yang baru akan mengubur kenangan-kenangan lama. Sama halnya dengan sebuah nama. Yang ada, tinggalah sebuah cerita yang semakin lama kan terlupa.

Sumber gambar: edition.cnn.com

Komentar