Pengaturan Skor Bisa Terjadi Pada Laga Vietnam-Indonesia

AFF

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Pengaturan Skor Bisa Terjadi Pada Laga Vietnam-Indonesia

Match fixing atau pengaturan skor semakin menjadi ancaman yang nyata bagi sepakbola dalam beberapa bulan terakhir. Sejak hendak digulirkan Piala Dunia 2014 pada musim panas lalu, isu ini sudah merebak di seluruh dunia.

Pun begitu ketika menjelang dimulainya gelaran Piala AFF 2014 yang akan dilaksanakan sore nanti (22/11). Jika turnamen sekelas Piala Dunia saja bisa terindikasi adanya pengaturan skor, maka tak heran Piala AFF yang levelnya lebih rendah pun bisa dijadikan permainan oleh para mafia untuk kepentingan mereka sendiri.

Piala AFF yang tak termasuk dalam kalender FIFA ini bisa saja menjadi sasaran empuk bagi para mafia untuk mengatur skor pada turnamen ini. Tanpa adanya pengawasan dari FIFA, mafia bisa saja akan dengan mudah bermain di belakang layar untuk memunculkan hasil pertandingan seperti yang mereka inginkan.

Untuk mengantisipasi hal ini, kepolisian dan federasi sepakbola Vietnam telah bekerja sama demi menutup pintu masuk segala kecurangan pada turnamen antar negara ASEAN yang akan digelar di Vietnam dan Singapura ini. Sebagai tuan rumah, mereka tentunya akan semaksimal mungkin berusaha turnamen ini bersih dari segala kejahatan.

“Kami telah menyepakati rencana rinci untuk menghindari masalah ini [pengaturan skor] pada turnamen,” ujar Mayjen Ho Si Tien, kepala kepolisian di bawah Kementrian Keamanan Publik.

Rencananya, Tien bersama timnya akan menugaskan petugas untuk mengikuti keseluruhan turnamen dan mengawasi setiap pertandingan untuk menghindari kemungkinan terjadinya masalah. Departemen kepolisian tempat berlangsungnya pertandingan pun telah diinstruksikan untuk menugaskan beberapa polisi lokal untuk mencegah pengaturan skor ini terjadi.

“Polisi setempat pun akan secara ketat memantau dan mengawasi tempat-tempat umum seperti kafe-kafe misalnya, yang menyiarkan pertandingan ini secara langsung untuk mendeteksi sekecil apapun kegiatan perjudian selama turnamen ini digelar,” tambah Tien seperti dikutip dari Thanhnienh News.

Tien pun mengatakan pihaknya juga telah berkordinasi dengan lembaga-lembaga keamanan internasional seperti Interpol dan beberapa kepolisian negara lain terkait untuk mengamankan turnamen ini.

Pada kesempatan lain, Mai Duc Chung, asisten pelatih timnas Vietnam, mengatakan bahwa timnya telah diawasi ketat oleh pihak kepolisian. Ia juga menyebutkan bahwa sebelumnya, para pemain timnas Vietnam telah memberikan nomor telepon pribadi masing-masing pemain pada pihak kepolisian.

“Langkah ini dirancang untuk melindungi para pemain. Ini juga akan membantu kepolisian untuk memudahkan kepolisian dalam memantau para pemain,” kata Mai Duc Chung.

Sebelumnya sebuah sumber dari VFF mengatakan bahwa polisi telah mengantongi beberapa nama dari timnas Vietnam yang akan mendapatkan pengawasan lebih ketat. Meskipun begitu, bagi para pemain Vietnam, hal ini tak membuat mereka terganggu.

“Langkah-langkah ini membuat kami merasa aman dan memungkinkan kita untuk lebih fokus pada pertandingan,” ujar salah seorang pemain Vietnam yang tak disebutkan namanya oleh Thanhnienh News. “Hal yang paling menakutkan adalah anggapan tentang kami yang akan mengeluarkan kemampuan terbaik kami untuk kepentingan seseorang.”

“Saya percaya bahwa para pemain akan bermain semampuanya dan menolak untuk terlibat dalam pengaturan pertandingan atau pun perjudian. Beberapa kasus pidana yang terjadi baru-baru ini telah menjadi pelajaran bagi kami,” tambahnya.

Apa yang diungkapkan pemain tersebut merujuk pada apa yang terjadi pada Juli lalu. Enam pemain Dong Nai FC, terbukti dengan sengaja mengalah pada Than Quang Ninh FC pada pertandingan yang digelar di stadion Pha Cam, Quang Ninh. Dan keenam pemain tersebut merupakan para pemain timnas seperti Pham Huu Phat, Nguyen Thanh Long Giang, Nguyen Duc Thien, Ha Niem Tien, Phan Luu The Son dan Dinh Kien Trung.

Komdis VFF kemudian menghukum keenam pemain ini dengan larangan untuk terlibat dalam kegiatan sepakbola sampai waktu yang belum ditentukan. VFF masih akan menyelidiki sejauh mana para pemain tersebut terlibat pengaturan pertandingan.

Tak hanya itu, sebulan kemudian, bek  Ninh Binh FC, Tran Manh Dung, dihukum 30 bulan penjara karena positif terlibat pengaturan skor. Sementara hukuman terhadap delapan pemain  Ninh Binh lainnya, ditangguhkan oleh pengadilan. Para pemain ini diduga terlibat pengaturan skor pada Asian Football Council melawan klub Malaysia, Kelantan FC, pada Maret lalu.

Karena serangkaian kasus inilah para pemain Vietnam mendapat pengawasan ketat dari Federasi Sepakbola Asia pada Piala AFF  kali ini. Sedangkan Vietnam, tergabung bersama Indonesia, Laos dan Filipina di Grup A, di mana Indonesia akan menjadi lawan pertama sang tuan rumah.

foto: thanhnienhnews.com

Komentar