Kemana Para Pemain Peraih Gelar Juara Pertama Chelsea?

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kemana Para Pemain Peraih Gelar Juara Pertama Chelsea?

Jika Anda bertanya pada penggemar Chelsea kapan saat-saat yang puncak dalam hidupnya, setidaknya mereka akan menjawab dua momen: 1905 dan 2005. Mengapa?

Pada 1905 Chelsea Football Club dibentuk, dan karena inilah mereka memiliki alasan mencintai Chelsea. Sementara pada 2005, Chelsea meraih gelar juara pertamanya di era Premier League, dan gelar keduanya di Liga Inggris. Tahun tersebut menjadi momen kebangkitan Chelsea, dari yang awalnya sebagai pelengkap empat besar, kini selalu diperhitungkan meraih juara di setiap musimnya.

Musim 2004/2005 berakhir manis, terutama bagi fans Chelsea. Mereka dengan suka cita menyambut kedatangan Roman Abramovich, seorang taipan di bidang usaha perminyakan. Abramovich tak pernah setengah hati soal membeli pemain. Ia datangkan Jose Mourinho yang meraih gelar Liga Champions bersama FC Porto. Ia pula yang mendatangkan Petr Cech, Arjen Robben, Didier Drogba, dan Ricardo Carvalho dengan total belanja keempatnya mencapai 76,1 juta pounds.

Kini, kemana para pemain peraih gelar juara pertama Chelsea di era Premier League?

Petr Cech


Petr Cech kini masih membela Chelsea. Bedanya, kalau dulu dia menggusur Cudicini di pos penjaga gawang, kini gilirannya yang mesti menjadi penghangat bangku cadangan setelah digeser kiper muda Thirbaut Cortouis.

Carlo Cudicini


Cudicini telah menjadi kiper utama Chelsea sejak musim 2000/2001. Di bawah mistar, posisinya sulit tergantikan. Bahkan, dulu sempat tersiar kabar kiper Italia tersebut akan dinaturalisasi oleh timnas Inggris. Kehadiran Petr Cech mengubah segalanya. Pada 2009, dengan status bebas transfer ia pindah ke Tottenham Hotspur. Sayangnya, Tottenham telah memiliki Heurelho Gomes sebagai kiper utama, ia pun mesti menepi di bangku cadangan lebih lama.

Klub terakhir yang dibela Cudicini adalah LA Galaxy. Namun, pada 26 Januari 2014 silam, klub yang pernah diperkuat David Beckham tersebut melepasnya.

 

Glen Johnson


Glen Johnson bergabung di Chelsea sejak usia 19 tahun, atau pada 2003. Bek kanan yang dikenal karena agresifitas serta kekuatannya tersebut bermain sebanyak 41 kali bagi Chelsea. Nahas, kedatangan Paulo Ferreira, membuatnya dipinjamkan ke Portsmouth, dan bermain bagi The Pompey.

Pada 2009, Liverpool tertarik meminangnya. Kini ia telah bermain sebanyak 145 pertandingan dan mencetak 7 gol bagi Liverpool. Namun, tidak sedikit yang menganggap Johnson sebagai titik lemah pertahanan Liverpool.

Claude Makalele


Salah satu kegagalan Real Madrid yang akan selalu dikenang adalah penjualan Claude Makalele. Ya, dengan cerdik Chelsea berhasil meggaet pemain kelahiran Zaire tersebut. Makalele meninggalkan Chelsea pada 2008 menuju Paris Saint Germain. Kini, ia telah pensiun dan menjadi pelatih klub Liga Prancis, Bastia.

Ricardo Carvalho



Nama Carvalho berkibar saat bermain untuk timnas Portugal di Piala Eropa 2004. Alumnus FC Porto tersebut dibeli 20 juta pounds sebagai bagian dari gerbong Porto yang dibawa Jose Mourinho. Bertahan hingga 2010, Carvalho hijrah ke Real Madrid. Tiga tahun kemudian, ia bermain untuk AS Monaco hingga saat ini.

William Gallas


Sumber gambar: dailymail.co.uk

Gallas adalah salah seorang palang pintu kokoh di lini pertahanan. Di Chelsea, ia telah bergabung sejak 2001, dan pindah ke Arsenal pada musim 2006/2007. Gallas ini terbilang unik karena ia seolah tak ingin pindah ke klub di luar London. Pada musim 2010/2011 ia pindah ke Tottenham Hotspur. Sadar karirnya tak akan lama lagi, ia pun pindah ke Australia dan membela Perth Glory. Kini Gallas telah pensiun dari dunia sepakbola.

Wayne Bridge


Wayne Bridge adalah salah seorang alumnus akademi Southampton. Berposisi sebagai bek kiri, ia bermain sebanyak 151 kali sejak tahun 1998 hingga 2003. Pada musim 2003/2004 ia ditransfer ke Chelsea dengan nilai tujuh juta pounds. Sayangnya, ia mulai mengalami penurunan karir di Stamford Bridge. Tim yang ia bela terakhir adalah Reading. Kini, ia memutuskan untuk pensiun dari sepakbola.

Paulo Ferreira


Ferreira adalah salah satu gerbong pemain yang dibawa Mourinho ke Chelsea. Ia ditransfer seharga 13,2 juta pounds. Namun, karena kurangnya rasa percaya diri, peran Ferreira kerap tergantikan oleh Khalid Bolahrouz. Ferreira menghabiskan masa-masa akhirnya di Chelsea. Ia memutuskan untuk pensiun pada 2013.

John Terry


John Terry ditakdirkan untuk Chelsea, begitu ungkap banyak orang. Jika ada yang paling “Chelsea” di antara pemain “Chelsea” dialah Terry. Bermain sejak 1998, ia kini masih menjadi tembok kokoh pertahanan The Blues. Ia pula yang membuat Wayne Bridge memutuskan pindah ke Manchester City.

 

Frank Lampard


Lampard? Ya, dia masih menggunakan kostum berwarna biru...langit, Manchester City. Lampard Hijrah ke New York City dan pada musim ini dipinjamkan ke Manchester City. Dulu, dia adalah kapten yang disegani. Pengabdian dan kenangan manisnya selama 13 tahun, diakhiri lewat gol penyama kedudukan yang membuat Chelsea bermain imbang dengan City beberapa pekan lalu.

Joe Cole


Sempat memegang peranan penting di lini tengah Chelsea, akhir cerita tersebut tak berakhir manis. Chelsea tak memperpanjang kontrak, dan membuatnya menjadi bebas transfer. Kini, ia bermain untuk Aston Villa, untuk dua musim ke depan.

Damien Duff


Sumber gambar: dailymail.co.uk

Dulu, Damien Duff adalah pemain sayap yang begitu diandalkan di kubu Chelsea. Ia melengkapi kecepatan dua sayap yang dihuni Robben di kiri dan dirinya di kanan. Ia pindah dari Chelsea pada 2006. Kini, Duff bermain di Liga Australia untuk Melbourne City.

 

Arjen Robben


Sumber gambar: dailymail.co.uk

Chelsea membeli Robben dari PSV dengan harga yang terbilang murah: 12,1 juta pounds. Di Chelsea ia memukau semua orang lewat kecepatan giringannya. Hal ini yang membuat Real Madrid rela mengeluarkan 24 juta pounds pada 2007 untuk menggaetnya.

Pada musim 2009/2010 ia pindah ke Bayern Munich dengan nilai transfer 25 juta euro. Menurutnya, ia dipaksa pindah oleh klub. Kini, ia menjadi pemain kunci serangan Munich.

Tiago


Sumber gambar: dailymail.co.uk

Tiago Mendes sebenarnya menjadi salah satu pemain yang mampu bermain di berbagai posisi. Ia bisa bermain di lini tengah, pun di lini pertahanan. Di Chelsea ia hanya bertahan satu musim karena kedatangan Michael Essien yang mengganggu posisinya di skuat utama The Blues. Mou mengaku, kepindahan Tiago ke Lyon adalah sebuah kesalahan besar. Kini, Tiago menjadi poros di lini tengah Atletico Madrid, sejak kontraknya dipermanenkan pada 2011.

Mateja Kezman


Sumber gambar: dailymail.co.uk

Kezman adalah salah seorang striker yang dikenal dengan kengototannya bermain. Pemain kelahiran Belgrade, Yugoslavia tersebut, sayangnya hanya semusim bermain di Chelsea. Pada 2005, ia pindah ke Atletico Madrid. Kini, Kezman beralih profesi menjadi agen pemain, dan director of football di klub Vojvodina.

Didier Drogba


Sumber gambar: telegraph.co.uk

Drogba adalah salah satu pembelian terbaik Chelsea pada masa itu. Dibeli dari Marseille seharga 24 juta pounds, Drogba menjadi salah satu penyerang termahal di Liga Inggris. Di musim pertamanya, Drogba bermain 226 kali dan mencetak 100 gol. Drogba sempat bermain untuk Shanghai Shenhua dan Galatasaray, sebelum akhirnya kembali bermain untuk Chelsea pada musim ini.

Eidur Gudjohnsen

Saat ditanya, apa yang kau ingat dari Islandia? Setidaknya, pasti ada yang menjawab Eidur Gudjohnsen. Ia bermain di Chelsea sejak tahun 2000 dan menghabiskan enam tahun di sana. Di Chelsea ia bermain 186 kali dan mencetak 54 gol.

Selepas dari Chelsea, Gudjohnsen sempat bermain untuk Barcelona, dan mengakhiri karirnya di Club Brugge. Kini ia berstatus free agent.

***

Ada yang menarik dari para pemain tersebut. Beberapa di antara mereka merupakan kelahiran 1980-1984. Artinya, saat juara, mereka baru berusia 20-an.

Ya, di tangan skuat muda tersebut, ditambah dengan pelatih nyentrik, Chelsea merengkuh gelar juara untuk pertama kalinya di era Premier League. Sejak saat itu pula, Chelsea menjadi yang diperhitungkan dalam perebutan gelar. Mereka kembali juara pada 2005/2006 dan 2009/2010. Hasil tersebut, sekaligus menambah drastis jumlah pendukung Chelsea, terutama di Asia Tenggara.

Komentar