Situs Porno di Kostum Klub Sepakbola

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Situs Porno di Kostum Klub Sepakbola

Industri sepakbola memaksa siapapun yang ada di dalamnya bersiap diri untuk hidup mandiri. Salah satu caranya adalah mendulang keuntungan lewat pemasangan iklan di kostum, ad-board, hingga penamaan stadion.

Namun, hal berbeda diperlihatkan tim Rutherford Raiders. Tim dari Universitas Kent, Inggris, tersebut mengunggah jersey dengan sponsor “PornHub” di bagian depannya. Meskipun begitu, mereka tidak benar-benar bekerjasama dengan situs porno tersebut terkait dengan pemasangan iklan di kostum.

Dalam situs resmi klub, penayangan tersebut hanya sebagai lelucon untuk menarik perhatian pengelola situs. Nantinya, mereka mengontak pengelola situs untuk menawarkan kerjasama.

Sayangnya, pihak universitas menganggap hal tersebut sebagai sebuah pelanggaran. Rutherford Raiders pun dilarang tampil di kompetisi antar universitas.

Juru bicara Universitas Kent, Martin Herrema mengatakan Rutherford akan dilarang tampil jika mengenakan kostum tersebut di kampus. “Departemen Olahraga Universitas Kent, tidak akan pernah memberi ijin jenis sponsorship seperti ini, karena itu benar-benar tidak pantas,” ujar Martin.

Pihak universitas menganggap isu ini sebagai hal yang amat serius. Mereka beranggapan pertandingan antar kampus yang akan dilakoni Rutherford akan membawa nama Kent itu sendiri. Maka, mulai saat ini kerjasama dengan sponsor baik itu penempatan iklan ataupun logo, mesti melalui persetujuan terlebih dahulu.

Melihat dari gambar yang diunggah di situs, secara visual tidak ada yang aneh dengan penempatan iklan tersebut. Malah, terlihat serasi dengan warna dasar kostum yang berwarna putih, dan strip hitam di bagian dada.


Hal ini sebenarnya bukan tanpa alasan. Salah seorang anggota tim menyatakan mereka kesulitan menggaet sponsor dari perusahaan lokal.

Meski hanya sebagai lelucon, PornHub sebenarnya menghubungi tim tersebut, dan benar-benar menawarkan kontrak! Kalau saja pihak universitas tidak melarang penayangan iklan tersebut, barangkali Rutherford akan menjadi tim universitas pertama yang mengenakan sponsor situs porno di kostumnya.

Menarik jika penempatan situs porno ini dilakukan oleh tim langganan juara di liga-liga di Eropa. Bagaimana ya kira-kira reaksi pengelola liga?

Memang, terdapat kultur yang berbeda antara di Eropa dengan di Indonesia misalnya. Selain situs porno, juga tabu untuk menyimpan logo minuman keras, atau perusahaan judi. Selain karena berbenturan dengan nilai “ke-timur-an”, juga diatur oleh undang-undang.


Sumber gambar: kickette.com

Sebelumnya, tim dari Yunani, Voukefalas juga sempat membuat heboh. Didera krisis finansial, mereka menggaet salah satu rumah bordil di Yunani. Meski sempat terjadi perdebatan, tapi sang presiden Giannis Batziolas malah berseloroh, “Ketika kami memberitahu para pemain bahwa sponsor klub adalah rumah bordil, mereka malah ingin tahu soal ‘bonus’ yang akan diterima.”

Hal yang sama juga pernah dialami Newcastle United saat bekerjasama dengan Wonga.com. Menurut sejumlah penuturan mereka yang kontra dengan kesepakatan ini, Wonga adalah perusahaan kredit yang lebih mirip seperti rentenir. Bahkan ada olok-olok seperti ini: hati-hati kalau kamu pinjam 20 pounds di Wonga, jangan-jangan hutangmu akan menjadi 3452 pounds minggu depan.


Sumber gambar: Mirror.co.uk

Sumber gambar: Malagafootballenglish.com

Pada musim 2009/2010 Malaga sempat menyertakan sponsor “William Hill” di kostumnya. Sepintas tidak ada yang aneh karena klub lain seperti Real Madrid pun mengenakan sponsor rumah judi atau taruhan Bwin. Yang menjadi soal adalah baru satu tahun kerjasama, William Hill sudah diputus kontrak. Pasalnya, presiden baru Malagapada saat itu adalah Sheikh Abdullah Bin Nasser Al-Thani yang seorang muslim dan berasal dari anggota Kerajaan Qatar.

Jadi, ke arah mana industri sepakbola berkiblat sebenarnya?

Komentar