Cinta Sejati Allegri kepada Sassuolo

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Cinta Sejati Allegri kepada Sassuolo

Sejak ditangani oleh Massimiliano Allegri, Juventus selalu berhasil meraih kemenangan di Serie A. Dalam enam pertandingan pertama, enam kemenangan berhasil mereka raih. Namun tidak ada yang sempurna. Rangkaian hasil maksimal yang dicatatkan oleh Juventus di bawah asuhan Allegri harus berakhir semalam.

Bertandang ke Stadion Mapei, kandang US Sassuolo, Juventus hanya mampu membawa pulang satu angka. Satu gol Simone Zaza hanya mampu dibalas oleh satu gol dari Paul Pogba. Allegri kembali gagal meraih hasil maksimal melawan bekas klub asuhannya.

“Saya tahu bahwa pertandingan ini menawarkan beberapa kesulitan. Terutama karena di pekan ini banyak pemain kami yang menjalani pertandingan internasional. Sassuolo mendapatkan beberapa hasil yang buruk walaupun mereka bermain bagus,"

“Malam ini mereka memberi kami beberapa masalah. Kami tidak bisa melepaskan banyak tembakan ke gawang dan hal ini membuat mereka mendapatkan kesempatan untuk melakukan beberapa serangan balik,” ujar Allegri kepada kepada Sky Sports Italia selepas laga.

Tekanan yang diberikan oleh Sassuolo, lanjut Allegri, membuat pasukannya terus menerus mengambil resiko. Masih menurut Allegri, faktor lain yang membuat Juventus tak mampu meraih kemenangan adalah penampilan gemilang Andrea Consigli.

Lucu juga. Chievo, Udinese, Cesena, dan Atalanta semua berhasil dikalahkan. bahkan AS Roma yang memiliki modal catatan kemenangan 100% juga mampu ditaklukkan. Namun ketika berhadapan dengan Sassuolo, (pasukan) Allegri mendadak mandul.

Apakah Allegri tidak mau menyakiti bekas klubnya? Rasanya tidak. Ia pernah menangani Milan selama 3 tahun 6 bulan 19 hari. Namun ketika bertemu dengan Milan di musim ini, ia tahu dimana posisinya sekarang. Juventus menang lewat gol tunggal Carlos Tevez.

Namun statistik tidak pernah berbohong. Belum tentu benar, memang, namun tak ada salahnya jika Allegri dicurigai memiliki soft spot untuk Sassuolo. Musim lalu, bersama Milan, Allegri dikalahkan dengan skor 4-3 oleh Neroverdi.

Allegri memiliki dua kesempatan untuk mengalahkan Sassuolo, namun ia tak pernah (berhasil) memanfaatkannya dengan baik. Ia bisa saja mengantongi enam angka dari dua pertandingan tersebut, namun pada kenyataannya ia baru berhasil meraih satu poin.

Masa baktinya kepada Sassuolo memang kurang dari setahun, namun di sana ia mampu membawa Sassuolo lolos ke Serie B. Sepanjang sejarahnya, tak pernah Sassuolo bermain di kasta yang lebih tinggi dari Serie C. Namun di tangan Allegri, hal besar mampu mereka raih.

Tiba pada 17 Juli 2007, Allegri pergi di hari ke-28 pada bulan Mei tahun berikutnya. Perpisahan Allegri dengan Sassuolo toh terbukti merupakan keputusan yang baik untuk kedua belah pihak. Nama Allegri semakin tinggi berkibar hingga akhirnya ia menempati posisi yang ia duduki sekarang. Sassuolo sendiri, sebagaimana kita tahu, kini sudah dua musim bermain di Serie A.

Cinta Allegri kepada Sassuolo belum memudar. Setidaknya, hingga lepas pertandingan semalam. Setelah laga, ia memuji penampilan tim yang kini ditangani oleh Eusebio di Francesco tersebut.

“Sassuolo pantas mendapatkan penghargaan karena telah berhasil memaksa kami bermain berbeda dan membuat hidup kami menjadi sulit. Di awal pertandingan kami kesulitan. Kemudian kami menguasai jalannya pertandingan. Namun secara keseluruhan kami tidak memiliki cukup banyak tembakan ke gawang. Bahkan dari jarak jauh pun kami tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan hal itu,” ujarnya.

Komentar