'Amsterdamse Bluf' Kunci Motivasi Daley Blind di MU

Taktik

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

'Amsterdamse Bluf' Kunci Motivasi Daley Blind di MU

Peran Daley Blind di lini tengah Manchester United begitu kentara. Bersama dengan Ander Herrera, Blind adalah amunisi terakhir yang dipunya Louis van Gaal untuk menyelamatkan lini tengah United yang dilanda badai cedera.

Pada Piala Dunia 2014 silam, Blind biasanya berposisi sebagai wingback kiri. Namun, kemampuannya sebagai gelandang bertahan, amat dapat diandalkan.

Publik pun menyoroti nilai transfer Blind yang teramat kecil jika dibandingkan dengan pemain lain yang didatangkan musim ini. Blind ditransfer dengan nilai 14 juta pounds dari Ajax Amsterdam. Bandingkan misalnya dengan Herrera (29 juta pounds) dan Luke Shaw (30 juta pounds). Nilai transfer Blind menjadi sedemikian murah jika membandingkan dengan Angel Di Maria dengan nilai hampir 60 juta pounds!

Di United, Blind mengaku tidak ada perasaan malu atau rendah diri bergabung dengan para pemain bintang United.

Blind sudah bergabung dengan akademi Ajax Amsterdam sejak usia delapan tahun. Anak dari pesepakbola Danny Blind tersebut menyebut Amsterdamse Bluf sebagai rahasia kepercayaan dirinya tersebut.

“Saya bukanlah pemain United seperti Di Maria, tapi hal tersebut tidak membuatku menjadi anak pemalu di ruang ganti ataupun di tempat latihan. Terimakasih untuk amsterdamse bluf, kami pemain Ajax memiliki kepercayaan diri yang alami,” kata Blind seperti dikutip Independent.

Amsterdamse bluf sendiri merupakan istilah soal karakteristik masyarakat Amsterdam. Mereka beranggapan bahwa masyarakat Amsterdam adalah yang terbaik di Holland--dua provinsi di Belanda. Namun, bagi sebagian orang di luar Amsterdam istilah tersebut dianggap sebagai keangkuhan masyarakat ibukota.

Anggapan tersebut menjadi wajar jika melihat penampilan Blind jika melihat secara statistik. Dari 30 pemain United musim ini, hanya lima pemain yang presentase keberhasilan umpan pendeknya di bawah 80 persen.

Di jajaran gelandang, Blind mencatatkan 88,9 persen umpan pendek yang sukses dari 360 menit laga. Catatan ini menempatkannya di bawah Tom Cleverly (90,2 persen dari 90 menit) dan Ander Herrera (89 persen dari 323 menit).

Rataan umpan per pertandingannya mencapai 67,8 umpan. Masih di bawah Cleverly (82 umpan), dan di atas Herrera (63,8 umpan).

Dibandingkan dengan Herrera, pergerakan Blind lebih terpaku di area pertahanan United. Maka, statistik menyerangnya masih di bawah Herrera. Hingga saat ini Herrera telah mencetak dua gol dan satu assist. Sementara Blind tidak mencetak satupun gol maupun assist.

Hal ini yang membuat Blind lebih fokus mengamankan lini pertahanan United. Bukan tanpa alasan karena sejumlah pemain masih menderita cedera. Saat pertandingan melawan Everton, peran Blind menjadi sentral dalam formasi 4-3-1-2 karena Herrera yang masih cedera. Dalam pertandingan tersebut Blind melakukan dua tekel, dua intercept, dan empat clearences. Kemampuan bertahannya membuat peran Blind menjadi penting untuk mengalirkan bola ke kedua sayap.

Blind diterima
Grafis umpan Daley Blind saat menghadapi Everton. (Kiri: Umpan yang diterima Blind; Kanan: Umpan Blind)

Amsterdame Bluf yang telah diterapkan sejak kecil, membuat Blind terdidik untuk percaya diri. Satu hal yang mesti dimiliki oleh pemain yang berperan sentral mengelola alur bola.

Komentar