Polusi Udara Cina Ganggu Partai Persahabatan Brasil vs Argentina

Berita

by redaksi

Polusi Udara Cina Ganggu Partai Persahabatan Brasil vs Argentina

Dunga kembali menduduki posisi sebagai pelatih kepala tim nasional Brasil. Hal ini membawa kabar buruk bagi beberapa pemain. Sekaligus, tentu saja, kabar baik untuk beberapa lainnya. Namun, mereka yang terpilih tak selamanya untung. Pasalnya, Brasil akan melakoni pertandingan di Tiongkok.

Dua bek sayap andalan di era Luiz Felipe Scolari, Marcelo dan Dani Alves, dapat beristirahat lebih lama sembari menunggu jadwal duel El Classico yang digelar pada bulan ini. Pemain Real Madrid dan Barcelona tersebut tidak masuk ke dalam daftar pemain yang dibawa oleh Dunga dalam pertandingan menghadapi Argentina.

Sama halnya dengan Maicon. Bedanya, ia tak dipanggil karena alasan kedisiplinan. Bulan lalu, ia masuk dalam skuat, tapi ia datang terlambat ke hotel tempat timnas Brasil menginap. Akibatnya fatal. Ia diminta pulang.

Kabar paling menyenangkan tentu saja ditujukan untuk gelandang Liverpool, Philippe Coutinho. Meski menjadi andalan The Reds, tapi ia diabaikan begitu saja oleh Luiz Felipe Scolari. Coutinho pun tak ikut dalam rombongan Brasil yang pada akhirnya tak meraih apa-apa di Piala Dunia 2014.

Meski sebatas pertandingan persahabatan, tapi ini jelas merupakan sinyal positif bagi Coutinho. Di Liverpool perannya begitu sentral. Dipanggil membela tim nasional jelas merupakan sesuatu yang pantas ia dapatkan. Kembalinya Coutinho ke tim nasional dapat digambarkan dengan ucapan Arsene Wenger ketika mendapati Kieran Gibbs bermain sebagai starter untuk tim nasional Inggris: “Keadilan telah ditegakkan.”

Selain Coutinho, rona bahagia tengah meliputi beberapa pemain yang minim pengalaman di tim nasional. Di antara nama-nama yang diberi kesempatan untuk menunjukkan kebolehan tersebut adalah Everton Ribeiro, Ricardo Goulart, dan Dodo. Nama-nama yang cukup asing di telinga.

Dua superstar Brasil, Robinho dan Kaka, kembali ke Selecao. Keduanya sama-sama absen saat Piala Dunia digelar di negara asal mereka. Kerja sama terakhir keduanya dengan Dunga terjalin di Piala Dunia Afrika Selatan empat tahun lalu.

Polusi Udara

Pertandingan antara Brasil menghadapi Argentina akan digelar di Stadion Sarang Burung, Beijing. Namun, ada masalah yang enggan enyah: kualitas udara Beijing. Polusi udara di daerah Cina bagian utara belakangan ini sangat parah.

Nilai 470 dalam skala Indeks Kualitas Udara (IKU) bahkan didapatkan oleh Beijing untuk kondisi yang mereka hadapi belakangan ini. Sebagai catatan, semua nilai di atas 300 menandakan udara yang beracun.

Dunga sadar betul mengenai kondisi yang dihadapi oleh timnya. Ia mengatakan bahwa Brasil akan tetap bermain dalam kondisi ini dengan segala bentuk penyesuaian.

“Polusi di Beijing buruk untuk Brasil dan Argentina. Jadi kedua tim harus melakukan hal terbaik untuk menghadapi kondisi ini. Karena kami tidak dapat mengubah situasi,” ujarnya dalam konferensi pers pascalatihan pada Jumat (10/10) lalu, “Rencana kami adalah untuk melakukan banyak pergantian agar para pemain tidak terpengaruh oleh hal ini.”

Coutinho bahkan mengakui jika dirinya tidak mampu menaksir waktu dengan melihat langit karena udara begitu tercemar. “Udaranya sedikit aneh. Kadang Anda merasa sudah tengah malam. Sangat berdebu.”

Keluhan juga disampaikan oleh Robinho. “Sulit untuk bernapas. Tenggorokanku kering. Rasanya seperti sedang berdiri di dekat api unggun. Seperti asap panas.”

Sementara itu, David Luiz merasa prihatin terhadap situasi yang harus dihadapi oleh orang-orang Cina setiap hari. “Dalam jangka pendek Anda tidak terlalu menyadarinya. Namun kami harap masalah polusi ini dapat membaik. Karena orang-orang Cina tidak layak hidup seperti ini.”

Komentar