Bagaimana Penampilan United tanpa Kehadiran Rooney?

Taktik

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Bagaimana Penampilan United tanpa Kehadiran Rooney?

Badai cedera tak pernah henti menerjang kapal yang dinahkodai Louis van Gaal. Dimulai dari Luke Shaw yang cedera saat pertandingan pra-musim di Amerika, hingga nihilnya presensi bek United. Sampai-sampai Van Gaal mesti menurunkan pemain dari akademi.

Pekan lalu, The Red Devils menang atas West Ham United. Kemenangan tersebut terasa spesial karena selain merupakan kemenangan kedua, skuat United tampaknya sudah mengerti permainan macam apa yang ingin diterapkan Van Gaal di klub.

Namun, pertandingan menghadapi The Hammers pun membuat Van Gaal ketar ketir. Pasalnya, pilar mereka sebagai jembatan menuju lini serang, Wayne Rooney, mesti absen karena mendapat hukuman kartu merah. Absennya Rooney ini akan memengaruhi permainan United secara langsung.

Dari enam pertandingan terakhir di liga, Rooney selalu tampil di lini serang. Dalam dua pertandingan terakhir menghadapi Leicester City dan West Ham United, Rooney bermain lebih dalam untuk mengakomodasi pergerakan Radamel Falcao dan Robin van Persie di lini depan.

Dari dua pertandingan tersebut pula, kontribusi terlihat begitu nyata. Saat bertahan, ia aktif membantu pertahanan, dan kala menyerang ketajamannya seringkali berbuah gol. Ini yang menjadi alasan mengapa Van Gaal lebih memilih Rooney ketimbang Juan Mata sebagai gelandang serang.

Saat kalah dari Swansea City 1-2, Rooney melepaskan enam attemps, yang merupakan terbanyak di pertandingan tersebut. Dari tiga attemps yang mengarah ke gawang, satu di antaranya berbuah gol.

Di pertandingan tersebut suplai bola ke lini depan tidak bisa dikatakan baik. Dari 556 umpan yang dihasilkan, hanya 149 umpan yang dilakukan pada sepertiga lapangan akhir. Itupun hanya 104 yang berhasil dan mayoritas umpan ke sisi lapangan. Gelandang United terlalu mudah melepaskan umpan lambung ke dalam kotak penalti, yang dengan mudah pula dipatahkan bek Swansea.

Umpan 13 lapangan AKhir MU
Umpan sepertiga lapangan akhir MU kala menghadapi Swansea City. (Sumber gambar: fourfourtwo)

Di pertandingan kedua menghadapi Sunderland, United ditahan imbang 1-1. Dalam pertandingan ini, United terlihat tertekan meski menang penguasaan bola 55 persen. Mereka hanya mencatatkan 10 attemps dan hanya tiga yang mengarah ke gawang. Rooney melepaskan dua attemps tanpa ada satupun yang mengarah ke gawang.

Koordinasi antar lini belum terlihat maksimal. Rooney sendiri lebih sering bergerak dari tengah ke sisi kiri. Pemain United seolah kesulitan menembus ketatnya pertahanan Sunderland. Catatan Roonye dalam pertandingan kali ini, tidak lebih baik dari pertandingan perdananya musim ini.

United mendapat amunisi baru bernama Angel Di Maria. Sayangnya, Van Gaal harus memutar otak di mana ia harus menempatkan winger eks Real Madrid tersebut. Pasalnya, United tak lagi memiliki stok pemain tengah. Akhirnya, dalam formasi 3-4-1-2, Van Gaal menaruh Angel Di Maria dalam jajaran dua gelandang bersama Darren Fletcher.

Meski menghadapi tim lemah, tapi United sulit untuk mendominasi. Bobroknya lini belakang mereka membuat suplai ke lini serang amatlah kurang. Setidaknya, hal ini dapat menjawab mengapa lini serang United hanya mampu melepaskan tujuh berbanding sembilan attemps yang dilepaskan Burnley.

Secara statistik, pertandingan tersebut merupakan yang terburuk bukan hanya bagi Rooney, melainkan bagi seluruh skuat United, kecuali Valencia yang mampu melepaskan 13 umpan silang.

Passing rooney burnley
Passing Rooney saat MU menghadapi Burnley.

Van Gaal terus berbenah, termasuk memaksa manajemen mendatangkan striker anyar, Radamel Falcao, dan anak asuhnya di timnas Belanda, Daley Blind. United pun mendapat tambahan amunisi setelah izin kerja Marcos Rojo disahkan.

Pertandingan menghadapi QPR menjadi klimaks. Van Gaal tak menerapkan formasi tiga bek. Ia memaksimalkan peran pemain barunya dalam formasi 4-3-1-2. Dalam pertandingan tersebut, Rooney duet dengan Van Persie, sementara Mata ditempatkan sebagai gelandang serang.

Rooney melepaskan empat tendangan yang salah satunya berbuah gol. Ia pula yang berperan dalam gol kedua United yang dicetak Ander Herrera. Karena distribusi yang begitu lancar dari lini tengah, membuat pergerakan Rooney dan Van Persie lebih berkembang ketimbang pertandingan sebelumnya.

Menghadapi Leicester City, Van Gaal mencoba memantapkan pola serangan United. Ia menempatkan Falcao dan Van Persie di lini depan, sedangkan Rooney ditarik lebih dalam menjadi gelandang serang.

Meski kalah 3-5 dari Leicester City, tapi catatan statistik Roo mulai meningkat. Ia melepaskan 72 umpan, atau yang terbanyak setelah Ander Herrera. Ia berperan aktif bukan hanya menyuplai bola ke lini serang, tapi juga memberi ancaman serta menjemput bola dari lini tengah. Agresifitasnya tersebut menghasilkan satu assist bagi United.

Pola dua penyerang, dengan Roonye sebagai gelandang serang, dianggap efektif. Pola ini pula yang kemudian digunakan Van Gaal kala bersua West Ham United. Benar saja, selain karena sejumlah kelemahan dalam formasi yang digunakan Sam Allardyce, tapi pola seperti itu bisa berjalan baik. Tiga pemain di lini depan tersebut, sukses mengacaukan konsentrasi bek West Ham. Malah, gol yang diciptakan Rooney bermula karena kacaunya konsentrasi.

Sayangnya, Rooney mendapat kartu merah pada menit ke-59, yang membuatnya mesti absen menghadapi tim kuat—untuk ukuran United, Everton.

Kala menghadapi West Ham, penampilan Rooney bisa dibilang begitu apik. Ia bukan hanya ikut turun membantu pertahanan, tapi dalam sekejap sudah mengganggu konsentrasi Diego Poyet di lini tengah. Hal ini sepertinya sukar untuk disamai oleh Juan Mata, Keduanya memiliki cara bermain yang teramat berbeda.

Menghadapi Everton akhir pekan nanti, Mata menjadi kandidat kuat mengisi pos gelandang serang. Kemampuan individu serta akurasi umpannya, seharusnya dapat menjadi kunci permainan United nanti. Namun, di musim ini, penampilan Mata masih belum meyakinkan. Presensinya di lapangan masih kalah oleh Ander Herrera dan Daley Blind.

Jadi bisakah United memaksimalkan peluang tanpa Wayne Rooney? United sebenarnya beruntung. Di saat tim besar lain fokus menghadapi kompetisi Eropa, Van Gaal bisa dengan tenang meramu formula untuk menghadapi pekan ketujuh nanti.

Sumber gambar: theguardian.com

Komentar