Mewaspadai Peran Welbeck dan Wilshere di Arsenal

Taktik

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mewaspadai Peran Welbeck dan Wilshere di Arsenal

Jack Wilshere digadang-gadang menjadi gelandang masa depan Arsenal. Bersama Aaron Ramsey, namanya menjadi idola bagi para penggemar game simulasi Football Manager dan game FIFA sejak tiga tahun silam.

Namun, kenyataan berkata lain. Dibandingkan dengan Ramsey, Jack Wilshere tak jua mendapat kesempatan diturunkan secara rutin oleh Arsene Wenger. Malah, pemain seperti Paul Scholes, mengkritik kemajuan prestasinya.

Kritikan bertubi-tubi itu ia jawab dalam pertandingan menghadapi Manchester City, pada Sabtu (13/9) malam. Meski gagal membawa Arsenal merebut tiga poin, gelandang timnas Inggris tersebut mencatatkan prestasi individual. Ia mencetak satu gol dan satu assist.

Bersama tiga gelandang Arsenal lain, Alexis Sanchez, Mesut Ozil, dan Aaron Ramsey, ia menjadi inspirator serangan Arsenal.

Lalu, bagaimana peran Danny Welbeck yang baru dibeli di penghujung bursa transfer? Sekilas, ia tak begitu menonjol, kecuali tendangan chip-nya yang membentur tiang kiri gawang Joe Hart.

Poros Ramsey-Wilshere


Mengenakan nomor punggung 10, Wilshere terlihat kompak berjibaku di lini tengah dengan Ramsey. Keduanya membiarkan Sanchez dan Oezil mengembangkan permainan di sisi lapangan.

Tidak mudah bagi siapapun kala menghadapi lawan yang mengandalkan pressing dengan kekuatan fisik, seperti Manchester City. Namun, baik Wilshere dan Ramsey tampil tak kalah beringas menghadapi Fernandinho dan kolega.

Penampilan Ramsey memang belum mencapai puncaknya. Maklum, gelandang kelahiran 1990 tersebut baru pulih dari cedera.

Duet Ramsey dan Wilshere terbantu karena Yaya Toure absen di lini tengah City.Arsenal pun lebih sering memulai serangan lewat tengah, bukan lewat sayap seperti yang biasa The Gunners lakukan.

Sebanyak 41 persen serangan Arsenal dimulai dari tengah, dan 32 persen dari sisi kanan. Arsenal jarang menyisir sayap kiri yang ditempati Sanchez, karena ia sering menjemput bola ke bawah, dan memulai serangan lewat tengah.

Dalam pertandingan tersebut Ramsey melakukan 67 umpan, dan Wilshere 65 umpan. Ini merupakan umpan terbanyak pertama dan kedua di Arsenal. Umpan dari Ramsey ke Wilshere sebanyak 14 kali, pun sebaliknya.

Hal yang paling menakjubkan dari Wilshere semalam adalah jumlah dribblinya sebanyak 10 kali. Jumlah ini terbilang banyak dalam satu pertandingan sepakbola. Meski Sanchez begitu menonjol dengan dribbling-dribbling yang ia lakukan, tapi bekas pemain Barcelona tersebut lebih sering dihadang. Jumlah dribbling suksesnya hanya empat kali.

Wilshere Received Pass


[alur umpan yang diterima Wilshere]


Dari grafis di atas bisa terlihat bagaimana Wilshere menjadi pusat serangan di lini tengah. Saat Arsenal memindahkan permainan dari sayap ke tengah, Wilshere aktif menjemput bola untuk digiring, atau dikembalikan ke rekannya yang lain.

Pentingkah Peran Welbeck?

Memang, tak satupun assist atau gol Arsenal dicetak oleh Welbeck. Malah, beberapa kali ia harus menjemput bola ke depan kotak penalti. Ia bahkan menyia-nyiakan peluang setelah tendangan chip­-nya masih membentur tiang gawang.

Seburuk itukah penampilan Welbeck?

“Ia tampil fantastis. Ia juga menunjukkan kerja keras,” tutur Wilshere.

Sebenarnya, tanpa kehadiran Welbeck, empat gelandang Arsenal akan sulit merangsek masuk hingga kotak penalti. Pasalnya, Welbeck sukses membuat empat bek City berjaga tanpa melakukan pressing di area garis pertahanan.

Dua gol Arsenal memang dicetak Wilsehere dan Sanchez, tapi tanpa kehadiran Welbeck, sulit membayangkan gol tersebut bisa terjadi.

Pandit 1 gol Arsenal


[proses gol pertama Arsenal]


Lihat di mana posisi Vincent Kompany saat bertahan? Mengapa ia tak mengisi pos yang seharusnya?

Dalam gambar pertama, kelengahan Kompany membuat Ramsey tak mendapat pengawalan. Ini terjadi karena Welbeck ikut turun ke belakang. Akibatnya, Kompany tak disiplin duet bersama Demichelis di tengah.

Pun dalam gambar kedua. Clichy tak fokus apakah akan mengejar Wilshere atau menjaga Ramsey.  Pun dengan Zabaleta dan Demichelis yang fokus menjaga Welbeck. Akibatnya, Wilshere mendapat ruang tembak. Dan Wilshere pun memilih pilihan yang tepat dengan menendang bola, daripada mengumpan.

Pandit 2 Gol Arsenal


[proses gol kedua Arsenal]


Proses gol kedua, tak lepas dari kesalahan antisipasi Kompany. Ia menyangka posisi Welbeck yang offside. Ia pun mengangkat tangan, tanda offside. Tapi tak disangka bola mengarah pada Sanchez yang tak terkawal dan menceploskan bola lewat tendangan voli.

Peran Welbeck menjadi penting karena ia menahan Kompany dan Demichelis untuk tetap berdiri serendah mungkin, dan tidak membantu Fernandinho atau Lampard sebagai tembok di lini tengah.

Ini yang membuat Wilshere menang duel udara dengan David Silva. Jika Kompany yang melakukannya, hasilnya mungkin lain.

Simpulan

Dalam sebuah adegan, ada aktor yang tampil di depan panggung, ada pula yang bekerja keras di baliknya. Itu yang terlihat pada Wilshere dan Welbeck.

Wilshere disorot karena penampilannya yang secara statistik, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Peran tersebut memang tak bisa dilepaskan dari padunya Wilshere bersama dengan Ramsey, Sanchez dan Oezil. Namun, satu gol dan satu assistnya menjawab segala kritik yang dialamatkan pada dirinya.

Sementara bagi Welbeck, debut pertamanya tersebut bisa dibilang memuaskan. Entah karena Wenger meminta dirinya menahan bek City, atau memang seperti itu cara bermainnya, yang jelas ia membuat Kompany dan Demichelis tak bisa berkreasi lebih banyak di lini pertahanan.

Ini pula yang membuat empat gelandang Arsenal bisa bebas beroperasi di depan kotak penalti City.

Peran keduanya diprediksi akan kembali menanjak dalam pertandingan lain di liga musim ini.

Komentar