Generasi Baru Penggawa Timnas Spanyol

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Generasi Baru Penggawa Timnas Spanyol

Tim nasional Spanyol tampil mengecewakan pada Piala Dunia lalu. Meski masih memainkan ‘Tika Taka’ yang sebelumnya mengantarkan La Furia Roja meraih dua gelar Piala Eropa dan satu Piala Dunia, Spanyol tak mampu meladeni ketangguhan Belanda dan Cili.

Hasil negatif tersebut langsung berdampak pada skuat terpilih Spanyol untuk kualifikasi Piala Eropa 2016. Xavi Hernandez, Xabi Alonso, dan David Villa memutuskan untuk pensiun dari timnas. Sementara Gerard Pique, Andres Iniesta, dan Javi Martinez tak masuk skuat karena cedera dan masalah kebugaran. Sedangkan Pepe Reina, Fernando Torres dan Juan Mata tak dilirik Vicente Del Bosque.

Tak adanya nama-nama pemain yang membawa kesuksesan Spanyol dalam satu dekade terakhir itu membuat banyak pihak meragukan kualitas timnas Spanyol. Apalagi dalam skuat pilihan Del Bosque saat ini terdapat tiga nama pemain yang usianya di bawah 25 tahun.

Namun dari daftar nama rilisan Del Bosque ini nyatanya terdapat beberapa nama yang bisa mengembalikan martabat sepakbola Spanyol di masa yang akan datang. Itu artinya kehilangan beberapa pemain senior ini justru memberikan kesempatan bagi para pemain muda untuk berunjuk kemampuan agar namanya terus berada dalam skuat hingga Piala Eropa 2016 nanti. Siapa sajakah mereka?

Koke

Masih berusia 22 tahun, Koke telah menjadi pemain kunci bagi skuat Atletico Madrid dengan mengantarkan trofi La Liga pada musim lalu. Melakukan debut pada usia 17 tahun, Koke telah mencatatkan 100 penampilan bersama Atleti pada Maret lalu. Sempat diincar Real Madrid, Atleti langsung mengikat Koke dengan perpanjangan kontrak hingga tahun 2019.

Koke memiliki visi yang baik , handal dalam bola mati dan umpan-umpannya yang terukur. Del Bosque sendiri pernah mengatakan bahwa Koke adalah pemain yang sangat komplit dan sangat bisa memainkan perannya sebagai gelandang serang.

Pada laga uji coba melawan Prancis semalam, Koke bermain full 90 menit. Ia mencatatkan jumlah umpan tertinggi dengan 109 umpan (jumlah tertinggi pada laga itu), di mana persentase keberhasilan umpannya mencapai 91%. Sepertinya Spanyol telah menemukan penerus Xavi Hernandez.

Mikel San Jose

San Jose adalah seorang bek dengan kualitas menjanjikan. Di usianya yang masih 25 tahun, ia telah mencetak 100 penampilan bersama Athletic Bilbao. Meski merupakan didikan asli akademi Bilbao, San Jose pernah direkrut Liverpool pada usia 18 tahun. Namun karena tak mendapatkan kesempatan bermain, ia kembali dipinjamkan ke Bilbao. Pada 2010, San Jose dipermanenkan oleh tim berjuluk ‘Si Singa’ ini.

Kelebihan San Jose adalah ia mampu mem-build up  serangan. Umpan-umpannya cukup akurat.  Ini juga alasan ia sering ditempatkan sebagai gelandang bertahan. Seain itu, ia pun memiliki timing bagus saat melakukan sliding tackle.

Penampilannya bersama timnas Spanyol semalam pun cukup menyita perhatian. Sebuah situs statistik menunjukkan performanya semalam lebih baik ketimbang tandemnya di lini pertahan yang lebih senior, Sergio Ramos. San Jose mencatatkan dua tackle success dan 100% keberhasilan duel udara. The next Fernando Hierro?

Daniel Carvajal

Kualitas Daniel Carvajal sebagai fullback kanan tak perlu diragukan lagi. Lulusan akademi Castilla, Madrid, ini secara reguler bermain untuk Los Galacticos, Real Madrid, pada musim lalu. Ia berhasil ‘menendang’ seniornya, Alvaro Arbeloa, ke bangku cadangan.

Carvajal yang memiliki kemampuan menyerang dan bertahan yang seimbang ini sempat menempa diri di Jerman bersama Bayer Leverkusen di mana ia berhasil mencetak satu gol dan tujuh assists. Harian Jerman Bild sampai menyebut Carvajal dengan sebutan bek kanan terbaik Bundesliga. Performa gemilangnya itu membuat Madrid tertarik untuk merekrutnya kembali pada 2012.

Pada laga semalam, Carvajal mendapatkan nilai terbaik dari seluruh penggawa Spanyol yang berlaga. Whoscored memberikan nilai 7,75 atas lima tackle, tiga intersep, lima clearance, dan dua dribble. Belum lagi dengan catatan passing-nya yang merupakan tertinggi kedua dengan 70 umpan.

Paco Alcacer

Alcacer merupakan lulusan akademi Valencia yang kini bermain reguler untuk tim utama Valencia. Musim lalu, ia mencetak 14 gol bagi tim yang bermarkas di Mestalla itu. Ia mencetak hattrick pertamanya dengan mencetak gol ke gawang Basel pada babak perempat final Europa League.

Namanya mulai mencuat ketika meraih sepatu emas Piala Eropa U-17 dengan enam golnya. Kemudian saat bersama U-19, Alcacer berhasil meraih trofi juara Piala Eropa U-19 pada 2011 dan 2012, di mana ialah yang menjabat sebagai kapten tim.

Kelebihan Alcacer adalah mampu melewati hadangan lawan dengan trik, kecepatan dan kekuatan yang dimilikinya. Golnya ke gawang Barcelona musim lalu menjadi bukti bahwa pemain yang kini berusia 21 tahun ini berskill tinggi.

Pada laga melawan Prancis, Alcacer masuk pada menit ke-67 menggantikan Diego Costa. Dengan menit bermain yang terbilang sedikit itu, Alcacer belum mampu menunjukkan tajinya sebagai bomber handal.

Ander Iturraspe

Awalnya saya hendak memasukkan Marc Batra sebagai nama terakhir yang bisa menjadi generasi penerus kejayaan Spanyol. Namun sayangnya, ia tak diturunkan pada laga uji coba semalam.

Pemain yang justru menunjukkan performa positif adalah Ander Iturraspe. Namanya memang cukup asing, tapi performanya pada laga semalam patut mendapatkan apresiasi. Pemain Athletic Bilbao ini masuk pada awal babak kedua menggantikan gelandang asal Barcelona, Sergio Busquet.

Penampilannya semalam mendapatkan rating terbaik kedua setelah Carvajal. Bermain selama 45 menit, ia berhasil melakukan tiga tackle, dua intersep, dan dua clearance. Bandingkan dengan Busquet yang hanya melakukan dua kali intersep.

***


Nyatanya kehilangan beberapa pemain senior menjadi berkah tersendiri bagi para pemain muda Spanyol. Jika saja Spanyol cukup berhasil pada Piala Dunia lalu, mungkin saja nama-nama di atas akan kesulitan mendapatkan kesempatan bermain di kancah internasional karena masih adanya nama-nama senior.

Maka patut ditunggu bagaimana sepak terjang mereka setelah laga semalam. Tentunya mereka perlu menampilkan performa yang konsisten agar Vicente Del Bosque tetap memberikan kepercayaan pada mereka, setidaknya hingga mereka berhasil mengantarkan Spanyol lolos babak kualifikasi Piala Eropa 2016 ini.

foto: usum.in

Komentar