Rumitnya Sebuah Loyalitas dalam Derby Wimbledon

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Rumitnya Sebuah Loyalitas dalam Derby Wimbledon

Mereka yang hadir di Stadium:mk atau Denbigh Stadium datang atas alasan loyalitas. Meski berseteru, tapi keduanya datang dengan alasan yang sama: Wimbledon FC.

Ronde kedua Piala FA 2012 akhirnya mempertemukan dua tim yang saling klaim, punya tradisi yang sama. Milton Keynes Dons FC (MK Dons) akhirnya bersua dengan AFC Wimbledon. Begitu pula dengan para suporternya. Ini adalah pertemuan pertama setelah Wimbledon pindah ke Milton Keynes.

Rumit bukan?

Singkatnya, MK Dons adalah klub ”franchise” dari Wimbledon FC yang berdiri sejak 1889. Sedangkan AFC Wimbledon adalah klub yang dibangun fans Wimbledon FC yang tidak puas atas perpindahan Wimbledon ke Milton Keynes.

Biasanya, dalam pertandingan MK Dons, stadion tidak pernah terisi penuh. Tapi kali ini, ratusan orang sudah menyemut di belakang tribun gawang. Mereka adalah suporter AFC Wimbledon yang away sejauh 90 kilometer ke Buckinghamshire.

Mereka memiliki khusus, yakni ingin “mengenalkan” bahwa MK Dons adalah sebuah kesalahan. MK Dons lahir karena kapitalisasi yang terjadi di sepakbola Inggris. Suporter AFC Wimbledon menghujat fans MK Dons karena menganggap mereka mencuri sejarah dan prestasi Wimbledon FC. MK Dons tak lebih dari sekadar silikon untuk mentransplantasi klub peraih juara Piala FA 1988 bernama Wimbledon FC.

Begitu pula dengan fans MK Dons. Mereka ingin membuktikan bahwa dengan pindahnya Wimbledon ke Milton Keynes, prestasi klub tersebut malah semakin meningkat. Fans MK Dons pun ingin mengingatkan bahwa mereka lah yang membantu klub, saat Wimbledon FC didera kebangkrutan. Kepindahan ke Milton Keynes bukanlah salah mereka, melainkan salah masyarakat Wimbledon yang tidak bisa berbuat banyak atas nasib klub tersebut.

Ya, kedua suporter tersebut berseteru untuk memperlihatkan siapa yang pantas menjadi phoenix. Dalam khazanah mitologi Yunani, burung phoenix adalah burung yang hidup begitu panjang. Ia memiliki siklus regenerasi di mana ia bisa terlahir kembali.

MK Dons merupakan phoenix perwujudan de facto dan de jure Wimbledon, sedangkan AFC Wimbledon adalah phoenix perwujudan semangat mempertahankan tradisi dan warisan turun temurun leluhur.

Pertandingan bertajuk derby Wimbledon tersebut akan memperlihatkan, phoenix mana yang sejatinya akan terbang tinggi setelah terlahir kembali.

Kedua fans selalu meneriakan “We are Wimbledon” lalu dibalas oleh fans lawan, “No! We are Wimbledon”, dengan nada yang lebih tegas.

Pertandingan memang dimenangkan MK Dons dengan skor 2-1. Tapi fans AFC Wimbledon tak terlalu peduli. Mereka sukses menceramahi suporter tuan rumah dengan sebutan “You naughty franchiser, you!”

Memang rumit melihat perseteruan kedua tim dan suporternya. MK Dons dianggap sebagai tukang klaim, sedangkan AFC Wimbledon dianggap membunuh klubnya sendiri dengan membiarkan Wimbledon bangkrut.

Terimakasih sepakbola, telah mengajarkan kami apa artinya sebuah loyalitas.

Sumber gambar: scarpenter67.blogspot.com

Komentar