Blunder Taktik Wenger Nyaris Tumbangkan Arsenal

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Blunder Taktik Wenger Nyaris Tumbangkan Arsenal

Everton gagal menaklukkan Arsenal di Stadion Goodison Park. Sempat unggul lebih dulu lewat gol Seamus Coleman dan Steven Naismith, Everton akhirnya harus puas berbagi angka setelah Arsenal mampu menyamakan kedudukan lewat gol yang diciptakan Aaron Ramsey dan Olivier Giroud.

Hasil imbang ini merupakan akibat dari blunder taktik yang dilakukan Wenger karena terlalu memaksakan Sanchez bermain sebagai penyerang tengah. Seperti yang kita ketahui, Sanchez adalah tipikal pemain yang ideal bermain menyisir sisi sayap. Dan pelatih Everton, Roberto Martinez, berhasil memanfaatkan kesalahan Arsenal itu dengan tak mengurangi intensitas serangan sehingga mampu mencuri dua gol pada babak pertama.

Pada babak pertama, Everton langsung menekan pertahanan Arsenal. The Toffees mengandalkan sisi sayap sebagai upaya untuk mencuri gol. Tampaknya ini dilakukan untuk memanfaatkan celah yang sering ditinggalkan duo fullback Arsenal, Mathieu Debuchy dan Nacho Monreal, yang rajin meninggalkan posnya.

Pada menit ke-12, Steven Pienaar terpaksa harus ditarik keluar karena mengalami cedera. Pienaar kemudian digantikan oleh Leon Osman. Masuknya Osman membuat adanya perubahan posisi pada lini depan.

Tak mengubah formasi 4-2-3-1, Osman bermain sebagai gelandang serang. Sedangkan Steven Naismith yang sebelumnya mengisi pos tersebut di dorong ke depan untuk menjadi penyerang tunggal. Romelu Lukaku diproyeksikan sebagai winger kanan dan Mirallas yang sebelumnya berada di kanan kini bermain di sektor kiri.

Perubahan strategi tersebut ternyata membuahkan hasil. Gol pertama yang diciptakan Seamus berasal dari serangan yang dibangun oleh Leighton Baines dan Mirallas di sisi kiri. Bola kemudian diberikan pada Gareth Barry, di mana kemudian Barry langsung mengirim umpan silang pada Seamus.

Pun begitu dengan gol kedua. Lukaku yang ditempatkan di sisi kanan berhasil melewati penjagaan Nacho Monreal saat Everton melakukan serangan balik. Saat mendekati area kotak penalti, Lukaku kemudian memberikan umpan daerah pada Naismith. Naismith yang tak terkawal pun berhasil melesakkan gol lewat tendangan keras mendatar.

Tertinggal dua gol, Arsenal melakukan pergantian pemain pada babak kedua. Alexis Sanchez yang bermain kurang maksimal sebagai penyerang tengah digantikan oleh Olivier Giroud, yang artinya posisi penyerang tengah benar-benar diperankan oleh 'pemeran' aslinya.

Kegagalan Arsenal mencetak gol pada babak pertama memang diakibatkan oleh tak efektifnya serangan Arsenal yang menjadikan Sanchez sebagai target man. Sanchez sangat kesulitan untuk lepas dari penjagaan duo bek Everton, Phil Jagielka dan Sylvain Distin.

Berbeda ketika Arsenal menjadikan Giroud sebagai target man. Postur tubuh Giroud (yang lebih tinggi dari Sanchez) mampu menandingi Distin dan Jagielka, sehingga membuat umpan silang yang dilancarkan para pemain sayap Arsenal beberapa kali berhasil menjadi peluang gol.

Giroud memang menjadi pergantian krusial pada pertandingan ini. Penyerang tim nasional Prancis ini tak hanya berperan baik menjadi pengeksekusi serangan akhir, tapi juga handal dalam menjadi tembok dan membagi bola. Akurasi umpan Giroud (71%) pun lebih tinggi dari Sanchez (63%).

Selain mencetak gol penyama kedudukan, gol pertama Arsenal pun berawal dari pantulan yang diberikan Giroud pada Santi Cazorla yang masuk menggantikan Wilshere. Cazorla yang menerima umpan di sisi kiri kemudian mengirim umpan silang pada Ramsey yang berada di depan kotak penalti.

Hasil imbang ini patut disyukuri kedua tim. Everton sejatinya bermain tanpa kekuatan penuh setelah Ross Barkley harus absen karena cedera. Sedangkan Wenger harus membayar mahal eksperimen taktiknya sehingga tertinggal dua gol lebih dulu. Untungnya perubahan strategi yang ia gunakan berhasil menyelamatkan Arsenal dari kekalahan.

foto: bbc.co.uk

Komentar