FIFA Memanfaatkan Isu Virus Ebola untuk Meraih Keuntungan

Cerita

by redaksi

FIFA Memanfaatkan Isu Virus Ebola untuk Meraih Keuntungan

Virus Ebola yang merebak di Afrika Barat, khususnya di negara Guinea, Liberia, Sierra Leone dan Nigeria berdampak buruk bagi penyelenggaraan Piala Dunia antar klub yang akan digelar bulan Desember nanti. Keputusan Maroko yang didapuk sebagai penyelenggara turnamen dikabarkan akan direvisi oleh FIFA. Ketakutan virus ebola lah yang ditengarai jadi pembenaran itu.

Anehnya usulan ini diinisiasi oleh FIFA sendiri bukan oleh para peserta klub. Baru beberapa hari setelah usulan itu berkembang di media beberapa klub seperti Real Madrid (Wakil UEFA), San Lorenzo (Wakil CONMEBOL), Cruz Azul (Wakil CONCACAF) dan Aukland City (Wakil Oseania) sepaham dengan apa yang diminta FIFA. Ditengarai dalam waktu dekat keputusan ini akan segera disahkan.

Pemindahan secara mendadak ini tentu saja hal ini cukup menggelikan mengingat sampai saat ini belum ada satupun kasus ebola yang menjangkit di Maroko. Banyak pihak yang mengkritisi usulan ini cukup mengada-ngada dan berbau konspirasi. Pasalnya negara tujuan yang ditengarai akan menggantikan Maroko adalah Amerika Serikat.

Dengan dimainkannya turnamen ini di Amerika Serikat tentu keuntungan pundi-pundi yang didapat akan lebih besar ketimbang dilakukan di Maroko.

Andaikan pemindahan ini terjadi tentu saja akan amat begitu merugikan bagi klub Mogreb Tetouan, pasalnya selaku sebagai tuan tumah, tim juara Liga Maroko musim 2013/2014 ini akan mendapatkan tiket gratis cuma-cuma untuk mengikuti ajang bergengsi sekelas FIFA Club World Club. Hal inilah yang diduga kuat akan "dijual" oleh FIFA ke klub-klub Amerika Serikat. Keuntungan menggiurkan saat gelaran pre-seasson bulan Juli lalu tentu saja menjadi alasan kuat FIFA memindahkan turnamen dari Maroko ke Amerika Serikat.

Beredar kabar, lokasi pasti yang akan ditunjuk sebagai tuan rumah adalah kota Miami dan Los Angeles. Pemilihan dua tempat ini pun diduga berdasarkan settingan FIFA untuk meraup keuntungan lebih, mengingat dua kota ini merupakan basis fans terbesar Real Madrid di Amerika Serikat. Hal ini terjadi karena Los Angeles dan Miami adalah salah satu kota yang memiliki  populasi etnik Hispanik terbanyak. Tak hanya itu lokasinya di selatan, membuat eksodus fans San Lorenzo yang melakukan away day akan menambah pundi-pundi kantong FIFA.

(wam)

Komentar