Menilik Utak-Atik Mourinho Memasang Fabregas Sebagai Poros Ganda

Taktik

by redaksi

Menilik Utak-Atik Mourinho Memasang Fabregas Sebagai Poros Ganda

Para penggemar Chelsea akhirnya menyaksikan bisa memantau Cesc Fabregas setelah pada laga melawan Olimpija Ljubljana kemarin (28/7) Mourinho akhirnya menurunkan pemain berkebangsaan Spanyol ini. Dalam laga tersebut Fabregas menempati posisi poros ganda pada babak pertama dengan formasi 4-2-3-1 dan kemudian beralih ke peran yang lebih bebas bersama pemain pengganti Marco van Ginkel setelah the Blues beralih ke formasi 4-3-3 pada babak kedua.

Penampilan perdana Fabregas bersama Chelsea boleh dikata cukup mengesankan. Ada satu yang berbeda dari penampilan Fabregas di laga itu, saat pemain ini diposisikan oleh Mourinho sebagai poros ganda. Sebuah hal unik mengingat Fabregas sebelumnya diprediksikan dipasang sebagai false nine atau gelandang yang berada tepat dibelakang Diego Costa.

Dengan memasang Nemanja Matic dan Cesc Fabregas di posisi poros ganda, Mou nampaknya ingin menambal kelengahan seperti musim lalu yang lebih terfokus memaikan taktik parkir bus dengan memainkan dua gelandang bertahan yang lebih fokus bertahan. Dengan memainkan Fabregas lebih dalam, diharapkan Chelsea dapat memaikan penguasaan bola lebih lama.

Fabregas adalah sosok yang mengagumkan dalam soal kepemilikan bola. Dia dapat menekan permainan Chelsea untuk lebih tenang, atau mungkin mengatur tempo harus bermain lambat atau cepat. Terlalu mengandalkan Fabregas semata tentu saja kesalahan besar, mengingat sosok pemain ini mungkin bisa dikatakan telah sedikit berkarat, dan soal umur ini semua orang akan memaafkannya. Fabregas, dengan kata lain, akan menjadi sosok yang berpengaruh bagi Chelsea andaikan dia benar ditempatkan sebagai poros ganda. Dalam soal menyerang, mungkin hal itu tak tak perlu ditanyakan.

Namun sebenarnya hal yang cukup penting lainnya adalah seberapa baikkah Fabregas kemampuan Fabregas dalam bertahan? Dalam mengisi posisi poros ganda, kemampuan bertahan tentu saja tak kalah pentingnya dengan saat dia diintruksikan untuk menyerang.

Namun dari penampilannya saat melawan Olimpija, Fabregas mampu menepis keraguan itu. Dia membuat beberapa tackle penting di daerah pertahanan, tapi ya meskipun diapun sering melakukan pelanggaran konyol yang mestinya tak dia lakukan, wajar saja mengingat dia seringkali tertinggal dari lawannya saat diserang.

Memasang Fabregas bagi Mou mungkin sebuah perjudian. Mou tampaknya tak begitu peduli akan buruknya kemampuan Fabregas dalam bertahan, toh tugas pemain ini hanyalanya mengendalikan ruang di sekitarnya. Sifat Fabregas saat bertahan pada dasarnya bersikap pasif - dia akan menahan diri sampai lawan menguasai bola dan kemudian mencoba untuk menghadangnya di lini belakang, dia jarang sekali melakukan pressing jauh naik ke depan seperti apa yang dilakukan David Luiz.

Mou masih banyak punya waktu untuk mencoba memaksimalkan Fabregas di posisi poros ganda. Kehadiran Fabregas dengan posisi baru mungkin setidaknya bisa membungkam pengkritik sistem parkir bus dengan penampilan Chelsea yang lebih menarik dibandingkan musim sebelumnya. Ya semoga saja..

Komentar